Waktu cepat berlalu, dan malam semakin gelap.
Rumah itu penuh dengan sosok Billy Li yang sudah tidak sabar. Akhirnya, ia duduk di depan piano dan memainkan alunan nada. Rumah yang awalnya hangat dan romantis tiba-tiba menjadi sepi dan sedih, dan alunan nada tanpa sadar memainkan melodi sedih.
Brak!
Suara piano berhenti tiba-tiba, disertai suara dentingan jam di tengah malam.
Billy Li lalu menutup matanya dengan dalam dan akhirnya tidak tahan. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan memutar nomor yang ingin dihubunginya berkali-kali. Namun, jawabannya adalah suara operator, "Maaf, nomor yang Anda tuju, sedang tidak aktif…"
Billy Li tidak percaya. Ia kemudian menutup panggilan telepon, lalu menghubungi lagi, begitu sampai berkali-kali. Setiap kali terdengar suara operator itu, seketika langsung menghantam hatinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com