webnovel

BAB 26

Dua jam berlalu pintu ruang operasi pun terbuka.

"Bagaimana dok?" tanya leon khawatir.

"Tolong isi surat persetujuan untuk menyelamatkan salah satu dari mereka. karena pasien kehabisan banyak darah" ucap dokter membuat leon bimbang.

"Sebaiknya anda secepatnya membuat persetujuan agar masih ada waktu untuk menyelamatkan keduanya" lanjut dokter.

"Baik dok. lakukan apapun untuk menyelamatkan keduanya" ucap leon mantap.

Empat jam berlalu lampu ruang operasi baru padam yang menandakan operasi telah selesai.

"Bagaimana keadaan istri dan putri saya dok?" ucap leon

"Putri anda selamat namun harus di inkubator karena lahir sebelum waktu prediksi. hanya saja istri anda masih kritis karena kehabisan banyak darah" ucap dokter.

"Terimakasih banyak dok" ucap leon bernafas lega.

Leon pun berjalan menuju ruang bayi karena putri nya harus di inkubator. Leon menatap wajah putrinya yang sangat mirip dengan shera.

"Hey princess ayah. welcome in the world" ucap leon tersenyum pilu.

Harusnya ia menyambut kelahiran putrinya dengan senang. Namun,kondisi shera yang masih koma membuat leon sakit.

Dua minggu berlalu shera belum juga menunjukkan kemajuan. Bersyukur kondisinya sudah stabil.

"Hey sayang. bangunlah, apa kamu ngga kangen aku? apa kamu gak mau lihat princess kita?" ucap leon sembari menggenggam tangan shera.

"Leon kamu istirahat dulu. biar mama sama papa yang jaga shera disini" ucap mama shera.

"Iya mah. terimakasih" ucap leon meninggalkan ruang perawatan shera.

Leon menjenguk putrinya yang masih berada di ruang perawatan bayi.

"Hey princess. ayah mohon doain mama suapaya cepat sadar kasian kak zozo" ucap leon sembari menggenggam tangan mungil bayinya.

"Leon,,leon gawat" teriak mamah shera

"Ada apa mah?" tanya leon khawatir.

"Tadi shera sudah siuman tapi tiba tiba Kondisi shera kritis lagi. dia pengen ketemu kamu sekarang" ucap mamah shera dengan wajah panik.

'Ya tuhan apa aku harus kehilangan shera" ucap leon dalam hati dan tanpa sadar air matanya mengalir.

Leon berlari ke dalam ruang perawatan shera dan nampak shera tertidur di atas ranjang dengan wajah pucat.

"Shera ayo bangun. kamu gak akan tinggalin aku sama anak anak kan. aku gak bisa kehilangan kamu. sweety come wake up" ucap leon menggenggam erat lengan shera. Namun tidak ada jawaban dari lawan bicaranya. leon terus menangis sampai tiba tiba shera menggerakkan lengannya dan leon langsung mendongakkan wajahnya dan melihat wajah pucat shera tersenyum.

"Happy anniversary lima tahun sayang. terimakasih sudah jadi suami dan ayah yang baik" ucap shera dengan semangat.

"shera kamu gak terlihat seperti orang yang baru bangun dari koma. sejak kapan kamu siuman" ucap leon

"Semalam waktu kamu tidur dan bahkan semalam aku sudah memberi ASI untuk putri kita" ucap shera tersenyum

"Kamu ngerjain aku?" ucap leon pura pura ngambek.

Cup

Sebuah ciuman lembut mendarat di bibir leon. membuat leon langsung melumatnya dengan gairah.

"Leon lepas" teriak shera melepaskan ciumannya.

"Aku selalu merindukan bibir sexy kamu" ucap leon.

"Ingat leon. kamu harus puasa" ucap shera

"Ya gak harus puasa kali sayang" ucap leon dengan senyum nakal

"Maksud kamu?" tanya shera bingung.

"Bisa pakai ini sama ini" ucap leon menunjuk mulut dan tangan shera

"Ahhh leon kenapa kamu semakin mesum dalam dua minggu" ucap shera

"Aku gak mesum kok sayang. tapi emang tubuh kamu aja yang menggoda" ucap leon sembari mendekati wajah shera.

"Mama" teriak kenzo sembari memasuki ruang perawatan shera.

'Sial,, udah ereksi malah di ganggu sama bocah ini lagi' ucap leon dalam hati sementara shera yang menangkap ekspresi leon hanya menahan tawa.

"Zozo sayangnya mama sini nak" teriak shera mengangkat kenzo ke atas ranjang pasien.

"Mama,zozo udah lihat adik. dia cantik seperti mama. siapa namanya?" tanya kenzo membuat shera ingat bahwa ia belum memberi nama untuk putrinya

"Leon. kamu belum kasih nama putri kita?" tanya shera

"Putri Anindira Chalondra yang artinya perempuan pemberani,cerdas dan pintar" ucap leon

"Bagus ayah. zozo mau panggil dia chacha" ucap kenzo ekspresif

"Iya sayang. panggil chacha" ucap leon.

Seorang perawat masuk kedalam ruang perawatan shera membawa box bayi berisi chacha. Mereka pun berkumpul,bagi leon dan shera kebahagiaan anak anaknya merupakan kebahagian mereka.

Nächstes Kapitel