webnovel

Mencoba Menjauh

Seperti biasa semua kembali seperti semula. Sekolah menjadi tujuan utama para siswi dan siswa, ya memang jika dibilang mereka lelah jawabannya pasti lelah. Namun mau bagaimana lagi? Tugas pelajar ya belajar.

Dani kembali menjadi sosok yang bisa dikatakan baik. Dia sudah rapih dengan seragam abu-abu yang melekat pada tubuhnya juga dasi yang telah melingkar di lehernya. Zaki yang melihat sahabatnya sudah rapih pun mengajaknya untuk segera keluar asrama dan memasuki kelas.

Sesampainya mereka di lapangan, dani pun melihat keberadaan bu lili. Dani dengan sigap langsung mencoba mencari alasan agar tidak berpa-pasan dengan bu lili.

"Zak gue mau ke toilet bentar ya. Kebelet gue!" belum sempat zaki ingin menjawab, pria itu sudah berlari dari hadapan zaki.

Bu lili berjalan kearah kelas yang akan diajarnya yaitu kelas 10 TKJ 2. Bu lili melewati zaki, lalu memberikan senyum sebagai formalitasnnya. Zaki pun membalasnya dan berbasa-basi ringan.

"Eh ibu. Selamat pagi bu. Ibu ngajar di kelas mana bu?"

"Di kelas 10 TGB 2 ki. Yaudah saya duluan ya." Bu lili pun menghilang dari hadapan zaki. Zaki melanjutkan kembali perjalanan menuju kelasnya dan langsung memasukinya.

Saat sudah beberapa waktu pergi ke toilet, dani pun keluar dan ingin memasuki kelasnya. Namun dengan tidak sengaja juga bu lili keluar dari kelas 10 TGB 2 dikarenakan bu lili lupa membawa buku nilai kelas 10 TKGB 2. Kebetulan sekali bukan?.

"Eh dani.. kamu ga masuk kelas?" Tanya bu lili langsung kepada Dani.

"Emm, ini mau masuk kok bu. Tadi ke toilet bentar hehe." Jawabnya kikuk.

Bu lili pun mengerutkan dahi nya dan segera berpamitan kepada dani.

"Yaudah kalau gitu saya duluan ya. Mau ke kantor soalnya."

"Iya bu." Bu lili dan dani pun sama-sama pergi ke tempat tujuannya.

Dani yang ingin pergi ke kelas pun bergumam dalam hati kenapa bisa pas-pasan gini si? Gatau apa gue mau move-on ya tuhan.

"Lama amat lo ke toilet?" Tanya zaki langsung saat dani sampai di tempat duduknya.

"Yaelah zak. Gue ke toilet bel juga belum bunyi. kenapa si lo ribet amat!"

"Santai aja kali dan ga usah nge-gas gitu. Gue kan Cuma nanya."

"Hm."

TEEETTTTTTT

Bel telah berbunyi, bu titi selaku guru kewirausahaan segera memasuki kelas. Bu titi adalah guru yang bisa dibilang gampang sekali marah. Guru itu sangat sensitive sekali dengan para siswi terutama siswi kelas 12 TKJ 1 yang bisa dikatakan sangat tidak suka dengan guru yang satu ini.

Bu titi pun meminta sekretaris untuk menulis di papan tulis pembahasan materi yang tidak ada di dalam buku tulis. Hanya seberapa yang menulisnya bahkan masih bisa dihitung oleh jari.

"Zaki kamu nulis ga?" Tanya bu titi kepada zaki.

"Nulis lah bu! Nih liat kalau ga percaya!"

"Dani?"

Dani hanya melirik bu titi malas sambil menganggukan kepalanya. Dia memang tipikal cowo playboy dan badboy. Tapi yang harus di ingat bahwa dia tidak suka cewe genit. Pemilih sekali bukan si dani ini?

"Ali nulis ga kamu?"

"Kalau saya ga nulis ibu emang mau tulisin buku saya?"

"Yang guru saya apa kamu?"

"Ya saya yang murid. Makanya saya sebagai murid yang baik akan menulis agar tidak merepotkan ibu."

"Najis lo li!" sahut rabbani sambil menoyor kepala ali. Sedangkan ali hanya terkekeh pelan.

TEEEEEETT

"Udah bel bu. Saya istirahat duluan." Ujar dani dingin. Dan langsung meninggalkan kelas tanpa jawaban dari bu titi.

Dalam perjalanan menuju asrama tidak sengaja dani melihat bu lili akan pergi ke kantor. Jarak kantor dan dani saat ini sangat dekat, dani segera lari untuk menghindari bu lili. Sedangkan zaki yang melihat aksi menghindari bu lili pun menyatukan kedua alis matanya. Dia bertanya heran pada dirinya sendiri. Dia akan menanyakan pada dani nanti.

****

Setelah semua sholat seperti biasa para siswa akan membentuk sebuah lingkaran besar yang besar dan akan mengobrol sesuatu. Entah tentang olahraga, games bahkan perempuan.

Tapi ada yang berbeda dengan dani, dia memilih untuk menjauh dan berdiam diri. Zaki sahabatnya hanya bisa mendekati dan mencoba mengajaknya berbicara.

"Dan tadi pas lo ke toilet bu lili kan nyamperin gue tau." Ceritanya antusias.

"Hm." Balasnya tanpa minat.

"Lo si make ke toilet segala, jadi gabisa ngobrol kan sama masa depan lo itu."

"Hm.."

"Lo kenapa si dan? Lo cemburu gara-gara gue ngobrol ama bu lili? Serius deh dan gue ga ada rasa sama sekali sama masa depan lo itu! Gue Cuma ngobrol basa-basi doang dan!"

"Apaan si lo zak. Gajelas."

"Lagian lo diem aja. Heran kan gue. Jangan cemburu ama gue lah bro!"

"Ck, lo kayaknya merana banget ya gue diemin? Suka ama gue apa gimana?"

"Lo mah gabisa di ajak serius dan najis. Gue serius, gue pikir lo ngejauhin bu lili hari ini Karena liat bu lili ngobrol ama gue."

"Alay lo bego! Udah ah gausah banyak omong. Mending masuk kelas aja, udah bel lagian."

"Yaudah ayo."

***

Sama hal nya dengan para siswi 12 TKJ 1. Ketika bel istirahat telah berbunyi mereka akan berkumpul membuat lingkaran besar dikantin untuk sekedar bercanda atau bergosip ria seperti biasa.

Kali ini topik yang akan mereka bahas yaitu guru yang sama-sama tidak mereka sukai. Siapa lagi kalu bukan bu titi.

"Ih gue sebel banget sama bu titi. Caper banget ke anak cowo kelas kita." Ujar Zahra tak lupa sambil memasukan siomay nya kedalam mulutnya.

"Sama gue juga kesel." Ujar elsa kemudian.

"Iya mana kaya nya bu titi suka deh sama dani." Balas iren.

"So tai nih iren."

"Tau lo!"

"Ih liat apa! kalau sama dani tatapannya kayak beda gitu." Bela iren.

"Yaudah si biaran aja." Balas abel santai.

"Ihhhh. Kan kesan nya ganjen banget ga si jadi guru?!"

"Yaudah si ren biarin. Lo cemburu?" Tanya syifa.

"Dih. Gue? Cemburu? Sama dani lagi. Ya engga lah."

"Yaudah gausah ribet."

"Udah yuk mending kita masuk kelas aja." Ujar nila sambil berjalan keluar kantin dan di susuli oleh semua siswi kelas 12 TKJ 1 dan siswi yang lainnya.

*****

Nächstes Kapitel