Harry sedikit menarik sudut bibirnya untuk mengejek Aretta dalam diam.
"Kenapa kau begitu berbaik hati padaku ingin mengutarakannya?" tanya Harry sedikit melembutkan intonasi bicaranya.
"Aku melakukan ini karena aku masih peduli padamu. Tidak ingin sampai kau terluka kembali dan aku akan menyesalinya. Kita perlu bicara secepatnya, Harry!" ucap Aretta tanpa adanya nada kesabaran dalam ucapannya.
Harry merasakan Aretta pasti sedang merencanakan sesuatu kembali. Namun tidak ingin bertindak gegabah dengan menolaknya. Harry tentu belum bisa memprediksi apa yang akan ia lakukan.
"Dengan berbicara maka semuanya akan jelas? Kenapa kau tidak bicara saja di telepon saat ini. Bukankah itu sama saja karena kita saat ini juga sedang berbicara?" ucap Harry balik, membuat Aretta menahan kekesalannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com