webnovel

III-154. Keluar Rumah

"bagus! dia tidak cocok jadi suamimu, walau telapak tanganmu sama kasarnya, tapi kulitnya terlalu gelap untuk kulit tubuhmu," Thomas menghisap bau gadis ini. Bau gulai daging kambing, masakan spesial yang pernah Kiki tawarkan.

"Apa??" Kiki melepas dekapannya.

"aku hanya bercanda,"

"oh.." Kiki sedikit kecewa Thomas tidak membalas dekapannya.

"Bye" ucap Kiki mundur.

"Bye..."

Lelaki berambut sebahu setia mengamati langkah perempuan yang sedang menggenggam jam tangan pemberiannya, "Ki... Kihrani," Suara ini tak lagi di sambut, gadis berambut panjang hitam tidak mendengar panggilan Thomas. Sebab dia sudah menghilang di balik pintu.

"Huuh.." nafas Thomas terhela panjang, tangan di bawah selimut ia keluarkan. Supaya dia sadar kondisi nyata dirinya saat ini.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel