Aku mendapati dokter dengan dua perawat memasuki ruang kamar kami. Mahendra terlihat baik-baik saja, ketika dia berusaha untuk duduk dari pembaringannya.
Saat ku lihat seorang suster hendak mengganti pakaian suamiku, aku maju dan menggantikan tangannya untuk membuka buah-buah kancing di tubuhnya.
Aku tersenyum di dalam hati kecilku tatkala aku sadar, kini aku telah tertular cinta egois versi Mahendra.
Aku menyadari tindakanku saat ini, ketika suster yang bertugas pun tak ku ijinkan menyentuh baju suamiku.
Bagaimana aku tidak egois, ketika di sudut lehernya tanda perempuan lain masih menyapaku, sangat samar dan kecil.
Aku tetaplah perempuan biasa, yang sama seperti perempuan-perempuan lainnya. Mata kami sangat jeli, dan mampu menemukan hal-hal kecil untuk dihayati.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com