Perubahan yang sama terjadi pada ular rumput kecil, warna kekuningan di tubuhnya secara bertahap berubah menjadi kuning, dan sisiknya menjadi sedikit cembung, yang jelas memiliki sedikit cahaya. Garis-garis emas itu menjulur dari ekornya dan tubuhnya yang semula memiliki panjang delapan sentimeter, bertumbuh satu sentimeter lagi, semua garis emas berkumpul dan menyatu di kepala ular itu, dan akhirnya terkondensi di dahinya, dan potongan sisik kecil itu juga berubah menjadi emas.
Matanya yang semula redup tampaknya berubah menjadi lebih jelas.
Panas, panas sekali!
Tang Wulin benar-benar tidak tahu dengan apa yang terjadi pada dirinya, ia hanya dapat merasakan panas yang hebat, seolah-olah ia terbakar di tungku penempaan dengan suhu yang tak terbayangkan.
Entah berapa lama, rasa panas itu perlahan-lahan berkurang, tetapi sensasi gatal muncul di anggota badannya, seperti ada ribuan serangga kecil yang merangkak di setiap bagian tubuhnya. Tang Wulin ingin berteriak kesakitan, tetapi, ia tidak bisa mengeluarkan suara, dan ia sudah mulai kehilangan rasa panas seperti sebelumnya sekarang.
Rasa sakit yang begitu hebat sangat menyiksanya, tetapi otaknya sangat jernih, ia dapat merasakan dengan jelas setiap kesakitan pada tubuhnya.
Jika ahli penyebaran jiwa yang membantu mengujinya di menara penyebaran jiwa sebelumnya itu menguji kembali energi vitalitasnya ini, maka ia akan menemukan bahwa energi vitalitas di tengah rasa sakit yang hebat ini, meningkat sedikit demi sedikit….
Ketika pikirannya mulai kabur, rasa sakit di tubuhnya juga berangsur-angsur menghilang, dan semua kesadaran Tang Wulin pun ikut menghilang, pakaian di tubuhnya benar-benar telah dibasahi oleh keringat. Garis jaring emas sama sekali tidak memudar, tetapi diam-diam menembus ke dalam kulitnya.
Rumput perak biru memudar seperti gelombang air, dan ular rumput kecil juga memanjat sampai telapak tangan Tang Wulin dan masuk ke dalam, dan sisik emas di kepala ular itu kembali normal, dan bahkan tubuhnya juga menjadi suram kembali.
Ketika Tang Ziran bergegas untuk pulang, ia dihentikan oleh Na'er di depan pintu.
"Kakak sedang mengintegrasika jelmaan jiwa, ayah tidak boleh masuk." Na'er dengan tegas menatap Tang Ziran.
Tang Ziran diam, dan ia kehilangan suaranya: "Kau bilang apa? Ia telah mengintegrasikannya?"
Na'er mengangguk, "Kata Kakak, ia tidak ingin menyusahkan ibu dan ayah."
Tang Ziran mundur beberapa langkah da ia duduk di kursinya, dalam sekejap, raut wajahnya berubah, menjadi raut sedih yang teramat.
Ia memukul kepalanya sendiri dengan keras, "Tang Ziran, mengapa kau tidak berani menghadapi kenyataan, mengapa kau begitu lemah. Ini adalah kelemahanmu, dan ini menyakitkan anak ini!"
Sejumlah besar mata uang federal yang ada di tangannya berderai di atas meja, sudah terlambat, sudah terlambat!
Tiba-tiba, ia mengangkat kepalanya dengan kasar, "Na'er, sudah berapa lama Tang Wulin berintegrasi?"
Na'er berkata : "tidak lama setelah ayah pergi."
Tang Ziran terkejut, "Apakah masih tidak ada pergerakan? Integrasinya sudah memakan waktu yang lama, biasanya ini sudah seharusnya selesai, mari kita masuk untuk melihatnya.
Na'er ragu sejenak, kemudian ia mengangguk.
Diam-diam membuka pintu, Tang Ziran langsung melihat bahwa Tang Wulin terjatuh dari tempat tidur.
"Linlin! " ia berteriak dengan keras, dan ia bergegas menghampiri Tang Wulin.
Bola jelmaan jiwa jatuh di samping tempat tidur, ular rumput jelmaan jiwa di dalamnya telah menghilang, alis Tang Wulin yang terbalik dari tempat tidur mengerut, dan pakaian yang dikenakannya benar-benar dibasahi oleh keringat.
Tang Ziran menyalahkan dirinya dengan sepenuh hatinya, ia sangat mengerti, bahwa ketika sedang mengintegrasikan jelmaan jiwa, kondisi semacam itu tidak boleh muncul, mungkin terjadi sesuatu ketika anaknya sedang mengintegrasikan jelmaan jiwa.
Tang Wulin begitu lesu, beruntungnya, tanda-tanda itu masih terhitung normal.
Air matanya mengalir deras ke pipinya, Tang Ziran memeluk putranya dengan erat, anak yang baru berumur sembilan tahun, benar-benar memikul banyak beban! Maaf, nak, maafkan ayah! Semua ini adalah ketidakmampuan ayah.
Na'er berdiri disampingnya, ia diam-diam memperhatikan air mata Tang Ziran, mata ungunya yang cantik, lagi-lagi tampak bingung dan canggung.
Ketika Tang Wulinbangun, hari sudah malam, ia membuka matanya, dan pikirannya perlahan-lahan pulih.
Ia duduk dengan enerjik dan ia tidak sadar dengan perubahan pada dirinya.
Panas dan gatal, semuanya telah menghilang, dan pada tubuhnya ada perasaan yang ringan, pakaian yang dikenakannya telah diganti, kering dan nyaman.
Napas tampaknya telah berubah menjadi semacam kenikmatan, leluasa dan lepas dalam tubuhnya tidak bisa dikatakan.
Energi jiwa dalam tubuh jelas telah berkembang dengan pesat, ia hanya berpikir sedikit, dan tubuhnya memancarkan gejolak energi jiwa lagi. Tingkat sebelas, dirinya pasti telat menyelesaikan pemecahan (terobosan), memasuki tingkat kesebelas energi jiwa, dan secara resmi telah menjadi ahli jiwa.
Meskipun ular rumput kecil merupakan jelmaan jiwa tidak berguna, tetapi pada akhirnya ia telah menyelesaikan misinya. Kesedihan di hatinya berangsur-angsur luluh oleh kenyamanan tubuhnya. Tang Wulin berpikir dalam hatinya, "kalau aku tidak bisa menjadi seorang ahli jiwa yang hebat, aku memiliki energi jiwa yang bisa mendukung, setidaknya aku bisa menjadi seorang ahli penempaan yang baik.
Memikirkan hal ini, ia mengayunkan lengannya dengan keras.
"Bumm!" sebuah ledakan di udara. Tang Wulin terkejut menemukan bahwa pada saat ia mengayunkan lengannya, seperti ada perasaan melintasi udara.
Kondisi apa ini?
Sebelum ia mencoba lagi, pintu kamarnya telah terbuka, tiga besar dan satu kecil, empat orang ini bergegas masuk.
"Nak, nak apakah kamu baik-baik saja?" kata Langyue yang berada paling depan, ia memeluk Tang Wulin, dan ia tidak mampu menahan tangisannya.
Langit di luar jendela benar-benar telah gelap, dan sekarang sudah malam.
Tang Wulin masih ingat bahwa ketika ia memulai untuk mengintegrasikan jelmaan jiwa itu masih pagi, apakah itu sudah begitu lama?
Selain Langyue, Tang Ziran dan Na'er, orang-orang yang ada di keluarga ini, juga ada guru penempaan Tang Wulin, yaitu Mangtian.
Hari ini Tang Wulin tidak pergi bekerja, dan Mangtian memanggil pemandu jiwa untuk bertanya, dan ketika ia tahu, ia langsung bergegas datang.
"ibu, aku tidak apa-apa." Tang Wulin berkata dengan lembut.
Langyue menatap putranya, dan berkata dengan tegas: "Nak, janganlah menjadi ahli jiwa, kita menjadi orang biasa saja."
Tang Wulin tersenyum, "Ibu, aku benar-benar tidak apa-apa! Dan juga, aku sudah benar-benar menjadi ahli jiwa, aku sudah tingkat sebelas. Integrasinya cukup berhasil. Jelmaan jiwa ular rumput kecil itu sangat cocok dengan jiwa petarungku. Jika jelmaan jiwa yang kuat, maka tidak akan mungkin bisa terintegrasi."
Mendengar perkataan putranya itu jelas menghibur dirinya, air mata Langyue tak bisa tertahankan, ia menangis lagi.
Tang Ziran menghela napas, masalahnya sudah mencapai titik ini, berkata apapun juga sudah tidak berguna lagi, integrasi jelmaan jiwa itu tidak mungkin akan terangkat, kalau ia mengatakan kepada putranya bahwa ia telah mendapatkan uangnya, itu hanya akan menjadi stimulus yang besar baginya.
"Sudah tingkat sebelas? Lepaskan jiwa petarungmu biar kulihat." suara rendah Mangtian terdengar.