webnovel

Chapter 171 - Sebelum keberangkatan 1

"Yaaah, kalah aku kalah de gozaru," Kata Kaede yang kembali ke atas mercusuar dengar darah yang mengalir dari kepalanya. "Shirou-dono memang berada di level yang berbeda de gozaru."

"Kau benar Kaede," Kata Gu Fei yang sedang memegangi perutnya yang terluka karena membentur batu yang keras. "Shirou-kun seumur dengan kita, tapi level kekuatan yang ia tunjukkan sangatlah abnormal, kita berdua sudah menyerangnya dengan serius, tapi ia bahkan tidak menganggap kita ancaman sama sekali aru."

Ketika keduanya sedang mengobrol Shirou berjalan ke arah mereka lalu berkata:

"Apa kalian berdua tidak apa-apa?"

"Aku tidak apa-apa de gozaru!" Kata Kaede yang merasakan kehangatan dari ucapannya Shirou yang mengkhawatirkan dirinya. "Aku hanya mengalami sedikit luka di kepala, selain itu aku tidak mengalami luka apapun di tubuhku!"

"Kalau aku hanya mengalami memar di perutku," Kata Gu Fei dengan wajah yang sama merahnya dengan Kaede. "Itu juga karena aku tidak sempat melindungi tubuhku menggunakan Ki! Aku harus lebih banyak berlatih aru!"

"Baguslah kalau luka kalian tidak terlalu parah," Kata Shirou sambil tersenyum. "Sigh harusnya aku harus menahan diri lebih lagi tadi ketika bertarung, supaya setidaknya kalian tidak akan mengalami luka ketika bertarung denganku."

"Kalau kau tidak bertarung melawan kami secara serius malah kami berdua akan merasa tersinggung Shirou-dono," Kata Kaede. "Karena kami butuh lawan yang kuat supaya kami berdua bisa bertambah kuat juga de gozaru."

"Kaede benar aru," Kata Gu Fei dengan nada marah. "Kami berdua malah akan merasa diremehkan olehmu kalau kau tidak serius aru!"

"Sigh kalian berdua benar-benar orang yang senang bertarung," Kata Shirou sambil menghela nafas. "Senang bertarung boleh saja, tapi kalau kalian seperti itu terus suatu saat kalian akan ditelan oleh kesenangan dalam bertarung dan akan mengorbankan segalanya untuk mendapatkan pertarungan yang memuaskan, bahkan walaupun harus mengorbankan orang banyak sekalipun!"

"Uukh aku akan mengingat ucapanmu itu Shirou-kun!" Kata Gu Fei yang merasa agak takut setelah mendengar kata-kata dari Shirou. "Aku memang menyukai pertarungan yang menyenangkan tapi bukan berarti aku ingin menjadi seorang manusia yang akan mengorbankan apapun untuk mendapatkan pertarungan yang mendebarkan aru!"

"Sama denganku de gozaru!" Kata Kaede yang wajahnya menjadi pucat setelah mendengar ucapannya Shirou. "Aku tidak mau jadi orang yang kecanduan bertarung!"

"Yah, kalau begitu kalian berdua harus bisa menahan keinginan bertarung kalian yang meluap-luap itu," Kata clone Nagi yang muncul di belakang Shirou. "Karena kecanduan bertarung adalah sesuatu yang menakutkan!"

"Ayah, kau berbicara seolah-olah kau sudah pernah mengalami kecanduan bertarung," Kata Shirou. "Jangan bilang kalau ayah memang pernah mengalaminya."

"Yah waktu itu aku masih muda dan kurang berpengalaman Shirou," Kata clone Nagi. "Makanya ketika aku masih remaja aku lebih suka mengikuti nafsuku dan suka mencari masalah untuk mendapatkan pertarungan yang kuinginkan dan akibatnya aku membuat banyak orang lain menderita karena kebodohan yang kubuat."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sementara itu di tempat yang tidak jauh dari mercusuar tempat Shirou dan Nagi sedang mengobrol.

"Ahahahaha ini menyenangkan sekali!" Kata Asuna yang terbang di udara menggunakan sayap yang dibuat oleh Haruna menggunakan artefak miliknya. "Setsuna-san lihat! Lihat! Aku terbang di udara lho!"

"Asuna-san sebaiknya kau berhati-hati! Karena semua hal yang dibuat oleh Saotome-san yang mesum, tidak tahu malu, tidak tahu diri dan memiliki sifat egois level dewa tidak pernah ada yang benar!" Kata Setsuna dengan ucapan yang penuh hinaan terhadap Haruna. "Bahkan ia dilarang menjual doujinshi buatannya di Comiket untuk selamanya karena ia membuat doujinshi yang terlalu vulgar! Satu-satunya hal baik yang Saotome-san buat ialah merchandise Shirou-Sama yang sangat bagus!"

"Hei Setsuna!" Teriak Haruna yang menangis karena merasa kesal mendengar ucapannya Setsuna. "Pilih salah satu dong mau menghinaku atau memujiku!"

"Haruna apa yang diucapkan oleh Setsu-chan adalah kenyataan," Kata Konoka sambil berusaha menahan rasa geli yang saat ini ia rasakan ketika ia mendengar ucapan Setsuna yang sangat kejam terhadap Haruna. "Jadi terima saja dengan lapang dada!"

"Aku tidak merasa senang dengan ucapan dari Setsuna tahu!" Kata Haruna dengan air mata yang masih mengalir. "Walaupun aku tahu apa yang diucapkannya adalah kenyataan!"

"Aku tidak mendapatkan masalah apapun, Setsuna-san jadi kau tidak perlu kuatir!" Kata Asuna yang masih melayang di udara. "Ngomong-ngomong Haruna! Apakah ada batasan waktu dari golem ini?"

"Ah, maaf Asuna," Kata Haruna sambil mengusap air matanya. "Aku sendiri nggak tahu berapa lama golem yang membuatmu bisa terbang itu akan bertahan, jadi mungkin kau bisa jatuh kapan saja."

Dan tepat setelah Haruna menjawab pertanyaannya Asuna golem yang dibuat oleh Haruna supaya Asuna bisa terbang langsung menghilang dan Asuna langsung terjatuh ke bawah.

"Ah, waktu aktif golemnya sudah habis," Kata Haruna dengan keringat dingin mengalir di pipinya ketika ia melihat Asuna terjatuh.

"Haruna bodoh! Harusnya kau ngomong sedari tadi!" Teriak Asuna yang tidak tahu harus berbuat apa, sebelumnya Asuna berniat untuk menggunakan Artefak miliknya Ensis Excorcisans untuk menyelamatkan dirinya tapi karena ia lupa membawanya Asuna jadi tidak bisa menjalankan rencana yang ia buat untuk menyelamatkan dirinya.

"Asuna!" Teriak Konoka.

"Asuna-san!" Teriak Setsuna.

Asuna sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi dengannya, tapi ia yakin kalau ia tidak akan mati karena ia sudah menggunakan Kankaho untuk memperkuat dan melindungi dirinya. Jadi setidaknya walaupun ia terjatuh ke lantai batu ia tidak akan mati.

Tapi tepat sebelum Asuna terjatuh ke lantai batu, tubuh Asuna sudah ditangkap oleh Shirou, yang kebetulan melihat Asuna terjatuh dan dengan reflek yang luar biasa cepat menangkap tubuh Asuna sebelum menyentuh lantai batu.

"Asuna-san, apa kau tidak apa-apa?" Tanya Shirou.

Asuna yang saat ini sedang digendong dengan gaya pengantin memerah wajahnya ketika wajah dan suara Shirou berada dekat sekali dengan dirinya. Dan hal itu membuat Asuna merasa sangat bahagia sampai-sampai badannya langsung memanas dan darah memuncrat dari lubang hidungnya. Membuat Asuna pingsan di pelukan Shirou.

"Asuna-san!" Teriak Shirou ketika ia melihat Asuna mimisan parah.

"Aduh Asuna pingsan deh," Kata Konoka. "Karena Shirou-kun berada terlalu dekat dengan dirinya Asuna jadi terlalu senang sampai-sampai ia mimisan lalu pingsan. Ara ara Asuna benar-benar payah, padahal sudah mendapatkan kesempatan emas tapi malah disia-siakan karena ia pingsan."

"Aku tadinya cemburu dengan Asuna-san karena Shirou-Sama menggendongnya," Kata Setsuna. "Tapi setelah melihat ia pingsan begitu aku malah merasa kasihan."

"Uuuh aku harus minta maaf pada Asuna nanti karena hampir membuatnya mati atau terluka parah," Kata Haruna. "Aku benar-benar harus melatih penggunaan Artefakku, supaya aku bisa menggunakannya jauh lebih baik lagi!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Jadi Negi, gurumu adalah Evangaline A.K Mc Dowell yang merupakan salah satu buronan termahal di dunia sihir dan lelaki tampan yang mirip denganmu itu adalah clone sihir dari ayahmu ditambah kamu juga sudah memiliki dua partner pactio!" Kata Anya setelah mendengar cerita Negi.

"Begitulah banyak hal yang sudah kualami setelah aku tinggal di Jepang," Kata Negi dengan nada serius. "Hal-hal yang tidak kusangka serta hal-hal yang melampaui imajinasiku yang payah ini."

"Aku tidak masalah kalau kau berguru dengan Dark Evangel Negi," Kata Anya dengan nada yang dingin. "Tapi soal pactio itu hal yang berbeda karena kau sudah berani berciuman dengan cewek lain selain diriku!"

"Pactio yang kulakukan dengan Nodoka-san dan Yue-san bukanlah kemauanku, Anya!" Kata Negi yang merinding mendengar ucapannya Anya. "Pactioku dengan Nodoka-san terjadi karena kecelakaan sedangkan Pactioku dengan Yue-san kulakukan karena keadaan darurat!"

"Aku tidak peduli apapun alasannya Negi," Kata Anya. "Karena ciuman yang kau lakukan dengan cewek lain selain diriku akan kuanggap sebuah perselingkuhan dan sudah kubilang sebelumnya padamu bukan setiap perselingkuhan yang kau lakukan akan mendapatkan hukuman!"

"Hiiiii!" Teriak Negi yang ketakutan melihat wajah Anya yang penuh dengan kemarahan.

Setelahnya Anya memaksa Negi melakukan push up dan sit up sebanyak 1000 kali sebagai hukuman karena sudah mencium Nodoka dan Yue. Membuat Negi tidak bisa bergerak seharian karena rasa pegal yang berlebihan setelah melakukan Sit up dan push up terlalu banyak.

Nächstes Kapitel