"Apa yang aku inginkan bukanlah popularitas. Bisa dibilang, aku butuh mengerahkan semua perasaan cinta yang sudah terlambat kuberikan kepada Bryan, jadi kukerahkan semuanya untuk Bright," kata Shia Tang sambil terkekeh. Entah apa itu popularitas, ia bahkan benar-benar tidak memikirkannya.
"Aku selalu merasa ini semua adalah ujian dari Tuhan untukmu, kamu terus bertahan, dan akhirnya berhasil. Itu sebabnya Tuhan mengembalikan Bryan kepadamu," ujar Hannah Su. Ia tidak heran ketika berpikir demikian, karena kehidupan Shia Tang bahkan bisa dibukukan dan dipublikasikan ke masyarakat.
"Mungkin saja," jawab Shia Tang sambil tersenyum. "Perjalan hidup setiap orang berbeda, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam jalan hidupnya. Entah akan bertemu dengan orang seperti apa. Hidup benar-benar ujian sesungguhnya dari Tuhan untuk manusia," lanjutnya.
Hannah Su mengangguk tanda setuju, ia lalu mengaduk kopi di cangkirnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com