webnovel

II-161. Kebohongan

Untung pemahaman Fernando serta merta terputus oleh kedatangan Dokter Diana yang tampaknya telah siap menjadi saksi ahli. 

Dokter yang tak lagi muda itu, berdiri mengangkat kedua tangannya wujud bersumpah sesuai agamanya. Dia menatap Hendra sejenak, sambil tersenyum memberinya ketenangan. 

Sebelum dia disodori pertanyaan, dokter ini sudah melempar pernyataan : "saya tidak mau diajak bicara oleh orang yang ekspresinya tak menyenangkan," dia bahkan melempar pernyataan itu sambil tersenyum ramah, "artinya saya hanya akan menjawab pertanyaan dari orang yang  hatinya tenang dan wajah semringah," Diana menatap sebagian orang yang ada di sekitarnya. 

"Kamu," menunjuk menggunakan kelima jari tangannya, "senyum dulu baru boleh bertanya padaku," kalimat Diana mampu mendorong gelagar tawa. 

Jari-jari sopannya tadi ternyata ditujukan kepada kuasa hukum Anantha, yang wajahnya kucel seperti habis berdebat dengan istrinya. 

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel