Aruna tadi berpamitan turun ke lantai 1 karena dia bilang akan ada tamu yang datang, ternyata sudah hadir dengan dua orang tamu sekaligus.
Yang satu adalah kakaknya sendiri Anantha, yang satu lagi teman-teman surat ajaib tahu pria itu dulunya pernah menggoyahkan keteguhan hati tim start up yang lagi seksi dan hari ini pria itu hadir lagi dengan senyum Pepsodent.
Aruna melirik teman-temannya dia menunjukkan senyum kaku tanda maaf yang sering di hadirkan ketika gadis ini merasa tidak enak hati.
"Kak Anantha dan kak Rey ingin berbicara dengan kalian semua., Boleh minta waktunya sebentar? Kita lanjutkan balas Chatting dengan customer atau yang lainnya," Aruna mengusung permintaan.
"Rey??" kerutan di dahi membuat Rey serta merta mengambil alih keadaan.
"Iya, panggil aku dengan sebutan Rey karena aku lebih suka dipanggil itu dari pada Gibran," dia tersenyum sekali lagi, seolah perubahan nama yang biasa saja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com