Han Jingnian sedang menoleh untuk bicara dengan asisten Zhang. Saat itu dia mendengar teriakan lirih di sebelahnya dan langsung menoleh pada Xia Wanan. "Ada apa?"
Han Jingnian berujar sambil mengangkat tangan Xia Wanan. "Apa tanganmu terbakar?"
Xia Wanan menggelengkan kepalanya. "Airnya sudah tidak panas."
Han Jingnian tidak mengatakan apa-apa, namun langsung mengambil saputangan dari sakunya dan sedikit demi sedikit menyeka air di punggung tangan Xia Wanan.
Xia Wanan membiarkan Han Jingnian menyeka tangannya seraya menatap Han Jingnian sejenak, lalu melirik ke arah Chi Mu.
Ekspresi sombong Chi Mu yang baru saja ditunjukkannya seketika menghilang dan berubah menjadi tatapan yang sangat tajam, seolah-olah menekan perasaan iri dan cemburu.
Xia Wanan memberikan senyuman manis dan lembut dalam menghadapi Chi Mu yang seperti ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com