Setelah sampai, Shia Tang merasa heran karena Billy Li masih belum mau untuk membukakan kunci mobil padanya, "Buka kunci mobilnya." Katanya sambil melepas sabuk pengamannya dan mengingatkan Billy Li.
Billy Li tersadar dari lamunannya, tiba-tiba ia juga melepas sabuk pengamannya, kemudian membungkuk dan mencium bibir Shia Tang. Ciumannya begitu panas, seperti gunung berapi yang akan meledak.
Hati Shia Tang sangat berdebar, perlahan-lahan ia meletakkan tangannya di bahu Billy Li, menutup mata dan mulai membalas ciumannya. Mereka saling memeluk dan mencium satu sama lain. Setiap kali berpisah, kemungkinan besar seperti pertemuan yang terakhir bagi mereka. Maaf, maafkan hatiku yang tidak bisa membantu! Batin Shia Tang.
Di lantai atas, ada sepasang mata yang melihat adegan panas antara pria dan wanita yang saling berciuman di dalam mobil. Seluruh tubuh orang itu gemetar dan marah, saat ini ia ingin sekali meluapkan amarahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com