"Akhirnya, setelah setahun tinggal di luar negeri, sang bintang kembali lagi untuk bertemu dengan teman-temannya." Kata salah seorang lelaki tampan dari arah sebelah kanan Qiara. Yang membuat Qiara meliriknya ketika mendengar suara lelaki itu.
'Ternyata benar kalau para mahasiswa di sini tampan-tampan. Tapi, mereka bukan tujuanku untuk masuk ke sini. Aku hanya suka kampus ini karena prestasinya yang merupakan kampus nomer satu di kota A. Selain itu, aku tidak perlu khawatir soal biyanya. Kalau tidak bisa dapat beasiswa, aku bisa mengandalkan uang yang Julian berikan.' Batin Qiara sambil tersenyum.
"Hallo, Apa kamu mahasiswa disini?" Pertanyaan itu membuat Qiara tersentak kaget lalu menoleh kepada perempuan berkaca mata dengan rambut di kepang dua.
Penampilannya memang culun. Tapi, kulitnya putih dan garis wajahnya sangat indah dan matanya begitu cantik.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com