"Nona, nona," suara Ratna menggema dalam kamar nonanya, "Bangunlah," asisten rumah induk ini menyentuh kaki perempuan yang menenggelamkan iris coklatnya ke dalam pelupuk mata, "Nona," dan akhirnya Aruna terusik. Tangan mungilnya mengusap-usap matanya, yang spontan terbuka seperti seseorang yang tengah terkejut. Dia bangkit dengan susah payah dari tidurnya.
"Apa yang terjadi nona?" tanya Ratna dengan nada menenangkan.
"Kau yang membuka perban di tanganku?," Ratna menggelang.
"Siapa yang membukanya?," mengerjapkan matanya, asisten tersebut menoleh ke beberapa arah sampai tanpa sengaja dia bisa melihat gunting di atas nakas, dimana tempat peralatan itu tak seharusnya berada di situ.
"Yang pasti bukan saya dan anda," dia memberi tahu Aruna terkait keberadaan gunting dengan tatapan matanya.
"Oh'," perempuan yang rambutnya mengembang seperti singa itu memegangi kepalanya.
"Mari mandi, nona," tawar Ratna.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com