webnovel

09 HALLO CANTIK

"tock...tock" terdengar ketukan pintu lalu pintu terbuka,seorang pria muda berkacamata dengan bingkai bulat memasuki ruang ceo Queen corp (sekertaris louise) bersama bernand,lonna dan aldo.

" bernad de fardo..." sapa seorang pria tinggi tampan berlesung pipit tersenyum ramah menyambut bernand lalu mengulurkan tangannya menjabat bernand.

"hallo ... apa kabar" sapa bernand menerima jabat tangan louise dengan penuh keramahan lalu memeluk sahabatnya

"baik...apa yang membuatmu kembali" ucap louise antusias lalu tatapannya beralih pada lonna yang berdiri disisi bernand dengan sikap tegak.bernand menyadari keheranan louise.

"oya,kenalkan putriku" ucap bernand.

seketika louise terlihat terkejut mendengar ucapan bernand lalu menatap lonna.tiba tiba hatinya terasa tertusuk logam tajam,tampa sadar jari panjangnya menekan hatinya menahan nyeri.

"apakah persahabatan kita tidak berarti bagimu hingga aku tidak mengetahui bila putrimu telah sebesar ini" ucap louise dengan wajah muram namun tatapannya tidak lepas menatap lonna.

lonna termangu mendengar ucapan louise sekaligus merasa jengah dengan tatapan louise,jari mungilnya meraih jari bernand lalu menggenggamnya erat.bernand memahami ketakutan lonna lalu meraih tubuh mungil lonna menggendongnya penuh kelembutan.

"kamu telah membuat putriku takut" ucap bernand lirih.

"ingin membicarkan putriku atau membicarakan kesepakatan bisnis kita?" tanya bernand.

louise tersenyum lalu mempersilahkan bernand duduk disebuah kursi kayu mewah.

lonna duduk dengan manis disisi bernand.terlihat sopan tampa suara.sesekali terlihat louise menatap lonna.benaknya dipenuhi kebingungan mengapa hatinya begitu sakit saat menatap lonna.

"oya...paman boleh tau siapa namamu" ucap bernand bertanya pada lonna dengan senyum ramah sembari menyodorkan pinggan biskuit pada lonna.

mendengar ucapan louise,lonna menatap bernand,bernand mengangguk dengan senyum lembut.

"namaku lonna bernand de fardo" ucap lucu lonna dengan sikap tubuh yang tegak.

"gadis kecil yang cantik dan pintar" puji louise tersenyum.

mendengar pujian louise,lonna tersenyum lebar menunjukkan lesung pipit dipipinya yang cuby.

"terima kasih paman untuk pujiannya" jawab lonna dengan mata berbinar dan senyum penuhnya.menatap senyum lonna,jantung louise berdegup kencang dan hatinya kembali terasa lebih nyeri.louise semakin bingung mengapa hatinya begitu kacau pagi ini bertemu lonna,kepalanya berdenyut menimbulkan rasa sakit yang begitu menusuk,tampa sadar jarinya menekan kepalanya lalu menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi.

"apakah kamu tidak sehat" ucap bernand menatap louise cemas,bernand menangkap keanehan sikap louise sejak pertama menatap lonna.

"maaf...entah mengapa tiba tiba dadaku begiti nyeri dan kepalaku begitu sakit" keluh louise lirih.

"tuan,haruskah saya memanggil dokter" ucap sekertaris louise cemas.

tangan louise di angkat menyatakan tidak perlu.

"kamu yakin tidak perlu"ucap bernnad cemas.tiba tiba lonna turun dari kursi berjalan menghampiri louise.

"paman,tarik nafas panjang dan pelan pelan" ucap lonna sembari menyentuh lembut tangan louise.aldo dan sekertaris louise terpana mendengar ucapan lonna,gadis kecil berusia empat tahun mengapa bisa berucap layaknya gadis dewasa.

bernand tersenyum bangga menatap putrinya.

hati louise bagai tersiram air yang begitu sejuk mendengar ucapan lonna.

"terima kasih " ucap louise bergetar namun dengan senyum dipaksakan menatap lonna.

"pipi,bukankah sebaiknya kita membawa paman kerumah sakit" ucap lucu lonna menatap bernand.

"sepertinya iya " jawab bernand.

sekertaris louisd menyodorkan gelas berisi air mineral beserta satu tablet obat.

"tuan,sebaiknya anda minum obat dulu agar nyeri dikepala anda berkurang" ucap sekertaris dengan lembut.

louise meraih gelas berisi air mineral lalu memasukkan obat dalam mulutnya lalu meneguk habis air dalam gelas.

"maaf bern,sepertinya pembahasan kesepakatan bisnis,kita tunda" ucap louise lirih.

"tidak masalah,prioritaskan dulu kesehatanmu" ucap bernand membesarkn hati louise.

tiba tiba louise tidak sadarkan diri,

semua yang hadir dalam ruangan kerja louise terkejut.

"cepat,angkat,kita larikan kerumah sakit" ucap bernand tajam.

suasana didalam gedung tinggi Queen corp menjadi ricuh karena louise jatuh tidak sadarkan diri.

*

dokter lee salah satu sahabt bernand terlihat mengernyitkan dahi sembari membaca rekam medis louise.

"louise penderita amnesia,tubuhnya akan bereaksi keras bila ingatannya mulai kembali" ucap lee sembari menatap bernand.

"amnesia ?,tapi louise tidak memperlihatkan gejala amnesia,dia mengenaliku" ucap bernand terheran.

"louise hanya melupakan satu kenangan yang paling menyakiti dirinya" jelas lee.

" louise mengalami kecelakaan empat tahun yang lalu,kondisinya begitu parah dan buruk,suatu keajaiban nyawa tuan louise selamat" jelas sekertaris pribadi louise.

bernand memahami mengapa dirinya tidak mengetahui berita kecelakaan sahabatnya karena dirinya mengasingkn diri.

"apakah louise memiliki istri" tanya bernand pada sekertaris pribadi louise.

"setahuku tidak,tuan louise pribadinya sangat tertutup,namun saya sempat mendengar bila tuan louise memiliki kekasih dan kekasihnya menghilang empat setengah tahun yang lalu " jawab sekertaris dengan wajah muram.

bernand mengehela nafas panjang sejenak terdiam,pada kenyataannya selama dirinya mengasingkan diri,dirinya terkungkung dalam kesedihan hingga tidak pernah sekalipun berkomunikasi dengan sahabat sahabatnya.

"pipi..." tiba tiba lonna berlari menghampiri bernand,aldo berjalan dibelakang lonna.

lee terpana menatap lonna lalu menatap bernand berharap penjelasan.

"sayang,beri salam dulu pada paman lee" ucap bernand sembari meraih lonna lalu meletakkan lonna pada pangkuannya.

"hallo paman lee" sapa lonna dengan senyum mengembang.

"hallo cantik" sapa lee kembali menatap lonna dengan tatapan kagum namun benaknya mencoba mengingat sosok wanita dikenalnya yang mirip dengan wajah lonna.

"lonna,bukankah mendiang istrimu bernama lonna" tanya lee pada bernand.

bernand mengangguk tersenyum.terlihat lonna mengantuk memeluk tubuh bernand dalam pangkuannya.

"kamu benar benar pandai menyembunyikan hal sebesar ini dariku" ucap lee kecewa menatap lekat bernand.

"louisepun berkata sama denganmu,maaf untuk hal ini,aku tidak bermaksud menyembunyikannya" ucap bernand sembari tangan besarnya menepuk bahu lonna lembut.tepukan lembut tangan bernand membuat lonna terlelap dengan cepat.

Nächstes Kapitel