Untuk sang pembawa pisau bermata dua. Yang terbiasa mengembara pada dua hati anak manusia. Ku beritahu padamu bahwa memilih adalah cara terbaik mu. Aku sangat tahu kau harus melakukan itu. Melukai salah satu dan lari kepada yang lainnya. Lalu bagaimana jika kau angkat senjata mu dan ternyata aku lah penerima luka?
Kau harus tahu, aku tak sanggup!. Sebuah pilihan menimbulkan kesan keegoisan. Dan yang tak terpilih, tapi mengharapkan selalu jadi pemenang itu pun sama egoisnya.
Namun Bukankah dunia adalah ajang perlombaan. Dan seseorang siapa pun dia pasti ingin kemenangan nya. Begitu juga denganku yang menemukan mu pada sudut terindah dalam hidup ku. Yang mengajari ku bahwa mencium nafas ialah cara menikmati hidup paling megah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com