"Shia... Shia…" panggil seseorang.
Siapa yang memanggilku? batin Shia Tang.
"Shia, sadarlah, tidak akan terjadi sesuatu, tenanglah…" kata Ethan Gu sambil memeluk Shia Tang dengan lembut, lalu ia menyadarkan Shia Tang. Kemudian ia melihat pisau buah jatuh di kaki Shia Tang, sebuah pikiran melintas di benaknya, tetapi sebuah suara di pintu membuatnya tidak bisa melakukannya.
"Shia, aku Ethan Gu, seniormu. Aku di sini, jangan takut…" kata Ethan Gu dengan lembut sambil menggenggam tangan Shia Tang yang berlumuran berdarah, mungkin dengan hal itu ia bisa membangunkan lamunan Shia Tang.
"Senior… Bagaimana jika dia meninggal? Apa yang harus aku lakukan?" tanya Shia Tang yang perlahan-lahan tersadar. Melihat Ethan Gu, ia seperti melihat pahlawan yang menyelamatkan jiwa. Ia mencengkeram kuat Ethan Gu dan bergumam pada dirinya sendiri dengan ketakutan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com