webnovel

Aku Tidak Pintar

Qiara langsung tersadar dari lamunannya saat mendengar suar Zio.

"Maafkan tante karena sudah diam! Kalau begitu, ayo kita sarapan!"

Zio pun mengangguk dan pergi ke ruang makan bersama Qiara.

Setelah selesai sarapan, Qiara mengantar Zio ke sekolahnya bersama Bibi Liu. 

"Sayang ... Kamu sekolah nya yang rajin ya agar kamu pintar! Tante sangat mencintaimu!" Ucap Qiara sambil menatap lembut kearah Zio.

"Aku tidak pintar." Sahut Zio tanpa ekspresi.

Qiara mengerutkan dahinya karena dia bingung kenapa Zio mengatakan itu. Padahal Julian pernah memberitahunya kalau Zio itu memiliki IQ yang tinggi.

Bibi Liu hanya berdiri di samping Zio tanpa mengatakan apapun.

"Sayang ... Kamu itu pintar. Dan akan semakin pintar apabila kamu bisa belajar dengan rajin." Kata Qiara sambil tersenyum.

Zio terlihat menarik nafas dan menggeleng kepalanya. 

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel