webnovel

BAB 19

Daniel dan niko dalam perjalanan menuju solo karena mendengar adik mereka pulang ke solo dengan kondisi penuh luka lebam.

"Sialan leon ini. aku sudah baik mengizinkan dia menikah dengan shera tapi hasilnya malah seperti ini" bentak niko kesal

"Sabar kak. lagipula leon dalam kondisi amnesia." ucap daniel menenangkan

Setelah itu mereka tiba di rumah orangtuanya di solo dengan cepat niko masuk kedalam rumah dan melihat leon yang sedang bertekuk lutut di hadapan kedua orangtua mereka.

"hey bajingan. kamu apakan adikku?" ucap niko sembari menarik kerah kemeja leon.

"Sabar kak" ucap daniel sembari melepaskan genggaman niko dari kerah kemeja leon.

Mereka pun duduk bersama di ruang keluarga.

"Kemarin malam aku bertemu dokter jonson. dia bilang jika obat yang di berikan gea kepada dokter jonson adalah obat perusak saraf otak jadi beliau mengganti obatnya dengan obat yang benar agar kamu dapat dengan mudah mendapatkan kembali ingatan kamu,,," ucap daniel menjelaskan.

"Siapa gea?" tanya niko kesal

"Gea itu mantan pacarku beberapa tahun lalu. dia meninggalkan aku karena bertemu laki laki yang lebih kaya" ucap leon dengan tertunduk

"Yaya,,yah" suara celoteh kecil terdengar dari mulut kenzo yang keluar dari dalam kamar dan berjalan menghampiri leon.

"Iya sayang. sini duduk sama ayah" ucap leon sembari memangku kenzo

"Zozo" panggil shera dan terkejut saat melihat ramai orang berkumpul di ruang keluarga.

Leon bangkit dari duduknya dan menghampiri shera. Dengan lembut leon mengusap sudut bibir shera yang lebam dan kening shera yang terluka perlahan air mata jatuh ke pipi leon dan dengan cepat leon bertekuk lutut di hadapan shera.

"Maafin aku gak bisa jaga kamu dengan baik. maafkan aku yang nyakitin kamu. maafkan aku yang buat kamu menangis terus dan maafkan aku udah melukai kamu" ucap leon dengan terisak isak.

Shera mengambil kenzo dari pelukan leon dan dengan cepat berbalik kembali ke dalam kamarnya dan mengunci pintu kamar. Leon terus bersimpuh di depan kamar shera berharap shera dapat memaafkannya hingga tiba tiba pintu kamar terbuka dan tampak wajah shera di ambang pintu.

"Kamu mau maafkan aku?" ucap leon senang sembari mengukir senyum diwajahnya

Shera memberikan sebuah map berisi berkas berkas.

"Ini yang kemarin malam kamu minta. Semua persyaratan sudah aku lengkapi semuanya beserta tanda tangan" ucap shera dan kembali ke dalam kamar.

Tangis leon semakin terisak saat membuka map tersebut yang berisi gugatan cerai.

"Selanjutnya mau bagaimana?" tanya daniel menatap leon kasihan.

"Aku gak akan terima gugatan cerai ini. aku akan menyelesaikan semua masalahku dengan gea sampai selesai" ucap leon dengan wajah yang sudah kacau.

Didalam kamar shera mendengarkan semua percakapan leon dan daniel.

"Aku yakin kamu bisa menyelesaikan semuanya sayang" ucap shera pelan sembari memeluk kenzo

Keesokkan harinya leon kembali ke jakarta dan menemui dokter jonson.

"Jadi seperti itu ya dok? terimakasih anda tetap profesional dalam bekerja" ucap leon menyalami tangan dokter jonson.

"Sama sama tuan leon. ini semua kewajiban saya karena anda merupakan pasien saya" ucap dokter jonson

Setelah itu leon menemui daniel dan niko di sebuah cafe.

"Ya seperti yang kamu bilang dokter jonson diberi sogokan oleh gea untuk memberi obat yang salah kepadaku" ucap leon sembari menyesap kopinya.

"Saat ini ada baiknnya kamu jangan menemui shera dan kenzo. aku takut shera dan kenzo akan terancam" ucap daniel

"Setelah di telusuri oleh kepolisian ternyata truk malam itu adalah suruhan dari gea" ucap niko menambahkan.

"Ya sepertinya gea berusaha keras merusak kebahagiaan aku. Aku mendapat kabar jika perusahaan suaminya sedang di ambang kebangkrutan mungkin dia hanya ingin memanfaatkan aku agar bisa hidup mewah terus" ucap leon

"kenapa gak kita akuisisi perusahaan itu?" ucap daniel

"kamu seorang dokter gak akan paham masalah perusahaan" ucap niko

"Dendam kita kepada gea" ucap leon

Gea sedang berada disebuah mall karena ia baru saja mendapatkan black card tanpa limit milik leon dan dia senang karena tahu jika leon dan shera akan segera bercerai dan dia bisa menjadi nyonya widjaja yang baru.

"Eeuummppp" Gea meronta ronta saat sepasang tangan besar mencoba membiusnya saat ia berada di basement.

Gea membuka matanya dan mendapati dirinya di sebuah gedung terbengkalai dan kedua tangannya terikat. Tiba tiba pintu ruang tersebut terbuka dan terlihatlah leon sedang tersenyum ke arah gea.

"Syukurlah kamu datang sayang. cepat bantu aku melepaskan tali ini" ucap gea dengan wajah manja.

"Kamu gak perlu pura pura lagi gea. aku udah ingat semuanya."ucap leon terus mendekati gea.

"Ma-maksud kamu apa?" tanya gea takut

"Oh iya kamu gak tau kan kamu udah gak sadarkan diri selama tiga hari dan selama tiga hari aku selalu menyuruh orang untuk menyuntikkan obat yang kamu pesan khusus buat aku" ucap leon sembari mengusap lembut wajah gea namun dengan nada bicara yang kejam.

Nächstes Kapitel