webnovel

Chapter 4

"Aku kabur saja, aku tidak mau bermasalah lagi sama dia " Aku membalikan badanku dan...

"Ya!! Kamu mau kemana? " Kakak kelas kang Daniel berdiri. " Kau mau kabur "

"Dasar pengecut " Muka meremehkanku. Mendengar itu membuatku marah. Aku mengepalkan tanganku dan membalikan badanku.

"Siapa yang kau bilang pengecut" Aku menatapnya dengan muka menahan marah.

"Siapa lagi kaulah " kata Daniel dengan santainya dan dengan nada merendahkan.

"Ih.... Beraninya kau" kata ku menahan amarah.

"Emang kenapa kalau aku berani padamu. Kau mau apa Ha! " kata Daniel.

"Aku tidak bisa menahannya lagi. Dia sudah keterlaluan"

"Daniel.... Haiya..... " aku berlari kearahnya dan langsung menendang wajahnya yang menyebalkan itu.

Daniel langsung terjatuh di lantai tak sadarkan diri.

Murid-murid yang menggerumuniku hanya bisa melongoh dan berbisik-bisik.

"Wah beraninya gadis itu "

"Dia siapa sih? Beraninya sama kakak kelas Kang Daniel "

"Dia Lee Kimi Yi anak kelas 7C yang tadi melempar nampan makanannya ke wajah kakak kelas Kang Daniel "

"Oh, jadi dia"

"Itu hukumannya jika berani kepadaku " kata ku melihat kearah kakak kelas Daniel yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri.

"Kau pikir aku takut padamu Ha! Aku sama sekali tidak takut padamu. Di kamusku tidak ada kata takut" kata ku.

"Kau bilang aku pengecut aku beri tahu ke kau ya. Sebenarnya kau yang pengecut. Beraninya dengan orang lemah. Kalau kau merasa kuat berkelahilah dengan orang yang setara denganmu. Bukan dengan orang yang lemah" kata ku

"Kakak kelas Kang Daniel aku menantangmu. Besok kita bertemu di halaman sekolah. Permainan di tentukan olehmu. Mari kita tunjukan siapa yang pengecut dan siapa yang pemberani. Yang kalah berarti dia yang pengecut " kata ku dengan marahnya.

Setelah selesai bicara aku menghampiri laki-laki yang di pukuli kakak kelas Kang Daniel langsung membawa laki-laki itu pergi dari kantin.

Murid-murid lain yang melihat kejadian tadi hanya bisa melongoh. Tidak hanya murid-murid lain teman-teman kakak kelas Kang Daniel juga demikian.

UKS

Anak laki - laki yang aku bawa pergi dari kantin tadi langsung aku bawa dia ke UKS dan aku obati lukanya.

"A... Sakit" rintihan anak laki-laki itu.

"Tahan sebentar ya tinggal sedikit lagi" kata ku sambil membersihkan luka yang ada didahinya dengan kapas yang sudah di basahi air.

"A.... Aduh pelan-pelan " kata laki-laku itu.

"Iya ini sudah pelan - pelan " kata ku.

Aku menaruh kapas yang basah tadi ke nampan dan mengambil kapas lagi. Kapas itu aku lumuri dengan betadine. Lalu aku tutul-tutulkan kapas itu ke luka laki-laki itu.

"Aihs" rintih laki-laki itu.

Aku menaruh kapas tadi ke nampan almunium yang ada di meja di samping ranjang. Aku mengambil hancaplas. Aku membuka plesternya.

"Tahan ya gak sakit kok " Aku menempelkan hancaplas ke luka laki-laki itu.

"Sudah " Aku mengambil nampan yang ada di meja di samping ranjang. Ku kembalikan semua barang yang ku ambil tadi ke tempatnya seperti betadine,kapas,nampan dan cawan.

Cawan yang berisi air. Airnya aku buang dan cawannya aku kembalikan ke tempatnya.

Setelah itu aku menghampiri laki-laki yang aku obati.

Aku duduk di kursi di samping ranjangnya dan melihati dia dengan tatapan polosku.

"Makasih, kau sudah obati lukaku" kata laki-laki itu.

"Sama-sama" jawabku.

"Kenalkan aku Bae Jinyoung " Laki-laki itu mengulurkan tangannya kepadaku.

"Aku Lee Kimi Yi. Panggil aja Kimi " Aku membalas uluran tangan itu dengan senang hati.

"Kimi" kata Bae jinyoung.

"Namaku aneh ya " kata ku.

"Tidak. Nama yang cantik dan unik. Seperti orangnya" kata jinyoung.

Aku pikir dia akan bilang namaku aneh atau apalah. Ternyata di luar dugaan dia malah memuji namaku. Mendengar kata dia tadi membuatku senang.

"Makasih" Aku tersenyum bahagia keapadanya.

Ruang pribadi JJSD

Diruangan itu terlihat Daniel yang tengah pingsan sedang terbaring di sebuah rancang.

Jaehwan dan seongwoo melihati Daniel yang masih belum sadarkan diri.

"Ampuh juga tendangan gadis itu. Sampai membuat Daniel begini" kata Seongwoo.

"Ya,aku mau tau kaki gadis itu terbuat dari apa? "kata Jaehwan

Tak lama Daniel sadar dari pingsannya.

"Ah, ehm aku di mana " kata Daniel.

"Kalian sedang apa? " tanya Daniel.

"Kami sedang menunggumu bangun " kata Seongwoo.

"Kami khawatir dengan mu karena tendangan gadis tadi pasti sakit " kata Jaehwan.

"Sudahalah sekarang singkirkan wajah kalian dari hadapanku" kata Daniel menyikirkan wajah Jaehwan dan Seongwoo.

"Aku dimana dan apa yang terjadi tadi " tanya Daniel sembari memegai kepalanya.

"Kau di tendang oleh gadis itu " kata Jihoon.

"Gadis mana?" kata Daniel.

"Daniel masak kau tak ingat siapa gadis yang menendangmu gadis itu "kata Seongwoo

"Gadis itu siapa? Aku tidak paham apa yang kalian maksud " kata Daniel.

"Seongwoo jangan-jangan Daniel amnesia sebab tendangan dari gadis itu " kata Jaehwan.

"Bisa jadi. Jaehwan mari kita periksa dia " kata Seongwoo.

"Daniel kau ingat siapa aku? "tanya Jaehwan.

"Kau Jaehwan " kata Daniel.

"Kalau aku " kata Seongwoo.

"Kau Seongwoo " kata Daniel.

"Marga ku apa? " kata Seongwoo.

"Kalau aku? "kata Jaehwan.

"Kenapa kalian tanya-tanyai aku terus. Kenapa dengan kalian Ha! " kata Daniel.

"Daniel kau merasakan sakit bagian kepala tidak" kata Jaehwan.

"Atau bagian lain. Pusing bagian kepala" kata Seongwoo.

"Tidak " kata Daniel

"Syukurlah " kata Jaehwan.

"Kami kira kamu amnesia jadi untuk mengetesnya kami menanyaimu beberapa pertanyaan " kata Seongwoo.

"Kalian kira aku habis kecelakaan. Tak sadarkan diri. Bangun-bangun tak ingat segalanya" kata Daniel.

"Ya " kata Jaehwan dan Seongwoo bersamaan.

"Ya Tuhan kau beri teman macam apa kepasaku " kata Daniel.

"Daniel kau tak ingat dengan gadis itu. Dangan gadis yang melempar nampan ke wajahmu "kata Jihoon.

"Kalau gak salah namanya...." belum selesai Jaehwan bicara sudah di potong oleh Daniel.

"Sudah aku sudah ingat. Jangan sebut namanya disini membuat tambah marah. Mendengar namanya saja sudah buat kesal apalagi bertemu dengannya " kata Daniel

"Aihs jika aku bertemu dengan dia lagi aku ingin sekali membalas semua perlakuannya kepasaku " kata Daniel.

"Itu akan terjadi " kata Jihoon.

"Ha, apa? " kata Daniel.

"Ya itu akan terjadi. Gadis itu tadi menantangmu. Dia mengajak bertemu besok. Waktunya kurang pasti. Yang initinya gadis itu menantangmu. Permainannya di tentukan olehmu " kata Jihoon.

"Bernarkah itu" kata Daniel.

"Benar " kata Jihoon.

"Baiklah kalau begitu bersiaplah gadis sok-sokan kau akan menyesal karna sudah berani menantangku " kata Daniel.

14.00

"Kring, Kring, Kring, Kring " bel berbunyi pertanda waktu pulang sekolah.

Semua murid berdiri mengucapkan salam kepada Pak guru " Selamat singa Pak guru " kata para murid dengan serentak.

"Selamat siang semua" balas pak guru.

Pak guru meninggalkan kelas dan murid-murid mengemasi barang bawanya dan keluar meninggalkan ruang kelas.

Saat aku sedang membereskan barangku dan memasukannya kedalam tas. Ada seseorang yang memanggilku.

"Kimi " panggil seseorang.

"Ya " jawabku.

Ternyata yang memanggilku Jeon Ji.

"Kimi aku mau tanya " kata Jeon Ji.

"Tanya apa? " jawabku.

"Kimi apa kamu serius dengan perkataanmu tadi. Jika tidak ayo kita ke ruang pribadi kakak kelas dan mengakui semuanya sebelum terlambat " kata Jeon Ji.

"Maksudmu aku harus mengakui kalau aku pengecut dan lain sebagainya gitu di hadapan mereka. Tidak aku tak akan melakukannya akh serius kok dengan perkataanku tadi " kata ku.

"Kamu yakin " kata Jeon Ji.

"Ya aku sangat yakin " kata ku.

"Sudahlah ayo ikut aku. Dari perkataanmu sepertinya kurang meyakinkan" Jeon Ji menarik tanganku dan aku coba melepaskan tanganku dari cengkeramannya.

"Sudahlah Jeon Ji " aku lamgsung memegangi bahunya dan menasihatinya.

"Aku yakin, aku serius dengn perkataanku yang tadi " kataku.

"Kau sungguh tidak main-mainkan " kata Jeon Ji.

"Ya sungguh " kata ku dengan yakin.

"Kenapa kau begitu khawatir Jeon Ji aku tak akan apa-apa cuma Kakak kelas Daniel saja kok. Itu bagitu mah kecil. Tenang saja " kata ku meremehkan.

"Ya kau bisa meremehkan dia sekarang tapi entah besok. Semoga Tuhan melindungimu ya Kimi " kata Jeon Ji.

"Sudahlah emangnya apa yang bisa dilakukan kakak kelas Daniel kepadaku " kataku.

"Banyak hal, dia bisa melakukan apapun segalanya " kata Jeon ji

Bersambung.....

Jangan lupa vote, shere dan coment ya.

Makasih buat yang udah baca.

Jc

Nächstes Kapitel