Chi Wan menggenggam kepalan tangannya dengan kuat dan berusaha untuk tetap tenang.
"Ketika mengambil cheongsam di Ibu Kota kita bertemu Wen Mo, ke rumah keluarga keluarga Wen juga bertemu Wen Mo, di pantai, lelang… aku dan Wen Mo bertemu berkali-kali dan semua itu terjadi ketika aku tidak bisa menghubungimu!"
Nada bicaranya semakin lama semakin dingin, "Mu Yunshen, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan!"
Tatapan matanya menjadi tajam, setajam pisau yang siap menusuk mata siapa saja yang ia lihat.
Kata-kata itu tentunya menusuk hati Mu Yunshen tapi ekspresi wajahnya tidak berubah sama sekali, "Apa kamu tidak tahu bahwa di dunia ini ada yang dinamakan sebuah kebetulan?"
"Tapi, Wen Mo pernah berkata padaku bahwa terlalu banyak hal kebetulan, jika seperti itu biasanya pasti ada sesuatu yang sebenarnya dibuat-buat!" Kalimat terakhir adalah Chi Wan sendiri yang menambahkannya.
"Wen Mo?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com