Dua pria yang duduk di atas kap mobil -bersama dengan tuan muda mereka-, tak tahan untuk menertawakannya.
.
.
Mereka yang telah puas dengan terpaan udara dingin menyegarkan ala padang savana Bromo, melompat satu persatu menuruni kap mobil hitam tersebut. Melangkahkan kaki dengan ringan masuk kembali ke dalam jeep, menuju kursi pengemudi dan penumpang di belakang.
Mahendra yang baru duduk di kursi pengemudi mengumbar senyum pada istrinya, yang hanya dibalas dengan tawa perempuan tersebut.
Netra coklat itu mengamati peluh yang merambati pelipis lelaki bermata biru, "Bagaimana rasanya, seru?" dia yang ditanya spontan memasang lesung pipinya, "Ada sesuatu yang lebih seru, yang bisa dicoba setelah ini," lanjut Aruna menawarkan.
"Apa sayang?" netra biru itu berbinar layaknya seorang anak kecil yang baru memasuki wahana permainan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com