Begitu mobilnya berhenti di area parkir sasana Bang John, Aslan langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri Bimo yang tengah berjalan masuk menuju sasana Bang John. Ia pun segera merangkul Bimo. "Abis beli apaan, Bim?"
"Oh, ini." Bimo membuka plastik hitam yang ia bawa dan menunjukkan isinya pada Aslan. "Biasa, Bang. Kebutuhan penghuni pantry. Jaga-jaga kalo cacing diperutnya pada demo."
Aslan tertawa pelan. "Lu ngga beli apa-apa?"
Bimo tertawa pelan. "Ini ada indomie punya gue dua biji. Nanti gue umpetin. Kalo ngga diumpetin takut tiba-tiba ilang."
Aslan menepuk-nepuk bahu Bimo. "Gimana setelah kerja di sini? Kerasan ngga?"
Bimo berdecak pada Aslan. "Jelas kerasan lah, Bang. Orang-orang di sini baik-baik. Paling Bos Lukas aja yang suka masih curiga sama gue."
"Ya, sabar aja. Nanti juga kalo udah lama dan lu terbukti ngga bikin masalah, Lukas bakal percaya sama lu," sahut Aslan.
Bimo menganggukkan kepalanya. "Makasih, Bang."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com