"Huuh'.. ". Diana terlihat menghela nafas. Dia lupa yang dia ajak bicara adalah Mahendra. Bocah kecilnya yang selalu sok tahu tapi sering salah kaprah.
"Baiklah aku ganti pertanyaan ku".
"Apa yang anda rasakan ketika berada di dekat Aruna". Diana memperhatikan ekspresi Hendra.
"Em.. kadang aku merasa sangat senang.. tapi kadang-kadang dia membuat ku sangat sakit". Jawab Hendra.
Diana menyatukan alisnya dan berkata : "sakit??".
"Iya.. kadang sakit sekali disini". Hendra memegangi dadanya dengan polos. Ketiga tim Diana tidak lagi bisa konsentrasi bekerja mereka benar-benar fokus menguping. Tuan muda Djoyodiningrat ini sangatlah lucu, dibalik sikapnya yang terkenal dingin dan keras kepala.
"Sebenarnya aku ingin menemui mu beberapa waktu yang lalu. Sayangnya jadwalku padat. Karena kita sudah bersama.. bisakah aku minta kau tuliskan resep obat untuk sakit ku ini?". Pinta Hendra.
"Tunggu.. sakit yang seperti apa?". Diana terlihat bingung.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com