webnovel

Chapter 115 - Mahora Festival Last Arc Final

"Nah semuanya kelompok robot Mars sudah dihancurkan," Kata Kazumi. "Semua robot raksasa juga sudah dihancurkan! Ditambah last boss Chao Ling Shen juga sudah dikalahkan oleh seseorang yang namanya ingin dirahasiakan, dengan begini survival games Mahora mage order vs Mars attack telah selesai!"

"Haaaah akhirnya beres juga,"Kata Chisame. " Benar-benar perang digital yang melelahkan!"

"Be-berhasil kita berdua sudah mengalahkan semua musuh yang ada Makie-san," Ayaka terlihat kecapekan, ia tidak capek secara fisik. Tapi secara mental Ayaka dan Makie benar-benar kelelahan.

"Kau benar ketua kelas," Kata Makie. "Dengan begini kita berhasil menggagalkan pertunangannya Chao dengan Negi-kun!"

"Tak kusangka kalau Shirou-Sama bisa mengalahkan Chao begitu cepat," Kata Chachamaru yang masih berbicara pada Chisame melalui voice chat. "Padahal menurut perhitunganku butuh waktu lebih lama bagi Shirou-Sama untuk mengalahkan Chao."

"Tidak semua hal bisa sesuai dengan perhitungan Chachamaru," Kata Chisame. "Tapi kurasa kau tidak terlalu mengerti hal Chachamaru, karena kau bukan manusia."

"Yah, kurasa kau benar Chisame-san," Chachamaru tersenyum, ia tahu sampai kapan pun ia memang tidak akan pernah bisa seperti manusia secanggih apapun teknologi yang membuatnya. Karena faktor ketidakpastian tidak ada dalam program di otak komputernya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Peluru pemindah? Itu benda yang menakutkan," Gandolfini dan Ijuuin baru saja muncul kembali di lapangan rumput besar yang tidak jauh dari area survival games. "Tak kusangka pemindahan waktu mungkin dilakukan, Chao Ling Shen memang menakutkan."

"Yup, setiap orang yang terkena peluru itu akan dipindahkan 3 jam ke masa depan, dengan akurasi yang benar-benar tepat," Kata Takahata.

"Lalu Takahata bagaimana dengan rencananya Chao?" Tanya Gandolfini.

"Tidak usah khawatir semua rencana Chao sudah berhasil digagalkan oleh Shirou," Jawab Takahata.

"Anak lelakinya Kiritsugu?" Kata Gandolfini. "Dia yang menyelesaikan semuanya?"

"Ya, benar," Kata Seruhiko. "Jadi seperti kata Takahata berhentilah kuatir Gandolfini, kau terlalu serius mengerjakan pekerjaanmu sampai ke level obsesi. Kau tidak mau dirimu jadi seperti Nitta, bukan?"

"Uukh aku malu mengakuinya," Kata Gandolfini. "Tapi kau benar aku terlalu terobsesi dengan pekerjaanku, dan jangan samakan aku dengan Nitta! Aku berbeda dengan dirinya!"

Tidak jauh dari tempat Takahata sedang mengobrol, Ako dan Fumika yang tadi juga terkena peluru pemindah akhirnya muncul.

Keduanya merasa bingung, apa yang terjadi dengan diri mereka.

"Eh," Kata Fumika.

"Yuna, Akira, teman-teman? Kok tahu-tahu sudah gelap," Kata Ako.

"Ini dimana, ya?" Kata Fumika.

Ako melihat ke sekelilingnya, lalu ia melihat Takahata berjalan ke arahnya dan bertanya:

"Takahata-Sensei bagaimana dengan acaranya?"

"Survival gamesnya sudah selesai," Jawab Takahata. "Dan acara terakhir Festival baru saja akan dimulai."

"Ah, ada," Kata Makie yang datang bersama dengan Akira dan Fuka. "Ako! Fumika!"

Makie dan Akira yang tiba-tiba muncul membuat Ako tidak memperhatikan kata-kata Takahata dan langsung mendekati Makie dan Akira.

"Ako!" Kata Akira. "Apa kau tidak apa-apa?"

"Makie, Akira," Kata Ako menangis sambil memeluk Akira dan Makie. "Aku tak apa-apa, walaupun aku merasa bingung dengan apa yang baru saja terjadi."

"Onee-chan!" Kata Fumika.

"Fumika!" Kata Fuka.

Si kembar Narutaki berpelukan, Fuka benar-benar merasa kuatir dengan Fumika. Karena Fumika mendadak lenyap.

"Kami diberitahu kalau peserta yang gagal akan dilepaskan disini," Kata Makie. "Makanya aku dan Akira segera berlari kemari untuk menjemputmu, Ako."

"Makie apakah acara seluruh Festival sudah selesai?" Tanya Ako. "Dan sudah berapa lama aku tertidur?"

"Selesai? Kamu ngomong apa, sih?" Jawab Makie. "Saat ini baru pukul 22:00 ayo ikut aku!"

Makie menarik tangan Ako dan membawanya ke atas bukit yang tidak terlalu jauh dari situ.

Dan di atas bukit, banyak sekali orang yang sudah berkumpul untuk berpesta. Kembang api sudah dinyalakan dan World Tree bersinar dengan amat terang.

Trio Cheeleader dan Kazumi sedang adu minum jus, Satsuki sedang membagikan makanan, Haruna diam-diam sedang mengeluarkan bir dan dia ketahuan oleh Ayaka.

Chizuru, Kotaro, Negi dan Natsumi sedang mengobrol. Dan Chisame berdiri menjauh dari teman sekelasnya karena merasa malu, kalau harus berada dekat-dekat dengan teman sekelasnya yang heboh.

Dan Luvia sedang dilayani oleh Auguste sambil mengobrol dengan Madoka.

"Begitu, ya ini perayaan malam hari," Kata Ako.

"Seluruh acara berjalan dengan sukses, jadi tahun ini semuanya bersemangat," Kata Makie. "Kelas kita akan berpesta sampai pagi!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Nona kau berada di peringkat 4!" Kata Gotokuji. "Aku saja hanya berada di peringkat 7! Memalukan! Ini sangat memalukan! Siapa namamu nona?"

"Khu khu khu, namaku adalah Akashi Yuna," Yuna inner Chunni bangkit, dan dia bertingkah layaknya koboi. "Tapi orang-orang di komunitas FPS, memanggilku Yuna the Kid!"

"Kid kau terlalu bagus untuk klub basket!" Kata Gotokuji. "Bagaimana kalau kau ikut denganku menyusuri jalan beladiri?"

"Maaf, ya jalan hidupku adalah basket!" Kata Yuna. "Dan hadiahku karena berada di peringkat ke -4 adalah 300 lembar kupon makan!"

"Apa hanya beda 3 peringkat tapi hadiahnya berbeda sejauh itu," Kata Gotokuji. "Aku saja cuma dapat 30 lembar!"

Mendengar Yuna mendapat 300 lembar kupon Misa, Misora dan Haruna langsung mendekati Yuna.

"Baru saja aku mendengar hal yang sangat bagus, Yuna," Kata Misora.

"Benar-benar kau baru saja mendapatkan untung bukan," Kata Haruna.

"Kau mau mentraktir kami bukan, kau benar-benar baik kepada semua teman sekelasmu," Kata Misa.

"Misa benar dengan hadiah yang kau dapatkan kau bisa mentraktir kami makanan yang enak," Kata Misora.

"Yuna hebat cerminan teman sekelas yang baik," Kata Haruna.

"Nggak itu," Kata Yuna.

"Aku ingin makan yakiniku kelas tinggi di jojo park. Bisa makan kalbi kelas satu dan sirloin kelas satu sepuasnya, tapi satu orang butuh 10 lembar kupon makan," Kata Misa.

"Nggak mau seluruh kupon makan ini adalah milikku!" Kata Yuna sambil berlari menjauhi Misora, Haruna dan Misa.

"Hei jangan lari!" Teriak Misora, Haruna, dan Misa yang mengejar Yuna.

"Chizuru-san dapat lebih banyak bukan," Kata Negi.

"Ia karena berhasil menemukan lokasi Chao," Kata Kotaro.

"Kalau tidak salah Chizu-Nee dapat 400 lembar tiket makan," Kata Natsumi.

"Dibandingkan aku Akira yang juara ke -3 dan Fujimura-Sensei yang juara ke-2 apa yang kudapat tidak seberapa," Kata Chizuru. "Akira-san dapat 1000 lembar dan Fujimura-Sensei dapat 3000 lembar."

"Wow itu perbedaan yang besar," Kata Natsumi. "Aku jadi penasaran berapa banyak tiket makan yang didapat oleh juara pertama."

"Kalau tidak salah 10000 lembar," Kata Negi.

"Wow itu sama dengan makan gratis selama 5 tahun!" Kata Natsumi. "Siapa yang mengalahkan Chao dan menjadi juara pertama?"

"Shirou-Nii-san," Kata Kotaro.

"Eeeeeeeh!" Kata Chizuru dan Natsumi. "Shirou-kun adalah juara pertamanya!?'

Mendengar Shirou yang menjadi juara pertama keduanya terkejut, mereka tidak mengira kalau Shirou adalah orang yang

mengalahkan Chao.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mana dan Saber bertarung sangat lama, keduanya sama-sama tidak mau mengalah. Sampai akhirnya Mana terjatuh di hadapan Saber karena sudah kehabisan peluru dan tenaga. Ditambah seluruh tubuhnya juga dipenuhi dengan luka.

"Hah, hah, hah, kau sangat tangguh Yukihiro-san," Kata Mana. "Kemampuanmu berada satu level di atasku."

"Terimakasih Tatsumiya-san, kau juga tangguh," Kata Saber. "Kalau aku lengah sedikit saja tembakanmu yang sangat akurat akan mengenai tubuhku."

"Aku menyerah," Kata Mana. "Survival gamesnya sudah selesai, dan aku juga sudah kalah. Tidak ada gunanya lagi aku bertarung denganmu."

"Ooooh pertarungan mereka berdua akhirnya selesai juga aru," Kata Gu Fei.

"Mereka berdua bertarung sangat lama," Kata Kaede. "Benar-benar pertarungan yang menginspirasi de gozaru."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di tempat yang tidak jauh dari para murid dari kelas 3-a melakukan pesta. Miyu, Taiga, Kuro, Illya dan Sakura, sedang makan-makan sambil mengobrol.

"Fujimura-Sensei dikalahkan oleh Onii-chan," Kata Illya. "Onii-chan berhasil menjadi juara pertama dan mendapatkan 10000 lembar tiket makan!"

"Uukh padahal aku adalah yang mengalahkan robot paling banyak!" Kata Taiga. "Tapi kenapa Shirou yang jadi juara pertama!"

"Itu karena Onii-chan mengalahkan last boss Chao Ling Shen," Kata Kuro. "Makanya Onii-chanlah yang memenangkan survival games."

"Kira-kira Onii-chan akan menggunakan tiket itu untuk apa?" Tanya Miyu.

"Mungkin ditukar dengan bahan makanan," Kata Sakura. "Kalau tidak salah tiket makan itu juga bisa ditukar dengan bahan mentah, Senpai tidak akan pernah menukar tiket makan itu untuk makanan yang sudah jadi, karena senpai lebih suka memasak makanannya sendiri."

"Kata-katamu masuk akal Sakura," Kata Taiga. "Shirou pasti akan menukar tiket makan miliknya untuk bahan mentah."

Selesai Berbicara Taiga diseruduk oleh Chao yang terbang menggunakan drone miliknya, dan dibelakang Chao. Rin, Asuna, Konoka dan Setsuna sedang mengejarnya.

"Chao tunggu!" Kata Rin.

"Jangan coba lari dari kami!" Kata Asuna.

"Kau harus bertanggung jawab atas hal buruk yang tadi kau lakukan!" Kata Konoka.

"Oujou-Sama benar!" Kata Setsuna. "Berani sekali kau mencium bibirnya Shirou-Sama!"

Kata-kata terakhir dari Setsuna membuat semua orang yang menyukai Shirou menjadi panas.

"Berani sekali penjahat itu mencium bibir Onii-chan!" Kata Illya, Kuro dan Miyu.

"Bibir senpai itu punyaku," Kata Sakura. "Berani sekali gadis itu menyentuhnya!"

Sakura, Illya, Kuro dan Miyu langsung melesat mengejar Chao.

Haruna, Kazumi, Misora, ikut mengejar Chao karena Chao sudah berani mencium bibir dari pujaan hati mereka Shirou.

Ako, Akira, Yuna, Chizuru, Saber, Mana, Kaede, Gu Fei plus trio cheeleader yang juga mendengar kata-kata yang sama langsung mengejar Chao juga.

Cuma Chisame yang tidak ikut mengejar, karena merasa hal itu percuma. Dan dia juga malas melakukan hal itu karena merepotkan lagipula dia juga sudah mencium Shirou. Jadi dia merasa tidak terlalu terganggu ketika mendengar Chao mencium Shirou.

Shirou mengejar paling lambat di belakang, ia merasa kuatir apa yang akan terjadi pada Chao kalau ia sampai tertangkap.

Sedangkan Negi dan Kotaro yang melihat semuanya cuma melanjutkan makan yang mereka lakukan bersama Natsumi tanpa peduli dengan apa yang terjadi.

"Sigh tampaknya ketampanan Shirou-Nii lagi-lagi mengundang kekacauan," Kata Negi.

"Biarkan saja deh," Kata Kotaro. "Shirou-Nii-san bisa mengatasinya sendirian kok."

"Kalian berdua terlihat sudah biasa melihat kejadian seperti tadi terjadi pada Shirou-kun," Kata Natsumi.

"Shirou-Nii mengalami hal yang sama tiap hari," Kata Negi. "Dan kalau aku berusaha membantu aku akan ikut kena masalah, jadi solusi terbaik adalah membiarkannya saja."

"Negi benar Shirou-Nii-san bisa menanganinya, kok," Kata Kotaro.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di sebuah seni instalasi yang berupa kumpulan batu panjang. Akhirnya Chao bisa dipojokkan oleh Rin, Asuna, Setsuna dan Konoka. Chao yang terlihat kehabisan nafas beridir si atas salah satu batu itu.

"Nah sekarang kau tidak bisa lari lagi!" Kata Asuna.

"Menyerahlah Chao," Kata Rin. "Dan mungkin kami masih bisa mengurangi hukumanmu!"

"Itu benar!" Kata Konoka. "Tenang saja tidak akan terasa sakit kok karena aku bisa menyembuhkanmu!"

"Izinkan aku untuk menebasmu Chao," Kata Setsuna. "Setelah itu baru aku akan merasa puas."

"Maaf, ya aku tidak mau," Kata Chao. "Karena aku harus pulang."

Chao mengaktifkan Cassiopeia yang baru saj a ia keluarkan dan lingkaran sihir yang besar muncul beberapa meter di atas kepala Chao.

"Apa maksudmu kau harus pulang, Chao?" Tanya Shirou yang baru saja tiba.

"Iya apa maksudmu hah?" Tanya Asuna. "Jangan bilang kalau kau mau kabur!"

"Ahaha bukan itu," Kata Chao. "Rencanaku sudah gagal, itu berarti aku harus kembali ke masaku. Dimana perjuanganku belum selesai!"

Rin, Konoka dan Setsuna langsung mengerti apa yang dimaksudkan oleh Cho, begitu juga dengan Shirou. Cuma Asuna saja yang masih terlihat kebingungan dengan perkataan Chao.

Semua gadis lain yang ikut mengejar Chao ada yang mengerti dengan kata-kata Chao ada juga yang bingung.

Negi yang penasaran dengan lingkaran sihir besar yang muncul berlari ke arah Chao dan melihat kalau Chao baru saja akan kembali ke masa depan.

"Chao kau mau kemana?" Tanya Negi.

"Aku harus pulang Negi-bouzo," Jawab Chao. "Pertarunganku disini sudah selesai aku harus kembali ke masa depan untuk menyelesaikan perjuangan yang kutunda!"

"Aku mengerti," Kata Negi sambil menangis. "Berusahalah sebaik mungkin di masa depan!"

Chao tersenyum lalu ia berkata kepada Satsuki:

"Satsuki kuserahkan soal Chao Bao Zi padamu!"

Satsuki Yotsuba mengangguk, dia berjanji dalam hatinya kalau dia akan mengurus Chao Bao Zi dengan baik.

"Satomi soal teknologi masa depan yang kuberikan padamu, kau tahu apa yang dilakukan dengan teknologi itu bukan?" Tanya Chao.

"Aku tahu Chao," Jawab Satomi sambil menangis. "Jangan kuatir akan kuhancurkan semuanya datanya begitu juga dengan prototype yang ada kecuali Chachamaru."

"Dan Chachamaru kau sudah bisa dibilang menjadi A.I yang mandiri," Kata Chao. "Gunakanlah teknologi yang ada pada dirimu untuk kebaikan!"

"Baik!" Kata Chachamaru. "Aku mengerti Chao!"

"Gu Fei!" Teriak Chao. "Lain kali kita bertarung lagi, ya!"

"Iya!" Kata Gu Fei. "Pasti!"

"Shi-Shirou-kun," Kata Chao dengan wajah memerah. "Berciuman denganmu adalah hal terbaik yang terjadi padaku selama di Mahora! Kuharap nanti kita bisa bertemu kembali dan berciuman sekali lagi! Selamat tinggal semuanya!"

"Iya baik!" Kata Shirou dengan wajah yang memerah juga.

Chao pun akhirnya menghilang dan kembali ke masa depan.

"Ukkh sampai akhir pun dia orang yang menyebalkan!" Kata Rin.

"Yah memang seperti itulah dia," Kata Setsuna. "Tapi sepertinya ada yang kita lupakan dari kata-katanya tadi dan balasan kata-kata dari Shirou-sama."

"Iya benar sesuatu yang sangat penting!" Kata Asuna.

"Chao ingin berciuman lagi dengan Shirou-kun dan Shirou-kun menjawab iya," Kata Konoka dengan senyum dingin di wajah.

"Ooh Shirou, apa kata-kata Konoka benar?" Pertanyaan dari Rin diajukan dengan nada lembut tapi terasa amarah yang amat dalam di pertanyaan itu.

"I-Iya itu memang benar," Jawab Shirou. "Ta-tapi aku menjawab secara reflek, dan aku tidak punya keinginan untuk berciuman lagi dengan Chao."

"Shirou-kun sebaiknya kau mulai berlari!" Kata Konoka. "Sebab kami berempat akan melampiaskan kekesalan yang tadi kami rasakan pada Chao, kepada dirimu!"

Aura kemarahan yang luar biasa muncul bukan cuma dari mereka berempat. Saber, Kaede, Gu Fei, Sakura, Luvia, Kuro, Miyu, Illya dan Chizuru juga mengeluarkan aura yang sama.

Merasakan semua kemarahan gadis itu membuat Shirou merinding, dan dalam sekejap ia sudah menghilang dari hadapan semua gadis itu dan berlari dengan cepat menggunakan bantuan Silfarion yang baru saja ia tracing.

"Shirou! Tunggu!" Teriak semua gadis yang mengejarnya.

"Damn my E rank luck!" Teriak Shirou yang meratapi kesialannya sambil berlari amat kencang.

Dan sekali lagi Shirou harus menjalani rutinitasnya dikejar-kejar oleh wanita yang mengamuk.

Author Note: Ketika menulis Mahora Festival Arc, saya tidak mengira akan jadi sepanjang ini! Tapi akhirnya selesai juga, terima kasih kepada para pembaca yang setia menanti bab demi bab tiap minggunya. Selanjutnya adalah Summer Vacation Arc!

Nächstes Kapitel