webnovel

III-92. Kopi Pahit & Malam Gelap

"Kopi low sugar, -mungkin," Nabila berbicara asal saja, dia sekedar mengingat secangkir kopi pahit ke sukaan almarhum ayahnya.

"Aku mau minum itu," sedangkan Anantha fokus pada kata 'keren' bukan 'low sugar'.

Setelah cukup lama berdiam diri di ruang tamu yang juga berfungsi sebagai ruang nonton TV. Perempuan bernama Nabila datang. Perempuan tersebut membawa kopi hitam pahit tanpa gula. Meletakkannya di hadapan Anantha yang lebih sibuk memindahkan channel TV menggunakan remote pada tangan kanannya.

Matanya masih fokus di layar televisi, akan tetapi isi kepalanya sedang terpenuhi tanda tanya, "Apa yang dilakukan mantan pacarmu setelah minum kopi?" pertanyaan macam apa ini.

"mantan pacarku tidak pernah minum kopi," Nabila memutar matanya, mencari cara supaya pikirannya bisa sinkron dengan cara berpikir kakak atasannya, Bu Alia.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel