webnovel

Aku Membencimu

Redakteur: Wave Literature

"Semoga saja begitu. Aku juga berharap di antara kita tidak terjadi perselisihan apapun. Selain itu…" dia tiba-tiba menghentikan perkataannya. Gu Yishen memalingkan wajahnya untuk melihat Jian Xiaoqiao lalu melanjutkan kata-katanya, "Selama persiapan pernikahan kita, aku tidak ingin kamu memiliki kedekatan dengan pria lain."

Jian Xiaoqiao marah mendengar Gu Yishen berkata seperti itu. Dengan menatap ke arah Gu Yishen, Jian Xiaoqiao dengan cepat berkata, "Gu Yishen, kenapa aku harus mengikuti kata-katamu? Asal kau tahu saja, aku tidak akan menikah denganmu!"

Jian Xiaoqiao masih sangat muda, masih banyak hal yang belum dia lakukan. Terlebih lagi, dia tidak ingin menikah!

Memikirkan bahwa dia akan hidup bersama dengan manusia dingin ini di masa depan, Jian Xiaoqiao tidak dapat lagi membendung air matanya.

"Mereka sudah mengatakan untuk menunggu kamu lulus sekolah. Sekarang kita bertunangan dulu, lalu menunggu saat kamu sudah cukup umur barulah pernikahan akan diadakan."

"Gu Yishen, apa kamu tidak mengerti perkataanku?"

"Berbakti kepada orang tua, pernahkah kamu mendengar kalimat itu?" Gu Yishen menghentikan mobilnya karena takut Jian Xiaoqiao akan tiba-tiba membuka pintu.

Dia lalu berkata kepada Gu Yishen, "Pak, tahukah kamu sekarang sudah zaman apa? Siapa yang masih menikah atas keinginan orang tua?!"

Dengan acuh tak acuh, Gu Yishen mengangkat bahunya dan menjawab, "Tidak apa-apa, dengan siapapun aku akan menikah nanti bagiku sama saja, aku tidak peduli!"

Gu yishen tidak peduli, tetapi ada orang lain yang peduli.

Setelah mengatur nafas beberapa kali, Jian Xiaoqiao membuka mulutnya, "Aku tahu bahwa kamu adalah orang yang tidak peduli dengan masalah percintaan. Lagipula, kamu sudah cukup umur. Tetapi aku, aku masih begitu muda. Aku masih ingin bebas, dan setelah lulus nanti aku tidak ingin menikah denganmu!"

"Kalau kamu ingin bicara tentang cinta, tunggu setelah kita menikah. Aku akan meluangkan waktu untuk mengajakmu menonton film, makan-makan dan melakukan banyak hal lainnya."

"Gu Yishen, maksudku adalah aku tidak menyukaimu!" Ujar Jian Xiaoqiao sambil menatap Gu Yishen.

Gu Yishen menatap Jian Xiaoqiao dengan tatapan yang dalam dan tajam lalu menjawab, "Tidak masalah, karena aku juga tidak menyukaimu!"

Jian Xiaoqiao merasa sangat kesal. Dia benar-benar ingin membongkar isi kepala pria ini dan melihat apa isinya.

Dia menarik nafas, lalu membuangnya pelan-pelan…

Setelah beberapa saat melakukannya, Jian Xiaoqiao membuka mulutnya dan berkata, "Aku lapar!"

"Aku akan mengantarmu untuk makan." Setelah suasana hening berlangsung cukup lama, Gu Yishen menyalakan mesin mobilnya dan mulai melaju.

Sesampainya di dalam sebuah restoran, Gu Yishen menarik kursi untuk Jian Xiaoqiao dan berkata, "Makanan disini lumayan enak, kau bisa mencobanya."

"Itu…" Jian Xiaoqiao melihat ke arah Gu Yishen dan bertanya dengan suara yang pelan, "Apa kamu bisa memasak?"

"Bisa, kenapa?" Gu Yishen memandang Jian Xiaoqiao dengan tatapan yang dalam.

"Bagus kalau begitu. Aku tidak bisa masak."

"Tidak masalah jika kamu tidak bisa memasak, dengan catatan kamu harus belajar!" Kata Gu Yishen kepada Jian Xiaoqiao.

"Tahun ini aku kelas tiga SMA, mana punya waktu untuk belajar memasak? Aku harus fokus belajar!" Walaupun tahu bahwa protesnya itu akan sia-sia, tapi Jian Xiaoqiao masih membahasnya.

Tahu bahwa Jian Xiaoqiao akan berbicara seperti itu, Gu Yishen menghela nafas dalam-dalam dan berkata, "Jian Xiaoqiao, Aku mendengar dari orang tuamu bahwa nilaimu tidak bagus. Tetapi kamu memiliki banyak pengetahuan tentang makanan. Aku tidak tahu, itu bohong atau sungguhan."

Jian Xiaoqiao batuk ringan dan berkata, "Tidak, sama sekali tidak benar!" Dia merasa, jika dia mengatakan itu benar, bukankah dia harus memasak setiap hari?

"Aku juga mendengar bahwa kamu bisa memasak makanan penutup. Pasti itu juga tidak benar kan?"

"Memang benar kalau aku tidak bisa memasak." Bahkan jika dia benar-benar bisa memasak, dia akan bersikap sebaliknya dihadapannya.

"Apa kau sangat membenciku?" Gu Yishen merasa sangat malu mengetahui bahwa dia adalah orang yang menjengkelkan.

Nächstes Kapitel