Ini adalah anak yang mati waktu itu, anak yang mati saat masih berusia kurang dari dua bulan itu. Ibu Gu tidak pernah berpikir akan ada hari di mana anak ini akan kembali, dengan begitu pintar dan begitu manis seperti ini.
Shia Tang menahan air matanya yang sudah seperti bendungan jebol, lalu berkata kepada putranya dengan tersenyum, "Baiklah, Shia tidak akan menangis lagi! Bryan, ayo cepat sini, perkenalkan kakek dan nenekmu."
Kedua orang tua itu semakin tersentuh saat melihat Shia Tang memperkenalkan mereka berdua kepada putranya dengan tidak ragu sama sekali. Mereka pun lalu berjongkok, kemudian membuka tangan mereka kepada Bryan, dan menunjukkan ekspresi berharap.
"Kakek dan nenek?" tanya Bryan yang sedikit tidak mengerti. Kemudian ia menggerakkan kepalanya yang kecil itu untuk berpikir. "Shia, bukankah kamu bilang pak tua itu kakekku? Kenapa aku masih punya kakek dan nenek yang lain?" tanyanya dengan heran.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com