"Sudah, sudah. Jangan menangis lagi, semua salahku." Xiao Han memeluk Qin Xiya erat-erat, "Aku bersalah kepadamu, aku yang telah menyakiti hatimu dan membuatmu begitu bersedih. Jadi kamu harus menghukumku, hukum aku dengan menjadikan aku budakmu dan anak kita."
"Kau bajingan, bajingan…" Qin Xiya mendorong dada Xiao Han dengan kuat, melampiaskan seluruh kebencian di dalam hatinya.
"Benar, aku adalah bajingan. Kamu boleh memukul dan mencaciku, tapi jangan mengusirku." Xiao Han mengecup pipinya dengan sayang, "Biarkan aku merawatmu baik-baik, anggap saja demi anak ini. Kamu juga tidak benar-benar ingin terjadi sesuatu dengannya, bukan?"
Mendengar kalimat itu, Qin Xiya perlahan-lahan menurunkan tinjunya. Ya, dia benar-benar hampir tidak tahan lagi. Dia dapat merasakannya, setiap kali Yuan Qing selesai memeriksanya, raut wajahnya selalu suram. Lalu dia akan memanggil ayahnya keluar untuk bicara.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com