"Kiki??" Siapa yang tidak akan terbelalak, saat dimana gadis pujaan yang telah mematahkan hati tanpa ampun berani datang dengan enteng. Duduk santai di tempat mangkal tiga preman kampung yang unik, seolah mereka teman lama yang tak pernah berjumpa.
Sasono dan dua anak buahnya mengucek mata, mereka menyadari ada yang tidak masuk akal dengan keberadaan gadis tersebut.
Mengabaikan keterkejutan preman tersebut, Kiki berujar dengan wajah serius, "Apa aku bisa bicara dengan Sasono, berdua saja?"
"Bos!" salah satu anak buah Sasono menyenggol tubuh bosnya dan mendorongnya ke depan. Tampaknya, pria dengan kulit eksotis dan bertubuh tinggi besar itu hilang dibawa perasaan tertegun, tatkala memandangi gadis berambut hitam panjang yang memikat matanya.
"Ada apa? Kenapa kau kemari?" di atas pipinya yang coklat terdapat semu merah tipis. Dia menanggalkan ekspresi garangnya, dan kini berubah seperti boneka beruang yang manis.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com