webnovel

CHAPTER 2 : Kerja keras awal dari semuanya

suara gesekan pedang kayu terdengar keras di dalam hutan. saat ini, Sirius sedang fokus melatih skill pedangnya dilatih oleh Delta.

" kuatkan pegangan mu!!" bentak Delta " perbaiki kuda-kuda mu!! kalau begini terus musuh akan mudah menguasai celah terbuka ditubuhmu!!"

" b-baiklah!"

" lebih keras lagi! dimana semangat mu yg waktu itu?!"

"baik!!"

sudah dua jam lamanya mereka berdua berlatih. dua jam itu pula Inukai duduk santai diatas batang pohon, menonton latihan itu. tepukan tangan Inukai terdengar dan membuat latihan mereka terhenti.

" istirahat! ini sudah dua jam!" teriak Inukai dari atas pohon. ia kemudian turun dan menghampiri mereka." kau hebat juga bisa tahan ya, Sirius."

" ini bukan apa-apa..."

" ini, makanlah..." ucap Inukai memberikan sebungkus makanan." kau sudah berjuang keras hari ini..."

" b-baiklah... terimakasih"

Inukai memberikan bungkusan berisi roti ke Sirius dan Delta. makanan berkarbohidrat bagus untuk memulihkan tenaga mereka setelah dua jam berlatih.

" tapi Sirius, ada satu hal yg ingin kutanyakan..." ucap Inukai. Sirius menatap heran. " sebenarnya apa yg membuatmu ingin masuk ke sekolah militer? apa yg kau inginkan setelah mendapat kekuatan?"

Sirius terdiam. itu pertanyaan yg cukup membuat kenangan masa lalunya kembali. tapi ia tidak bisa menjawabnya. ia tak ingin mereka berdua tahu tentang ambisinya.

" b-bukan apa-apa...tidak ada alasan khusus.." jawab Sirius tergagap.

" tapi wajahmu mengatakan yg sebaliknya..." jawab Inukai. spontan Sirius memalingkan wajahnya.

" apa kau memiliki dendam pada seseorang?" tanya Delta.

" d-dendam?... t-tidak kok..." balas Sirius gagap. Inukai menatap wajah Sirius erat-erat.

" tuh kan, wajahmu terlihat jelas..." ucap Inukai.

" Sirius...katakan pada kami, kau tak akan bisa menahan beban itu seorang diri..." ucap Delta. " ceritakanlah dan biarkan kami ikut merasakan beban yg kau pikul itu..."

Inukai dan Delta terus mendesak Sirius yg masih tutup mulut itu. sekilas terlihat seperti interogasi. tapi akhirnya setelah didesak seperti itu, Sirius mulai menjawab. ia terpaksa mengatakan tujuannya yg sebenarnya. tentang ibu dan kakaknya. tentang monster yg membunuh mereka berdua.

" ya... kalian benar" jawab Sirius lesu." aku memang memiliki dendam...tapi bukan pada seseorang, tapi sesuatu..."

" ternyata dugaan ku benar...." gumam Delta.

" kalau bukan pada seseorang, lalu?" tanya Inukai.

" aku masuk ke sekolah militer untuk memperoleh kekuatan besar.." wajah Sirius terlihat gelap, penuh dengan kebencian. " kekuatan yg bisa membunuh sang chimera, centorea.."

" centorea?!" Inukai dan juga Delta terkejut. bagaimana mungkin anak seperti ini ingin membunuh centorea yg bahkan kesatria kerajaan saja tak mampu membunuhnya?

" kenapa...kau sangat ingin membunuh makhluk itu?" tanya Inukai.

" itu karena...ibu dan kakakku dibunuh olehnya, 2 tahun yg lalu.." jawab Sirius murung.

mendengar itu, Delta dan Inukai terdiam. tak disangka pertanyaan itu akan membuat Sirius sedih seperti ini. ternyata masa lalu kelam itu yg membuatnya bertekad untuk jadi lebih kuat. tapi bagaimanapun juga, balas dendam itu bukan hal yg baik. mereka harus merubah pemahaman Sirius tentang kekuatan. ia harus menggunakan kekuatannya sebaik mungkin. tapi itu bisa mereka lakukan nanti. sekarang mereka harus melakukan sesuatu dengan Sirius yg masih bersedih itu.

" Sirius, maaf menanyakan hal itu...itu pasti sangat menyakitkan" ucap Delta. " tapi...aku tidak bisa membantumu mengalahkan makhluk itu....kau harus berusaha keras.."

" apa itu artinya...kau tidak akan.."

" bukan begitu" Delta memotong kata-kata Sirius. " aku akan membuatmu diterima disekolah itu dan mendapatkan teman-teman yg dapat membantumu... itulah kekuatan sebenarnya yg dapat mengalahkan centorea..."

" D-Delta san...kau.." Sirius menatap muka Delta yg penuh percaya diri. " terimakasih.... terimakasih banyak."

Sirius menangis haru. sampai-sampai ia melompat dan memeluk Delta erat-erat. melihat itu, Inukai hanya bisa tertawa.

" jangan cengeng, kalau seperti ini bagaimana bisa kau mengalahkan makhluk itu?" tanya Delta." cepat lanjut berlatih!"

" b-baiklah Delta san....aku akan berusaha sekuat tenaga" jawab Sirius.

" itu baru semangat"

Sirius kembali berlatih. ia kembali sibuk dengan pedang dan kuda-kuda nya. di bawah pohon, Delta dan Inukai memperhatikan latihan Sirius.

" dia sangat mudah berbaur..." ucap Delta. "aku yakin dia pasti berhasil mengalahkan makhluk itu."

" ngomong-ngomong Delta....kau hebat juga membuat keputusan sulit seperti tadi.." ucap Inukai. " kau tahu, kalau kau memang berniat membimbingnya, kau hanya punya waktu 3 bulan sampai hari penerimaan siswa baru..."

" ya...aku tahu itu, tapi aku akan berusaha.." jawab Delta." kalau dia berusaha seperti itu bagaiman bisa aku menolaknya..."

" kau memang orang yg baik ya, delta.."

" mencoba memujiku hah? menjijikkan"

Inukai tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Delta.

[ tiga bulan kemudian ]

suara gesekan dedaunan terdengar samar. di tengah hutan, Delta berdiri diam. suasana sangat sunyi. dari arah pepohonan, sebilah pisau melesat cepat kearah Delta. dengan satu tebasan, pisau itu ia tangkis sampai membuatnya menancap di pohon. Delta bersiap dengan serangan lanjutan.

" nah...dari mana kau akan menyerang?" gumam Delta.

sekarang suara langkah kaki terdengar. langkah kaki itu sangat cepat, tapi bukan di rerumputan hutan. suara itu terdengar dari atas pohon. melesat dengan cepat melewati dahan-dahan. dan tanpa suara, Sirius muncul dari belakang Delta bersiap Dengan pedangnya yg terhunus. delta menyadari nya dan langsung menahannya. dengan cepat Sirius membelokkan arah tubuhnya dan kembali menyerang Delta. kecepatan dan kelincahan nya bagaikan serigala buas. dengan serangan itu, Sirius berhasil menghempaskan pedang delta dari tangannya. Sirius pun menodongkan pedangnya kearah Delta.

" oooh... lumayan ya bocah" ucap Delta. ia menyuruh Sirius kembali menyimpan pedang." gerakan mu itu bagus sekali....berburu layaknya serigala "

" ya..... walau kelihatan kalau kau menahan diri" ucap Sirius" tapi walaupun begitu, kau masih sangat kuat "

" nah kalau begini berarti kau sudah menguasai ilmu berpedang..." ucap Inukai. ia mulai memasang muka prihatin " Sirius....ada yg bisa ingin kami katakan"

Sirius mulai heran. seketika wajah mereka berdua terlihat lesu. apa terjadi sesuatu?.

" ada...apa?" tanya Sirius.

" mulai besok...kita tidak akan bisa bertemu lagi..." jawab Inukai

" apa maksudmu, Inukai-san?"

" mulai besok kami akan lulus dan melanjutkan petualangan kami...dan kau akan diterima di sekolah militer" jawab Delta." sepertinya ini perpisahan untuk kita..."

muka Sirius seketika pucat pasi. begitu juga dengan dua orang itu. ikatan mereka sudah sangat erat. bukan lagi guru dan murid. Sirius sudah menganggap Delta dan Inukai sebagai kakaknya sendiri. ia telah kehilangan keluarga yg ia cintai. dan sekarang, saat ia telah menemukan keluarga ia harus melepasnya kembali. sungguh sebuah dilema. hal itu membuat hati Sirius bagai diiris pedang. ia mulai menangis. kesedihannya tak terbendung lagi.

" hei hei, apa kau masih si cengeng dan payah Sirius?" tanya Inukai. ia berusaha tersenyum." mulai sekarang kau yg akan menentukan akan jadi apa kau esok hari..."

" tapi Inukai-san... Delta-san..."

" jangan begitu Sirius...kau harus belajar bahwa perpisahan itu pasti akan terjadi" ucap Delta. " manfaatkan kekuatan mu sebaik mungkin.. jangan disalah gunakan"

" itu benar Sirius" sahut Inukai." gunakanlah kekuatanmu itu untuk melindungi orang yg berharga untukmu...orang yg kau sayangi"

" dan juga selamat, karena kau bisa diterima di sekolah militer" ucap Delta dan Inukai. dengan lembut mereka mengelus kepala sirius. bagaikan kakak yg akan meninggalkan adiknya tercinta.

" Delta-san.. Inukai-san...aku pasti akan menggunakan kekuatan ini sebaik mungkin" ucap Sirius tegas." terimakasih sudah membimbingku....sampai seperti ini..."

" kalau begitu ini waktunya kita berpisah.." ucap Delta." kami harus segera kembali"

" baiklah....aku akan merindukan kalian.... Sangat-sangat merindukan kalian..." ucap Sirius masih menahan tangis." aku pasti akan berjuang "

" aku harap itu bukan hanya sebatas perkataan." ucap Delta.

" jaga dirimu Sirius.." ucap Inukai.

" ya... selamat berjuang Delta-san, Inukai-san.." ucap Sirius.

mereka berdua pun bergegas pergi kembali ke sekolah militer. meninggalkan Sirius seorang diri. mulai saat itu, Sirius mulai mengetahui apa yg akan dia lakukan dengan kekuatan nya. untuk melindungi orang yg berarti baginya. iru semua berkat Delta dan inuka. Sirius sangat senang bisa bertemu mereka. tapi tetap saja ia merasa sedih.

" selamat tinggal..."

Nächstes Kapitel