"Beruntung ray bilang kita gak usah naik pesawat ke bandara. jadi kita selamat sampai tiongkok" ucap rayna ceria.
'semua berkat ray yang ahli dalam hacker dan IT. Souji sudah menyiapkan banyak rencana untuk membunuh kami semua' bathin sean
"benar ray memang hebat. beruntungnya pesawat pribadi nenek gak di pakai ya. jadi kamu bisa berlibur disini" ucapku sambil mengelus kepala rayna
"Iya,akhirnya bisa bertemu nenek lagi" ucap rayna riang berlari memasuki manssion.
"nenek kami pulang" teriak rayna
"haihh cucu cucu nenek kembali" ucap nenek tesa. Nenek tesa adalah adik dari nenek lili.
"kami kangen sekali nenek" ucap rayna sembari menarim ray untuk memeluk nenek tesa.
Nenek tesa sudah lama menetap di pulau kecil ini dengan beberapa penduduk lain. walaupun masih termasuk wilayah tiongkok sebenarnya pulau ini adalah pulau pribadi nenek tesa. Dan untuk segala pembangunan di pulau nenek mengandalkan hasil laut dan pariwisata pulau ini.
"kalian rapikan barang barang kalian. kita akan main ke pantai" ucap nenek tesa kepada ray dan rayna
"oke nenek" sahut ray dan rayna bersamaan dan berlari menuju kamar masing masing
"nenek apa kabar?" tanya sean
"kabar baik setelah mendengar kamu akan menetap dipulau ini bersama anak anakmu, dimana geanha?" tanya nenek tesa.
"emm. kami sudah pisah nek. dan hak asuh anak ada padaku" ucap sean berbohong.
"aahhh baiklah. semoga memang begini yang terbaik biar bagaimanapun geanha pasti mewarisi sifat ibunya" ucap nenek tesa
"nenek kami sudah siap" teriak rayna dengan pakaian renangnya.
"kakak,kamu mau berenang?" tanya ray saat melihat baju rayna
"terus kita mau apa?" tanya rayna bingung
"dasar kakak bodoh. kita main di pantai bukan berarti renang. ganti pakaianmu atau kulit kamu akan menjadi gelap" ucap ray
"oh.. oke oke aku ganti dulu" ucap rayna sambil berlari kembali ke kamarnya.
Saat ini mereka sudah berkumpul di pantai banyak penduduk yang menyapa sean karena sean membantu nenek tesa dalam mengembangkan pulau ini agar layak huni.
"papi kamu hebat bisa mengembangkan pulau terpencil ini" ucap ray sambil meminum segelas susu dingin di genggamannya.
"hahh semua butuh usaha ray. papi bantu nenek tesa dari sebelum menikah dengan mami kalian" ucap sean teringat awal ia menapakkan kakinya di pulau ini.
"sebelumnya aku kira kita akan berlibur ke kota tiongkok. tapi gapapa pulau ini juga asik" ucap rayna semangat
"gimana kalo kita tinggal disini?" tanyaku kepada anak anak
"SETUJU" teriak rayna dan di setujui dengan anggukan ray.
"biar pulau terpencil fasilitas disini sudah terjamin mulai sekolah dan rumah sakitpun ada. lalu disini banyak wisatawan pula. jadi gak ada yang perlu kami khawatirkan lagi" ucap ray
"yasudah kita akan menetap disini oke" ucap sean
"tapi pekerjaan papi bagaimana?" tanya rayna
"papi akan jadi nelayan disini bagaimana?" tanya sean
"papi serius?" tanya rayna ragu ragu.
"hahaha.. tenang aja papi punya beberapa restoran disini dan hotel dipulau ini hampir semua milik papi" ucap sean
"Wahh papi memang hebat. dimanapun banyak uang" ucap rayna
"lalu bagaimana dengan pekerjaan kalian?" tanya sean kepada kedua anaknya.
"eemmm,, aku cuma aktris cilik semua uang hasil kerja masuk kedalam rekening ku dan buku rekeningnya aku bawa selalu" ucap rayna memastikan bahwa semua uang miliknya ada di tangannya
"perusahaan sudah aku wasiatkan kepada orang kepercayaanku agar mereka tidak membocorkan keberadaanku kepada mami" ucap ray
"jadi apa kalian udah punya niat untuk kabur sejak lama?" tangkap sean kepada ucapan kedua anaknya
"sejak masih di jepang. rencana kami kabur dari mami dan menemui papi. tapi berhubung sudah bertemu papi jadi kita bisa bersama sama" ucap rayna