webnovel

BAB 12 DI BENCI

Sekarang aku masih ada di sekolah tatapan yang tidak mengenakkan mulai keliatan ini seperti tingkatan dari masah lalu aku sebelum nya dimana orang-orang di kelas aku menatab aku sebagai orang gila dan lain - lain sekarang masalah lalu itu kembali, aku yang berjalan menuju ke kelas dengan tatapan siswa-siswa yang melihat aku dengan tidak enak mata yang bisa berbicara "pembunuh,pembunuh" aku yang ingin ke kelas aku dimana ada orang menyenggol aku dengan sengaja seperti aku di anggap gak punya hati seperti membunuh orang tidak bersalah tatapan yang sebenarnya tidak aku inginkan itu kembali lagi tetapi kebenaran ada di dalam hati aku,hati yang selalu benar, di saat-saat seperti ini juga lisa sering menemani aku yang selalu kesepian tak seorang yang bisa aku ajak ngobrol sekarang masa bahagia aku hilang begitu saja lenyap hanya untuk mencari kebenaran tentang kematian sesorang, masa bahagia tentang bersahabat jadi ingatan dan khayalan ketika aku membutuhkan nya saat dimana aku kagen dengan mereka aku cuman pergi suatu tempat dimana tidak ada seorang hanya cuman menutub mata aku saja itu akan memutarkan seperti video di ingatan aku.

Di kelas.....

"woooooo,wooooo," teman-teman kelas aku mulai sorakin aku sambil melemparkan kertas dimana berita tentang kematian tiara menyebar begitu cepat dan guru yang mengajar memanggil aku,aku yang berjalan cuman menundukkan kepala sambil menghadap ke teman-teman aku dimana ani dan para gang nya mulai menebar senyum yang begitu sinis ke aku dan loly cuman memasang muka yang datar dimana aku bisa tau dia marah ke aku sebab sebenarnya masalah itu tidak usah di ungkit lagi sedangkan teman aku yang lain seperti rian,ardi,mily, cuman kaget dan tidak percaya dengan berita dia dengar.

"liy ibu tidak bisa habis pikir sama kamu kok kamu bisa sekejam itu sampai - sampai habisi nyawa orang karena soal pacar dan maaf nak kamu harus keluar dari kelas ibu dan nilai ulangan semester kamu ibu kasih merah," kata guru biologi aku,dimana aku mengambil tas aku dimana aku duduk bersampingan dengan mily lalu aku keluar dari kelas aku ,dimana mily mengikuti aku dari belakang.

"liy," teriak mily dari belakang dimana rambut aku menutupi wajah menghadap ke mily.

"mily kamu ngapain ikutin orang yang membunuh orang tidak bersalah" kata aku.

"liy aku tau kamu orang nya gimana,dan aku merasa ini cuman salah paham doang ,liy pleas kembali ke kelas yuk," kata mily yang memegang tangan aku dan kemudian aku lepasin tangan mily.

"mil lebih baik kamu kembali di kelas kamu jangan sampai kamu kena masalah dari aku,aku tidak ingin sahabat-sahabat aku punya masalah hanya saja aku ingin melindunginya dan membantunya haaaaaa biarkan aku sendiri," kata aku kemudian aku pergi menuju ke gerbang pagar dimana ujang si satpam lagi membaca koran.

"permisi pak buka kan saya pintu pagar," kata aku.

"lily kemari duduk di samping ujang," kata ujang kemudian aku pergi ke pos ujang lalu duduk.

"liy ujang tau kamu anak nya baik,ujang tau kalo kamu bukan pelakunya,coba lily cerita ke ujang," kata ujang yang penasaran ingin tau kebenaranya.

"ya lily mau cerita ke ujang,yang membunuh tiara bukan lily tetapi loly teman kelas aku dan ketika lily mencoba cari tau tentang kematian ke loly malah dia ketakutan mungkin saja dia takut kalo ada yang tau tak sengaja loly berbicara keras sampe - sampe orang - orang di dalam kelas keluar,ketika mereka keluar loly," tiba - tiba seorang siswa lewat makai motor dimana dia membuly aku dan kemudian aku pergi dari situ juga.

"waaah liy kok kamu malah nongkrong di sini bentar ketangkap lo sama polisi," kata siswa yang membonceng yang nyindir aku.

"whahaha yah benar - benar mending lo cabut dari sini," kata yang siswa di bonceng.

"pak saya mau keluar dulu mau ke tempat foto copy bukaiin gerbang nya," kata yang membonceng.

"lah kabur juga dia," kata yang membonceng.

aku yang lari di jalan sambil nangis menahan perih yang ada dalam hati aku dan aku terus berlari,berlari,berlari lagi sampai akhirnya karena beban fikiran yang ada di kepala aku membuat pandangan aku jadi kabur dan pusing lalu aku pingsan di saat itu juga.Aku yang masih belum sempat menutub mata ada kaki cewek tanpa alas kaki mendekati aku dan aku tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Di rumah....

aku yang tadik pingsan mulai tersadarkan dimana aku berada di kamar aku,dan aku melihat tiga cewek yang lagi duduk di atas kasur aku dimana cewek itu mily,aca,melody.

"lily hey kamu sudah sadar," kata mily.

"aduuu liy jangan membuat aku khawatir," kata aca.

melody cuman diam kemudian melody keluar dari kamar aku dan tiba - tiba hal tak terduga muka mily dan aca berubah menjadi wajah lisa.

"Pembunuh,pembunuh,pembunuh," kemudian tangan aku di pegang sama mereka berdua lalu melody masuk lagi membawa sebuah pisau melody kemudian mendekati aku lalu dia naik ke kasar aku dimana tangan aku di pegang sama mily dan aca dann melody.....

"Haaah,haaah,hufff untung saja mimpi dan aku dimana," kata aku yang sadarkan diri sambil melihat isi kamar yang asing buat aku,dan aku melihat cewek lagi aduk teh dimana gaun yang aku lihat tadik di jalan ketika aku terjatu apakah dia yang bawa aku kemari.

Ting.....ting....ting.... suara sendok di gelas.

"ow kamu sudah sadar,kamu minum teh nya dulu," kata cewek misterius.

"sepertinya aku kenal kamu?" kata aku yang bertanya-tanya melihat ke cewek itu dimana aku pernah melihat nya dan aku tidak mengingat nya.

"jangan - jangan kamu!!!," kata aku yang mulai mengingat nya.

"yah ini aku," kata cewek misterius.

BERSAMBUNG !!!

Nächstes Kapitel