" Jangan menangis lagi Nick, aku tidak ingin melihatmu menangis seperti ini,...." ucap Bagas pelan dengan suara parau. Suara Bagas mengecil seolah-olah tercekat pada tenggorokannya. Karena mulut dan hidungnya masih tertutup dengan alat bantu pernafasannya.
Masih dengan menangis Nicky segera membantu melepas alat bantu Bagas ,agar Bagas tidak lagi kesulitan dalam berbicara.
Berlahan tangan Bagas mengusap airmata yang masih mengalir di mata Nicky. Nicky menangis terisak, terasa dadanya sesak di penuhi dengan sejuta kebahagiaan.
Nicky meraih tangan Bagas yang masih mengusap pipinya. di kecupnya tangan Bagas berulang-ulang dengan bibir tersenyum bercampur tangis bahagia.
" Kamu sudah sadar sayang,... kamu sudah bangun dari tidur panjangmu hemm? kamu tahu aku menunggumu sangat lama?" tanya Nicky dengan matanya yang sayu menatap Bagas penuh dengan rindu dan cinta.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com