webnovel

bab 53 Pernikahaan si Kembar 21+

Seno hendak menikahkan putra dan putrinya yang kembar Farhan dan Fahira. Farhan menikah dengan Aryani dan Fahira dengan Bagas, mereka menikah bersama, karena Seno tidak mau ribet, dan anak-anaknya pun tidak masalah.

Persiapan sudah hampir 90%, Farhan bekerja bersama ayahnya di kantor Frans. sedangkan Fahira mengajar di tk. Aryani adalah pemilik butik sedangkan Bagas salah satu Bos jam tangan mewah, kekayaan nya melebihi kekayaan Frans, Bagas sangat kaya dan tampan. mereka bertemu di sekolah tempat Fahira mengajar, Bagas seorang duda beranak 1, anaknya bernama Gama sangat nempel sama Fahira, sehingga Bagas jatuh cinta padanya, melihat Fahira yang lemah lembut dan sabar menghadapi anaknya yang sulit dan bandel.

Pernikahan mewah yang di gelar di gelar di Hotel mewah di hadiri oleh, keluarga, kerabat, sahabat, bahkan pejabat. karena undangan Bagas banyak orang penting, Seno dan Reynita sangat Bahagia melihat anak-anaknya menikah, apalagi mendapat menantu super zuper kaya, meski Duda mereka tidak masalah, mereka malah mencintai Gama seperti cucunya sendiri, Gama malah ikut duduk di pelaminan, "Bunda nanti malam aku tidur sama Bunda yah, "Kata Gama, "Sayang nanti malam kamu bobo sama grand ma, dulu yah, besok baru sama bunda, "Ga mau pokoknya bobo sama bunda, "kata Gama mulai keluar Bandelnya, "Iya sayang, nanti bobi sama bunda, "kata Fahira sambil mengelus kepala Gama, membuat kesal Bagas. yang ingin segera menyalurkan hasratnya maklum sudah 2 tahun Bagas menduda, bukan tidak laku tapi tidak cocok dengan Gama anaknya.

Cuma dengan Fahiralah, Gama membolehkan ayahnya menikah lagi. Alena datang dengan Robin memberikan ucapan selamat kepada mereka, Ayah dan ibu, juga Alex dan Lestari merekapun berfoto bersama. Alena sangat menyukai Gama, "iiih lucu banget sih kamu, gemess"kata Alena, "kakak juga cantik, baik lagi, mau main sama gama? "tanya Gama, baru kali ini Gama begitu mudahnya dekat dengan seseorang selain Fahira.

"Mau banget, yuk Gama main sama kakak, sambil ambil makanan yuk, "kata Alena dan Gama menurut, mereka turun dari pelaminan mereka menikmati kebersamaan, Alena, gama dan Robin. "Sayang Gama titipin aja sama saudaramu itu besok baru kita jemput, hehe"kata Bagas, yang tidak mau nanti malam Pertamanya terganggu oleh anaknya. Fahira hanya tersenyum saja.

Alena yang mengerti posisi Bagas dan Fahira, yang akan Bulan madu mengajak Gama, untuk tinggal dengan Alena beberapa hari. "Gama mau ga nginap di rumah kakak, nanti kita main sepuasnya dan beli mainan yang banyak, "kata Alena, "Bener beli mainan,"kata Gama senang. "Iya dong sayang, "kata Alena, "mau kak, "kata Gama.

Dan ketika mereka berpamitan pulang Alena meminta ijin untuk membawa Gama menginap beberapa hari, "Fahira, Bagas, boleh ga Gama menginap beberapa hari di rumahku, "kata Alena "Oh boleh sekali, "kata Bagas dengan cepat menjawabnya. "Gama mau ikut kakak Alena? "kata Fahira, "Iya Bunda, boleh kan 2 hari aja bunda, "kata Gama. "Boleh nanti Bunda jemput yah,"kata Fahira sambil mencium pipi dan kening Gama, begitupun Bagas, "jangan nakal, nurut sama kakak Alena yah, "kata Bagas, "Iya Ayah, "kata Gama.

Bagas bahagia sekali nanti malam tidak ada yang mengganggunya, pasangan lainnya Farhan dan Aryani begitu berseri-seri, Farhan mengenal Aryani ketika dia di suruh Ayahnya memesan pakaian di butik Aryani, karena butik Aryani langganan keluarga Seno. dari situ Farhan sering mengajak makan, nonton akhirnya jadian. Aryani juga sangat menyukai Farhan dari pertama bertemu.

Acara demi acarapun selesai di lakukan, Bagas memboyong Fahira ke istananya yang megah. Sedangkan Farhan ikut ke rumah Aryani, Tinggallah Seno dan Rey berdua di rumah, "Sepi yah tanpa anak-anak," kata Rey, "bikin anak lagi yuk, biar ga sepi "goda Seno, "Ga lucu, ahh kita sudah tua "kata Rey sambil pergi ke kamar untuk mengganti baju, "Bikin aja sayang, ga mungkin jadi orang di kb kamunya, ikut bulan madu aja kaya anak-anak kata Seno sambil memeluk istrinya, Rey tau arahnya kemana, ujung-ujungnya minta jatah. "Udah tua masih aja omes, "kata Rey, "Biar awet muda sayang, ayo kita MP lagi, "kata Seno. mulai melancarkan aksinya.

*******

Di Rumah Bagas Fahira membersihkan make upnya di meja rias, Bagas sudah mandi dan duduk di atas Ranjangnya yang besar, "Sayang butuh bantuan gak? "katanya tidak sabaran. "Gak perlu, "kata Fahira yang sengaja melamakan kegiatannya untuk mengurangi rasa tegangnya menghadapi Malam Pertama.

Setelah selesai menghapus make up, mulai melepaskan hiasan-hiasan kepala, kebaya, dan lain-lainnya, lalu pergi mandi, Fahira pun mandi dengan lama, berendam juga, Bagas yang sudah tidak sabar masuk ke kamar mandi. "lho ibu guru ngapain berendam lama-lama, ini udah 1 jam lho di kamar mandi, nanti masuk angin, ayo bangun bersihkan badannya atau mau aku mandikan? "kata Bagas menggoda istrinya, "Iya aku akan bangun, pergilah dulu keluar, "kata Fahira malu, "Oke aku kasih waktu 10 menit kalo ga keluar, aku masuk lagi, "kata Bagas. Fahira pun mengangguk.

Fahira segera menyelesaikan mandinya dan masuk ke ruangan ganti, dan memakai lingerie yang di belikan Bagas. Fahira tampil sangat cantik dan sexy, hingga begitu keluar Bagas sangat terpesona, "Waah kamu cantik sekali, sini "kata Bagas menepuk-nepuk ranjang agar duduk di sebelahnya.

Fahira duduk di sebelah Bagas, Bagas mencium Aroma tubuh Fahira yang wangi, karena sehabis mandi berendam pula di air sabun 1 jam ga wangi gimana, wanginya begitu segar dan menggoda, "Kamu wangi sekali sayang, "Kata Bagas sambil mencium leher Fahira dan menghirup aroma tubuhnya. Fahira semakin tegang, jantungnya berdebar kencang, tidak seperti Bagas yang tenang dan sangat menikmati, bahkan sangat menanti saat seperti ini.

"Jangan tegang sayang, aku tidak akan menyakiti kamu, aku bahkan akan membawamu melayang ke langit ke 7, menikmati syurga dunia, "bisik Bagas, membuat Fahira merinding, Bagas berpengalaman rumah tangga 3 tahun lalu bercerai karena istrinya selingkuh dengan brondong, makanya hak asuh jatuh ke tangan Bagas karena Tina istrinya yang bersalah selingkuh dengan daun muda.

Bagas mulai mencium bibir Fahira, Fahira mengalungkan tangannya di leher Bagas, dan membalas ciuman Bagas, Bagas semakin memperdalam ciumannya dengan memasukan lidahnya, mereka saling berpangutan, Kemudian tangan Bagas mulai meremas payudara Fahira, Fahira berbaring menikmati setiap sentuhan suaminya. "Aaahh sayang,, Fahira merasa melayang karena Bagas menghisap putingnya, setelah melepaskan pakaian Fahira, dan branya yang tersisa hanya celana dalam, lalu Bagas membuka celana dalam Fahira memasukan jari nya dan memainkannya dengan lidahnya. Fahira mendesah,, "aah sayang,,, aaah.. "desahan Fahira membuat batang Bagas semakin mengeras tak sabar ingin masuk, "panggil namaku sayang, "kata Bagas dengan suara parau.. "Ooughhh Bagas... Bagas enak sekali sayang... "kata Fahira meracau... "hmm enak sayang,, mau di masukin sekarang sayang, "bisik Bagas di telinga Fahira, "Masukin sayang,, ayoo"kata Fahira ingin merasakan lubangnya di sodok batang Bagas.

Bagas sengaja menggesek-gesekkan dulu batangnya di atas lubangnya dan mengenai klitorisnya membuat Fahira semakin melayang, "Oughh, oughh, Bagas masukin gas,, "kata Fahira, "oke kamu yang minta jangan teriak yah, "kata Bagas lalu bagad memasukan batangnya sedikit demi sedikit, awalnya terasa enak, semakin dalam semakin terasa sakit, Fahira menjerit mencengkram punggung Bagas, "aaawwww sakit, gas, "teriak Fahira, "kan tadi minta di masukin,"kata Bagas yang sudah setengahnya masuk tinggal menghentakan saja maka bless masuk semua, Bagas yang sudah merasakan enaknya, batangnya terjepit dan berkedut kedut serasa di peras, mengerakkan lagi sedikit sedikit,, antara desahan nikmat bagas dan jeritan Fahira saling bersahutan, hingga akhirnya Bagas menghentakan lebih dalam dan memacunya lebih cepat, antara nyeri, perih dan mulai nikmat di rasakan Fahira, lama ke lamaan gerakan Bagas membuat nikmat, hingga keduanya keluar bersamaaan... "Aaakhhhhh sayaaaaaang... "teriakan keduanya saat pelepasan. ketika Bagas mencabut batangnya ada noda darah sedikit di sprei. Bagas mencium istrinya dan menyelimuti tubuh keduanya yang telanjang dengan selimut.

Nächstes Kapitel