Monica spontan mencela.
"Apa? Apa yang baru saja kau katakan?"
"Tidak ada. Tidak perlu kau pikirkan dan anggaplah aku hanya mengatakan omong-kosong. Namun bisakah aku mengatakan sesuatu yang sangat penting padamu?"
Monica semakin dibuat jengkel.
"Apa itu? Dan katakanlah,"
"Aku tidak akan menghentikan rencanaku untuk menikahimu, Monica. Aku akan tetap menjadi suamimu dan aku akan segera merealisasikannya dengan berbagai cara,"
Ada semacam perasaan ngeri hingga merinding yang membuat Monica semakin memperlambat laju mobilnya. Merasa kurang akurat bila dia berbicara dengan pria itu. Monica kemudian berkata dengan sengit.
"Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu, Bryan. Tidak akan pernah dan tidak akan sudih," sebut Monica.
Keduanya kemudian mematikan teleponnya dengan cepat. Karena Monica sangat takut mendengar apa saja yang mungkin akan menjadi kelanjutan dari perkataan Bryan. Monica kemudian memarkirkan mobilnya secara teratur di basement kantornya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com