Herry diam membeku. Mahendra yang awalnya berniat menonton, kini menciptakan tiga buah garis di tengah kedua alisnya. "Kau tidak tahu, apa yang harus kau lakukan Herry?" dia bertanya dan menjadikan pemuda dengan kulit sawo matang itu menoleh pada tuannya.
"Saya minta maaf, saya," Herry yang tengah bingung, menangkap gerakan gesit tuannya mendekatinya. Dan, hal itu membuat Andos—yang duduk—spontan bergerak menghentikan tuan muda tersebut.
Lelaki dengan jenggot tipis itu berakhir terpelanting ketika berusaha menghentikan Mahendra.
Tak berhasil menghentikan tuan muda tersebut, Andos akhirnya melihat bagaimana Herry menerima pukulan tuannya. Dan sekian detik kemudian, kerah baju Alvin sudah di tangan Mahendra.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com