webnovel

47 KILLI

"besok akan melakukan kunjungan kenegaraan ke beberapa negara selama satu pekan,ayahanda mengharapkan kamu ikut mendampingiku" ucap verto sembari memeluk tubuh belakang maria dalam pembaringan mereka di gereja tua.

maria terdiam sejenak mendengar ucapan verto.lalu mendesah panjang.

"sebaiknya aku tidak ikut serta" ucap maria lembut lalu membalikkan tubuhnya menghadap verto.

verto menatap lembut maria dengan raut wajah kecewa.

" satu pekan tidaklah lama" ucap maria sembari mengusap lembut pipi verto.

sentuhan maria melarutkan kekecewaan verto.

"bagimu tidaklah lama,satu jam bagiku berpisah denganmu seakan terlepas jiwa dari tubuhku" rayu verto dengan mata sendu,berharap kata katanya mampu menggoyahkan kekerasan maria.

"apakah kamu berusaha merayuku?" tanya maria dengan mimik cemberut.

"aku tidak merayumu,bukankah kewajiban bagi dirimu untuk mendampingiku?" elak verto.

"banyak hal yang harus aku pelajari tentang kerajaan defard,akan menyulitkanmu dan menghambat perjalananmu bila perhatianku terbagi" ucap maria lembut lalu mengecup lembut bibir verto.

sentuhan bibir maria bagai magnet yang membangkitkan gairah verto,

jari jari tangannya dengan liar menyentuh bagian vital maria.

api gairah tersulut,desahan demi desahan terdengar lembut melewati waktu,dua tubuh menyatu dalam lautan api asmara,berakhir dengan dua jeritan lirih dari puncak kenikmatan.

maria tersenyum bahagia dalam pelukan verto.

berita kunjungan verto selama satu pekan membuatnya bernafas lega,awalnya maria kebingungan bagaimana meminta ijin pada suaminya untuk menjalankan misi rahasianya ke kerajaan defard.

"sepertinya kamu begitu bahagia berpisah denganku" ucap verto cemberut menatap senyum maria.

"jangan kekanakan" ucap maria balas cemberut.

*

seorang gadis dengan perawakan,rambut dan wajah yang hampir sama dengan maria sedang berbincang dengan maria dan romo yulio.

"bersikaplah biasa dan jangan tunjukkan wajah aslimu pada pengawal kerajaan levarc dan publik,selama aku tidak disini upayakan wajahmu menggunakan masker maupun mex-up" jelas maria.

gadis itu terlihat mengangguk memahami penjelasan maria.

"romo yulio,tolong sediakan kamar untuk mia,aku akan meninggalkan pakaian yang kerab aku gunakan agar penyamaran mia lebih nyata" ucap maria.

"bagaimana dengan yang mulia pangeran verto" tanya yulio.

"tidak perlu khawatir,pangeran verto melakukan kunjungan kenegaraan selama satu pekan" ucap maria.

"aku akan berangkat siang ini"ucap maria.

romo yulio terlihat cemas dengan gurat kesedihn diwajahnya.

"romo,percayalah...tidak ada yang akan terjadi" ucap maria meyakinkan romo yulio sembari memegang erat tangan tua yulio.

"yang mulia tolong berhati hati" ucap yulio dengn nada getir.maria tersenyum lembut menanggapi ucapan romo yulio.

**

maria merubah total penampilannya,menggunakn indentitas palsu sebagai pekerja medis.

maria tiba di ibukota kerajaan defard tinggal pada sebuah hotel sederhana.

rambut panjangnya tertutup rapat wig selayak rambut lelaki dengan warna pirang seperti umumnya rambut penduduk asli defard ,softlance biru tua menutup iris matanya yang kuning,behel gigi berwarna pink menghias gigi indah maria menciptakan kesan gigi tonggos.kaca mata hitam tegnologi canggih dengan bingkai tebal mampu mengurai kegelapan menyempurnakan penyamaran maria.

berbekal gambar skema bangunan istana kerajaan defard,maria menyamar sebagai petugas pembawa bahan makanan dengan mudah memasuki area istana defard.

seorang lelaki setengaj baya dengan tubuh gemuknya menatap lekat maria.

"kamu pekerja baru? sepertinya aku tidak pernah melihatmu" tanya lelaki gemuk pada maria yang sedang memindahkan kotak kotak makanan dalam gudang makanan.

"iya tuan,pekerja sebelumnya kurang sehat jadi untuk sementara saya menggantikannya" ucap maria.

"siapa namamu" tanya pria gemuk lagi.

"killi" ucap pendek maria.

"killi?" gumam pria gemuk.

"nama yang unik" ucapnya lagi.

dua jam kemudian semua bahan makanan telah usai dipindahkan ke gudang makanan.

"tuan,semua telah kami pindahkan,mohon anda menandatangani dokumen ini sebagai bukti kami telah mengantarkan bahan makanan" jelas maria.

pria gemuk dengan cepat menandatangani tampa kecurigaan sedikitpun.lalu maria beranjak pergi menghampiri mobil box,menepuk kaca pintu mobil.kaca mobil turun lalu menyerahkan dokumen pada supir mobil box.

"saya akan masuk box" ucap maria.

supir mengangguk setuju.

maria memasuki box lalu menutup pintu box,mobil berjalan berlahan melewati taman lalu lorong panjang yang gelap,saat tiba pada tengah lorong maria keluar bergantung pada pintu box yang terlebih dahulu maria tutup lalu melompat dari box.

skema bangunan istana menunjukkan pada lorong terdapat tangga menuju sisi barat istana tempat penyimpanan jubah jubah perang dan senjata.

maria menemukan tangga besi lalu menapaki tangga besi hingga sampai pada puncak atas tangga terdapat pintu bulat terbuat dari besi,lalu mendorong pintu besi,maria melewati pintu besi masuk pada ruangan gelap dan dingin.dengan bantuan kaca mata maria memeriksa keseluruhan isi bangunan.

rak rak besar berjajar rapi memanjang berisi pakaian pakaian dan perlengkapan tentara,terdapat pula berbagai jubah besi.

lamat lamat terdengar dua suara sedang berbincang.maria mengendap mendekati pintu besar lalu melemparkan batu kecil pada pintu.

Nächstes Kapitel