webnovel

Chapter 156 - Liburan di Resort 2

Gulungan terlarang milik Evangeline yang Shirou buat tiruannya menggunakan Denial Nothingness adalah alat khusus yang dibuat oleh Evangeline untuk menyimpan clone dari dirinya sendiri sekaligus tehnik terlarang sekaligus terkuat yang pernah diciptakan oleh Evangeline A.K Mc Dowell, Magia Erebea. Tapi ketika Shirou membuat tiruan dari gulungan terlarang untuk menyimpan clone dari Nagi. Yang ia buat hanyalah gulungannya saja yang kosong tanpa ada isi apapun, karena gulungan yang Shirou buat memang dikhususkan untuk menyimpan clone dari Nagi, supaya clone Nagi bisa tetap eksis dan menjadi lebih stabil keberadaannya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Negi merasa bingung dengan gulungan kertas berukuran sekitar 50 Centimeter yang dikeluarkan oleh Shirou dari dalam bayangan. Tapi ia bisa tahu kalau gulungan yang saat ini dipegang oleh Shirou bukanlah gulungan biasa. Karena Negi bisa merasakan ada sesuatu yang sangat kuat tersimpan di dalam gulungan itu, ketika ia masih bersekolah di sekolah sihir, Negi pernah melihat gulungan yang hampir mirip dengan gulungan terlarang yang ada di tangan Shirou. Negi tidak tahu apa yang akan Shirou lakukan dengan gulungan itu, tapi Negi merasa hal yang akan Shirou lakukan akan sangat berbahaya.

Shirou membuka gulungan terlarang yang diambil dari dalam bayangannya dan ketika ia membuka gulungan itu Nagi Springfield sang Thousand Master keluar dari gulungan itu masih dengan ilusi puluhan merpati sama seperti pertama kali ia muncul di Mahora Budokai.

"Hahahaha akhirnya aku bisa keluar juga!" Teriak Nagi. "Setelah terkurung di gulungan sialan itu selama beberapa minggu! Aku sekali lagi bisa menghirup udara segar!"

Kemunculan Nagi tidak membuat Shirou, ataupun Albiero merasa terkejut sama sekali.

Shirou tidak merasa terkejut ataupun kaget karena dia yang mengurung clone dari Nagi di dalam gulungan terlarang. Begitu juga dengan Albiero karena clone dari Nagi berasal dari artefak miliknya.

Dan Rin tidak bereaksi apapun karena ini adalah momen pertama untuknya bertemu dengan Nagi. Dia cuma merasa sedikit kaget dengan kemunculan Nagi, hanya saja ia tidak pernah memperlihatkannya di depan semua orang.

Tapi tidak dengan Negi, Takahata dan Evangeline karena mereka bertiga sudah lama sekali tidak pernah bertemu dengan Nagi.

Negi merasa senang, kaget, sedih secara bersamaan perasaannya campur aduk ketika ia melihat ayahnya. Rasa rindu yang amat dalam langsung keluar dari dalam dirinya sampai-sampai air mata me oleh

Takahata merasa sangat amat senang bisa sekali lagi bertemu dengan idolanya, Nagi Springfield. Orang yang sangat ia kagumi dan lelaki yang ia jadikan panutan. Tentu saja bisa sekali lagi melihat Nagi berada di hadapannya ia merasa amat senang.

Rasa sayang dan kemarahan yang luar biasa muncul dari dalam diri Evangeline, rasa sayang muncul karena dari lubuk hatinya yang paling dalam ia masih amat mencintai Nagi, sedangkan kemarahan muncul karena ia juga merasa kesal dengan kutukan Infernus Scholasticus yang diberikan oleh Nagi kepada dirinya. Karena walaupun ia sudah memenuhi syarat untuk lepas dari kutukan itu, ia sama sekali tidak bisa terlepas dari kutukan yang diberikan oleh Nagi. Karena Nagi menggunakan energi sihir yang terlalu besar ketika ia mengucapkan mantra untuk kutukan yang ia berikan kepada Evangeline. Sehingga hasilnya kutukan Infernus Scholasticus yang ada pada Evangeline menjadi terlalu kuat dan menjadi sulit untuk dipatahkan oleh penyihir biasa.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika Nagi melihat ke arah Shirou, ia tersenyum dan langsung menyapa putra pertamanya itu.

"Yo, Shirou!" Kata Nagi. "Karena kau mengurungku di dalam gulungan itu, keberadaanku menjadi stabil! Dan aku bisa berada di dunia luar selama apapun yang kumau! Terimakasih banyak!"

"Tidak masalah ayah," Kata Shirou. "Membantumu adalah kewajibanku sebagai seorang anak, walaupun aku tahu kalau kau hanyalah clone dari dirimu yang sebenarnya."

"Hei, Nagi lama tidak ketemu," Kata Albiero. "Walaupun rasanya aneh berkata begini, karena pada dasarnya kau adalah memori, seperempat dari roh dan kesadaran milik Nagi yang kusimpan ke dalam artefak milikku. Jadi bisa dibilang identitasmu yang sebenarnya adalah cadangan dari Nagi kalau ada hal buruk terjadi pada dirimu yang sebenarnya."

"Hei! Jangan berkata begitu padaku Al," Kata Nagi. "Walaupun aku bukanlah diriku yang asli dan hanya sekedar tiruan, aku tetaplah Nagi Springfield! Sang penyihir terkuat di dunia!"

"Tidak kau bukanlah penyihir terkuat," Kata Rin. "Gelar penyihir terkuat hanya pantas dipegang oleh Zelretch!"

"Jangan samakan aku dengan kakek itu!" Kata Nagi. "Dia itu monster yang bahkan lebih kuat dari penyihir permulaan yang kulawan di Ostia! Lagipula kau ini siapa sih gadis kecil! Tiba-tiba saja berkata begitu!"

"Dia itu tunanganku, namanya Tohsaka Rin," Kata Shirou. "Dengan kata lain, dia adalah calon menantumu, ayah."

"Kau bertunangan dengan putrinya Tokiomi!" Kata Nagi. "Ini benar-benar kejutan mengingat aku dan Tokiomi tidak pernah akrab karena Tokiomi menganggap Aoi jauh lebih menyukaiku daripada dirinya, dan sekarang putrinya Tokiomi malah menjadi calon menantuku. Ironi ini benar-benar ironi! Ngomong-ngomong bagaimana keadaan Tokiomi? Apakah dia ada dalam keadaan sehat?"

"Ayahku meninggal dalam misi di Mundus Magicus ketika aku berumur 6 tahun," Kata Rin dengan wajah yang terlihat sedih.

"Ah, maafkan aku kalau aku membuatmu sedih, Rin-san," Kata Nagi yang merasa tidak enak karena sudah membuat Rin mengingat hal yang menyedihkan. "Aku tidak tahu kalau Tokiomi sudah meninggal."

"Tidak masalah Nagi-san," Kata Rin. "Karena ayahku setidaknya meninggal sebagai seorang pahlawan yang menyelamatkan banyak orang."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kau memiliki calon menantu yang baik Nagi," Kata Albiero. "Harusnya kau merasa bangga."

"Berhenti meledekku Al!" Kata Nagi. "Setidaknya aku sudah punya istri dan anak, sekarang bahkan putra pertamaku sudah memiliki tunangan, daripada jomblo mesum seperti dirimu yang tidak pernah punya pasangan selama ratusan tahun!"

Ucapan dari Nagi membuat urat kemarahan di dahi Albiero muncul, ia tidak menyangka sama sekali kalau Nagi berani untuk menyebutkan hal yang paling tabu untuk dirinya.

Karena hal tersebut keduanya mulai bertengkar dan saling meledek satu sama lain.

"Sigh mereka mulai bertengkar lagi, deh," Kata Takahata sambil tersenyum karena melihat pemandangan lama yang sering ia lihat ketika para anggota Ala Rubra masih berkumpul bersama. "Benar-benar pemandangan yang membuat diriku merasa nostalgia."

"Ta-Takamichi apakah mereka berdua sering bertengkar seperti itu?" Tanya Negi yang merasa panik ketika melihat Albiero dan Nagi bertengkar.

"Yah, mereka berdua sering bertengkar," Jawab Takamichi. "Tapi tidak pernah sampai serius, dan kebanyakan hanya bercanda. Karena mereka berdua adalah sahabat sejati yang benar-benar saling memahami satu sama lain."

"Cih mereka berdua benar-benar seperti anak kecil," Kata Evangeline. "Dan lagi, aku yakin kalau Nagi sudah melihat keberadaan kita bertiga tapi kenapa dia tidak menyapa kita sama sekali!?"

"Nagi orangnya memang begitu," Kata Takahata. "Dia adalah tipe orang yang seperti itu dari luar Nagi mungkin terlihat orang yang blak-blakan tanpa rasa malu dan bisa berteman dengan siapa saja. Tapi pada dasarnya dia adalah orang yang merasa nervous dan penuh rasa malu kalau dia ada di dekat orang-orang yang ia sayangi. Mungkin itu adalah alasan dia belum menyapa kita."

"Itu berarti dia menyadari keberadaan kita bertiga tapi dengan sengaja menghindar karena ia merasa nervous!" Kata Evangeline. "Sifat aslinya benar-benar berbeda dengan sifat menyebalkan yang ia perlihatkan kepadaku!"

"Image dari ayahku yang keren dan kuat hancur karena perkataanmu barusan Takamichi," Kata Negi sambil menundukkan kepalanya.

"Kau tidak perlu merasa kecewa Negi," Kata Shirou sambil memegangi pundak dari adiknya. "Kalau sifat asli dari ayah kita seperti itu memangnya kenapa? Dia tetaplah ayah kita yang kuat dan baik hati bukan? Kenapa harus merasa kecewa? Lebih baik saat ini kau berbicara langsung dengannya, bukankah itulah keinginan terbesarmu sedari dulu?"

Negi menganggukkan kepalanya sambil mengusap air mata di pipinya. Bertemu kembali dengan Nagi dan berbicara langsung dengannya adalah keinginan terbesar yang ia miliki selama ini, tidak mungkin ia mau melewatkan kesempatan yang sudah diberikan oleh Shirou kepada dirinya.

"Kau tahu Shirou-Nii, waktu kau bilang akan memperlihatkan sebuah kejutan aku sama sekali tidak menyangka kalau kau akan mempertemukanku dengan ayah, walaupun hanya clonenya," Kata Negi.

"Kau merasa shock, kaget dan terkejut bukan dengan kemunculan ayah," Kata Shirou dengan wajah yang puas karena melihat reaksi dari Negi. "Apa kau merasa senang dengan kejutan yang kuberikan kepadamu?"

"Sangat senang! Kejutan yang Shirou-Nii berikan benar-benar membuatku merasa senang, sedih dan shock di saat yang sama," Kata Negi. "Aku benar-benar merasa berterima kasih kepadamu Shirou-Nii!"

"Sekarang sebaiknya kau temui ayah," Kata Shirou. "Karena kulihat dia sudah hampir selesai bertengkar dengan Albiero-san."

"Oke Shirou-Nii," Kata Negi sambil tersenyum. "Tapi bagaimana dengan Shirou-Nii bukankah Shirou-Nii sendiri punya hal yang mau dibicarakan dengan ayah?"

"Aku tadi sudah berbicara dengannya," Kata Shirou. "Jadi sekarang giliranmu untuk berbicara dengan ayah."

"Baiklah Shirou-Nii!" Kata Negi dengan penuh semangat. "Sekarang aku akan berbicara dengan ayah!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Negi berjalan ke arah Nagi yang sudah selesai menyelesaikan pertengkarannya dengan Albiero, ia benar-benar merasa tegang karena akhirnya ia akan segera berbicara dengan ayahnya.

Takamichi tersenyum karena apa yang Negi inginkan selama ini bisa tercapai.

Sedangkan Evangeline merasa kesal karena dia tidak bisa berbicara dengan Nagi, ia memiliki banyak sekali hal dan keluhan yang ingin ia sampaikan kepada Nagi. Tapi dalam hal ini ia sendiri tidak dapat berbuat apapun karena Negi memang lebih berhak berbicara dengan Nagi daripada dirinya.

"Tssk padahal aku juga ingin berbicara dengan Nagi mengenai kutukan bodoh yang ia berikan kepadaku!" Kata Evangeline. "Tapi karena bocah itu lebih membutuhkan Nagi daripada diriku, jadi untuk saat ini aku mengalah, deh."

"Kau memanglah orang yang baik, Eva," Kata Takahata. "Kau mau mengalah pada Negi."

"Diam kau Takamichi!" Teriak Evangeline dengan wajah yang memerah. "Aku ini bukanlah orang yang baik tapi penyihir wanita yang jahat!"

"Rin ternyata Evangeline-san sama tsunderenya denganmu, lho!" Kata Shirou.

"Aku tidak tsundere!" Teriak Rin. "Hmmph!"

'Yup, dia itu jelas-jelas tsundere,' Kata Shirou. 'Yah, tidak akan ada tsundere yang mau mengakui kalau dirinya tsundere, sih.'

Nächstes Kapitel