webnovel

Ada yang Ingin Aku Katakan Padamu

Redakteur: Wave Literature

Yami tampaknya merasakan kehadiran Steve, kemudian ia melihat ke arahnya, lalu tersenyum dan menunjukkan ekspresi yang seolah mengatakan bahwa Steve tidak perlu khawatir tentangnya. Steve yang sedang berada di dalam kegelapan memperhatikan mobil polisi itu pergi, lalu ia membanting setir dengan penuh rasa kebencian.

Kemudian Steve berpikir mengapa Yami bisa tertangkap, di dalam benaknya jawabannya sudah pasti. Lalu, ia membatin, Shia Tang si sialan itu, aku benar-benar meremehkan kemurahan hati wanita itu!

Malam ini, Billy Li tidak kembali ke kamarnya untuk tidur. Setelah Shia Tang memikirkan semuanya, ia akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan Billy Li besok pagi.

Saat sarapan, untuk pertama kalinya Shia Tang datang lebih awal di meja makan, lalu ia melihat Billy Li turun. Kemudian, ia menyadari mata Billy Li yang merah. "Apa semalam tidurmu tidak nyenyak?" Shia Tang bertanya dengan khawatir.

Billy Li hanya meliriknya dengan dingin, lalu ikut duduk di sana. Sudah lama Shia Tang tidak melihat tatapan tajam nan dingin itu. Tatapannya seperti bisa memotong hatinya, terasa sangat menyakitkan. Apa karena kemarin malam, hanya karena aku tidak melayani dengan sepenuh hati permintaannya? Batinnya, karena melihat sikap Billy Li yang dingin.

Pada saat ini, saudari Liu sedang meminta pelayan untuk meletakkan makanan di depan mereka. Lalu, suasana pun kembali menjadi sunyi senyap.

Shia Tang merasa ragu untuk waktu yang lama, tetapi dia memberanikan diri untuk meminta bantuan kepada Billy Li, "Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu!" katanya.

"Tidak, aku sudah memberimu kesempatan!" kata Billy Li, ia memotong perkataan Shia Tang dengan dingin. Ia terlihat tidak mengangkat kepalanya dan tetap melanjutkan sarapan.

"Aku hanya tidak tahu bagaimana harus mengatakannya tadi malam," kata Shia Tang. Ia tidak tahu apakah yang Billy Li maksud sama dengan apa yang ia maksud.

"Tapi kau sudah memikirkannya, aku sudah tidak perlu mendengarkannya lagi!" kata Billy Li, lalu menatapnya dengan dingin.

"Begitu ya?" kata Shia Tang, lalu menunduk dengan kecewa. Karena keraguannya semalam, ia malah kehilangan kesempatan meminta bantuan untuk ayahnya.

Pada saat itu, terlihat Steve bergegas masuk dari luar, ia menyapu pandangannya dan langsung jatuh pada Shia Tang yang sedang sarapan. Tiba-tiba suara peralatan makan terdengar jatuh ke lantai, terlihat bubur nasi yang panas itu tumpah mengenai paha Shia Tang. Panas dari bubur itu menembus roknya yang tipis dan langsung mengenai kulitnya.

"Argh!" Shia Tang menangis, lalu tanpa sadar ia langsung menjerit karena kesakitan. Ia buru-buru bangkit untuk membersihkan bubur nasi yang menempel di gaunnya dan menyekanya dengan serbet.

Steve dengan cepat menekuk pergelangan tangan Shia Tang, kemudian berkata, "Mengapa kamu melakukannya?!"

Shia Tang tidak pernah melihat Steve di luar kendali seperti itu, ia selalu menghormati Steve karena ia pernah sekali dua kali mengingatkannya untuk tidak melakukan sesuatu yang akan menyebabkan masalah pada dirinya sendiri.

Apa yang terjadi? Batin Shia Tang, ia lalu menolehkan kepalanya untuk melihat pria di ujung meja yang panjang itu. Pria itu masih terlihat tenang menikmati sarapan, saat ini hati Shia Tang terasa sedikit mendingin. Billy Li terlihat seakan menutup mata dan membiarkan semuanya terjadi.

"Steve, jika ada masalah bisa kita bicarakan baik-baik! Tolong lepaskan aku terlebih dahulu!" Shia Tang berkata dengan tenang. Steve adalah orang pertama yang menunjukkan rasa hormatnya ketika Shia Tang pertama kali tiba di mansion ini. Pasti ada sesuatu yang membuat Steve melakukan ini padanya.

"Membicarakan dengan baik-baik? Wanita sepertimu masih bisa bicara dengan baik-baik? Yami hanya memprovokasi sedikit dengan beberapa kalimat, tapi kamu menyakitinya seperti itu! Sia-sia saja, kalau aku masih mempercayaimu untuk tidak akan menghianati Bos lagi! Tidak disangka kamu yang makan di sini, membutuhkan Bos di sini, dan juga tinggal di sini, tapi kamu malah membantu keluarga Tang!" Steve menuduh Shia Tang dengan marah.

"Ada apa dan tentang apa? Tentang masalah Yami, memang apa urusannya denganku?" tanya Shia Tang kebingungan. Tapi dengan cepat, ia memikirkan masalah ini, Apakah mungkin hubungan Yami dan Billy Li diketahui oleh kakak kedua? Batinnya.

"Masalah Yami memang bukan urusanmu, karena kamu berharap agar terjadi sesuatu kepada Yami! Tidak kusangka kalau kamu ternyata memiliki karakter antagonis di sini!" kata Steve melihat Shia Tang yang tidak merasa bersalah dan masih terlihat percaya diri. Akhirnya membuatnya sangat marah, lalu ia terlihat kehilangan kendali dan menyingkirkan Shia Tang.

Shia Tang terjatuh di sudut meja, perutnya terlihat menabrak ujung meja, membuatnya merasakan sedikit rasa sakit yang berasal dari perut bagian bawahnya. Pinggangnya sedikit susah untuk ditegakkan, wajah pucatnya kemudian melihat pada pria yang saat ini bersikap acuh tak acuh padanya sampai akhir...

Nächstes Kapitel