webnovel

Menuntut

Redakteur: Wave Literature

Ketika keluar, Shia Tang melihat Sheryl Xia sendirian. Ia mengerutkan kening dengan heran. "Di mana Amy?"

"Sudah beres, kan? Kalau begitu, ayo pergi." Sheryl Xia mendekat dan menarik Shia Tang pergi. Ethan Gu merasa cemas dan ingin menghentikannya. Tetapi ia sadar, bahwa Shia Tang tidak menolak ajakan Sheryl Xia sama sekali. Selain sedikit kebingungan, Shia Tang saat ini kelihatan sedang bekerja sama dengan gadis itu. Di mata Shia Tang, tersirat kepercayaan pada gadis tersebut.

Sehingga, Ethan Gu hanya mengantarkan Shia Tang sampai ke depan pintu. Namun alam hatinya, ia melihat bayangan yang dekat dengan mata, tetapi jauh dari jangkauan. Ethan Gu langsung murung dan merasa sedih. Ethan Gu berpikir jika dirinya tidak akan pernah menjadi salah satu bagian dari mereka yang menyakiti Shia, ternyata ia malah menyakitinya sekarang.

Tanpa ragu-ragu, Ethan Gu kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. "Pengacara Xu, ini aku. Bantu aku menuntut seseorang…"

"Sheryl, di mana Amy?" setelah naik mobil, Sheryl Xia meminta sopir untuk menarik sekat di depan mereka.

"Aku yang menyuruhnya pergi. Sekarang aku adalah pengasuhmu, itu sudah termasuk aku bisa mendapatkan makan dan tempat untuk tidur kan?" Sheryl Xia tidak punya tempat untuk pergi, lebih aman untuknya jika tetap berada di samping Shia Tang daripada harus melarikan diri. Orang-orang yang mengejarnya tidak akan pernah berani berbuat onar di tempat Billy Li.

Shia Tang mengerutkan kening, kebingungan. "Aduh! Singkatnya, aku membayar Amy untuk menggantikannya. Shia, kamu tidak akan meninggalkanku di jalanan kan?" Sheryl Xia memasang wajah sedih.

Shia Tang Tersenyum. "Tentu saja tidak. Aku hanya ingin tahu dengan jelas. Lagipula, perubahan pengasuhku yang tiba-tiba akan menimbulkan kecurigaan suamiku. Jika kamu aman denganku, tentu saja aku akan dengan senang hati membantumu."

Shia Tang paham bahwa apa yang telah dialami Sheryl Xia pastilah tidak mudah. Jika tidak, mana mungkin setiap kali ia bertemu dengannya, keadaannya selalu begitu menegangkan. Sheryl Xia tidak pernah mengatakan apapun pada Shia Tang, mungkin ia tidak ingin Shia Tang memikirkan masalahnya.

"Aku tahu Shia memang yang terbaik." Sheryl Xia memeluk Shia Tang dengan gembira. Shia Tang tersenyum. Sheryl Xia tiga tahun lebih tua darinya, tetapi sikapnya tampak lebih muda.

"Sudahkah kau memutuskan mana yang akan kamu pilih?" Di kantor presdir, terlihat Billy Li bersandar di sofa kulit. Kakinya yang panjang terentang bebas di atas meja teh dan cerutu terselip di antara jari-jarinya. Bibirnya yang indah sedang melakukan aksi menelan asap lalu menghembuskannya.

Orang yang berdiri di depannya adalah Donny Li, ia yang akan merebut kembali kedudukan presdir Li seperti dua bulan lalu. Donny Li yang berada di depan Billy Li tidak lagi bersinar seperti dulu. Ia menunduk, tidak berani menjadi sombong lagi.

Setengah bulan yang lalu, Donny Li mengadakan rapat dewan direksi, berpikir bahwa ia bisa melawan hak saham milik Billy Li. Tak disangka, orang yang terakhir menjual 15% sahamnya adalah Billy Li. Dari awal sampai akhir, Billy Li mencoba untuk menjebaknya. Pada akhirnya, nama Donny Li dihapus dari jajaran dewan direksi. Sehingga, ia tidak akan mungkin mendapatkan jabatan presdir Li. Billy Li sendiri tidak ingin ada orang lain yang menggantikan posisi menjadi presdir.

Donny Li menyelinap ke kantor CEO dan membuka brankas untuk mencuri beberapa dokumen rahasia yang dapat menghancurkan presdir Li. Tak disangka, pada akhirnya, ia seperti seekor belalang yang telah diincar oleh burung di belakangnya.

"Bukankah kau seharusnya mengurus masalah istrimu terlebih dahulu?" Donny Li tiba-tiba teringat rumor yang menyebar luas hari ini.

"Jangan terburu-buru, seseorang yang seharusnya aku bereskan tidak bisa lari lagi." Billy Li melihat situasi siaran langsung di layar laptopnya dan menjawab dengan santai.

Donny Li gemetar. "Kamu benar-benar ingin memusnahkan semua orang?"

"Jika aku berniat ingin memusnahkan semua orang, apa kau pikir kau masih bisa berdiri di hadapanku sekarang daripada di penjara? Karena kau tidak mau memilih, aku yang akan membantumu untuk memutuskan." Billy Li menghisap cerutunya dalam-dalam dan berdiri, ia sedang menunjukkan bahwa dirinya tidak ingin membuang-buang waktu untuk Donny Li.

"Tidak! Aku akan memilih... Aku memilih..." Jawab Donny Li dengan cemas…

Nächstes Kapitel