webnovel

Jantungku Berdegup Kencang Karena Dia

Redakteur: Wave Literature

"Aku tidak mengatakan apa-apa. Aku hanya sedang berpikir, bukankah saat kakakku menciummu tadi karena dia sudah tidak bisa menahan diri?"

"Xiaoqiao, aku akan marah kalau kamu membahasnya lagi!"

Jian Xiaoqiao melambaikan tangannya mencoba untuk mengelak, "Aku hanya ingin tahu perasaanmu yang sebenarnya pada kakakku!"

Wajah kecil Lin Xi kembali bersemu merah, dia lalu berkata, "Aku tidak punya perasaan apa-apa. Memangnya aku dan kakakmu bisa memiliki perasaan yang seperti apa?"

"Tidak masalah jika kamu tidak memiliki perasaan padanya, kamu masih bisa melatihnya!"

"Melatihnya? Melatih apa?"

"Jangan pura-pura bodoh! Sama seperti yang baru saja terjadi, langsung menciumnya dengan begitu tiba-tiba!"

Setelah mengatakannya, tiba-tiba sebuah tangan yang besar memukul kepala Jian Xiaoqiao. Jian Xiaoqiao mengelus kepalanya lalu menoleh ke belakang dan mendapati Jian Mingrui berada di belakangnya, "Kakak, kenapa kau memukulku?!"

"Tidak belajar dengan baik karena terlalu banyak berpikiran yang aneh-aneh, bukankah aku harus memukulmu?" Jawab Jian Mingrui.

Jian Xiaoqiao masih mengelus kepalanya sendiri lalu berkata, "Aku mengatakan hal yang sebenarnya, kenapa aku tidak boleh bicara?"

"Masih tidak belajar dengan baik? Apa kau ingin menutup semua kartu kredit mu?"

"Aku akan belajar sekarang!"

Jian Xiaoqiao melihat ke arah Jian Mingrui yang tidak segera pergi dari kamarnya, "Kakak, kenapa kamu tidak keluar juga? Apa kamu tidak lihat, Lin Xi merasa tidak nyaman!"

Jian Xiaoqiao melihat wajah Lin Xi yang tampak memerah.

Setelah mendengarkan kata-kata Jian Xiaoqiao, Jian Mingrui yang sebenarnya enggan untuk keluar terbatuk ringan lalu membalikkan badannya untuk pergi.

Ketika sampai di pintu, masih ada hal yang lupa dia sampaikan, "Belajarlah dengan baik! Malam nanti aku akan mengajakmu makan camilan!"

Siku Jian Xiaoqiao menyenggol tangan Lin Xi dengan sengaja. Ia lalu tersenyum dan berkata, "Lin Xi, kakakku ingin mengajakmu makan camilan!"

"Kamu masih saja membahasnya!" Lin Xi memelototi Jian Xiaoqiao, dia lalu membuka bukunya dan melanjutkan untuk belajar.

Jian Xiaoqiao memegang dagunya lalu tersenyum mendengarkan Lin Xi yang sedang membahas pelajaran. Bibirnya terus saja menyunggingkan sebuah senyuman.

Tepat pukul 10 malam, terdengar Jian Mingrui memanggil dari luar kamar, "Xiaoqiao, bagaimana belajarnya? Ayo beli camilan di luar!"

"Baiklah!" Jian Xiaoqiao sejenak meregangkan badannya, lalu melihat ke arah Lin Xi, "Lin Xi, ayo kita pergi!"

"Aku… aku tidak pergi!" Lin Xi sepertinya ingin menghindari Jian Mingrui.

"Kenapa kamu tidak mau pergi? Aku beritahu ya, jarang sekali kakakku mau mentraktir camilan makan malam. Dia biasanya tidak mau makan makanan sembarangan!" Jian Xiaoqiao menarik tangan Lin Xi hendak mengajaknya keluar.

"Aku benar-benar tidak mau pergi. Kalian pergilah!" Ucap Lin Xi dengan suara yang pelan.

Suara Jian Mingrui dari balik pintu kembali terdengar, "Saat makan malam kamu hanya makan sedikit, sekarang kamu pasti kelaparan!"

"Kakak, aku tidak lapar." Jawab Lin Xi.

"Apa kamu merasa canggung denganku?" Tanya Jian Mingrui.

"Ti… tidak!"

"Karena kamu tidak merasa canggung jika berada di dekatku, kenapa kamu ingin menghindariku?" Jian Mingrui bertanya sambil melangkahkan kakinya menghampiri Lin Xi.

Lin Xi tidak tahu bagaimana menjawabnya.

"Kakak, aku tidak menghindarimu. Aku benar-benar tidak lapar!"

Bibirnya berusaha mencari alasan lain. Lin Xi bersembunyi di sudut dinding dan melihat Jian Mingrui yang semakin mendekat. Dia ingin menangis, tetapi air matanya tidak bisa keluar.

Jian Xiaoqiao sialan! Dia sama sekali tidak membantu Lin Xi!

Jian Mingrui meletakkan tangannya di dinding dan menatap Lin Xi, "Apa kamu benar-benar tidak lapar?"

Deg... Deg... Deg…

Detak jantungnya semakin cepat, Lin Xi menggigit bibirnya, "Aku pergi!" Ucapnya dengan sedikit ekspresi tidak berdaya.

"Ayo!" Jian Mingrui menarik tangan Lin Xi dan berjalan keluar.

Nächstes Kapitel