Aslan menguap lebar sembari meregangkan tubuhnya. Ia kemudian mengucek-ngucek matanya yang masih setengah terpejam. Beberapa saat kemudian ia membuka matanya dan menatap langit-langit apartemen Leon. Ia terdiam sambil menatap langit-langit tersebut sementara satu tangannya sibuk menggaruk-garuk perutnya.
Mata Aslan tiba-tiba membelalak begitu ada sebuah wajah yang muncul di hadapannya. Ia langsung terduduk di sofa dan menatap wajah itu dengan tatapan keheranan. "Lu udah keluar dari rumah sakit?" tanyanya pada Leon yang berdiri di hadapannya.
Seketika Leon membungkukkan badannya. "Lu bisa lihat gue?"
"Iya, lah," sahut Aslan. "Lagian aneh banget pertanyaan lu. Tapi, ini beneran lu, kan, Le?" Aslan memperhatikan wajah Leon yang nampak sedikit berbeda.
"Iya, ini gue. Tapi—"
"Tapi apa?"
Leon mengulurkan tangannya pada Aslan.
"Lu mau ngapain?" tanya Aslan yang keheranan dengan sikap Leon.
"Pegang tangan gue," jawab Leon.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com