3 jam kemudian lampu ruang operasi padam,menandakan operasi telah selesai. Akupun langsung berdiri menghampiri dokter yang keluar dari ruang operasi dengan wajah suram.
"bagaimana dok?" tanya ku tergesa gesa
"maafkan kami. kami telah melakukan dengan maksimal. Namun,kondisi pasien yang terus menurun selama 2 pekan ini membuat jantung barunya semakin lemah."ucap dokter
"jadi maksud anda. kakek saya sudah meninggal?" ucapku sambil menahan tangis
"kami mohon maaf" ucap dokter sambil meninggalkan aku.
Seketika tangisku pecah. "kenapa harus begini? semua permintaan kakek sudah aku turuti sampai aku menikah dengan laki laki kejam itu"bathinku berteriak
"nona anda yang sabar" ucap paman Zhen
Esok harinya kamipun langsung kembali ke kota T. untuk melakukan pemakaman kakek. Kabar meninggalnya kakek sudah sampai pada nenek lili yaitu nenek dari sean. Saat ini aku sedang duduk menatap sebuah foto kakek. Para tamu mulai berdatangan termasuk nenek lili.
"Gea. kamu yang sabar ya" ucap nenek lili menenangkanku
"terimakasih nenek" ucapku sambil menunduk menahan air mata
"dimana sean?" tanya nenek lili membuatku terkejut.
"sejak kembali dari singapore aku belum pulang ke rumah dan belum sempat memberitahu kabarnya" ucapku
"yasudah. nenek telpon sean dulu" ucap nenek lili sambil meninggalkan aku.
Tak lama kemudian sosok lelaki dengan senyum yang hangat menghampiriku.
"maafkan aku terlambat. tadi ada sedikit masalah di kantor" ucap sean sambil memegang tanganku dan mengusap air mataku.
"Syukurlah kamu cepat datang. temani Gea dia butuh support dari kamu" ucap nenek lili
"baik nenek" ucap sean sambil menarikku untuk duduk
"huhhh.. aktingnya terlalu manis" bathinku kesal.
Upacara pemakaman kakek pun selesai. Aku segera kembali ke rumah bersama sean. Sesampainya di rumah sean langsung menarikku ke dalam kamar mandi.
"Kamu terlalu cerdas. menghasut nenek agar membujukku datang ke pemakaman. kamu pikir kamu pantas untuk dapat perhatianku" ucap sean sambil menarik rambutku menghadap wajahnya. "aku peringatkan kamu agar berhenti menghasut nenekku. aku sudah muak melihat wajah menjijikkanmu" ucap sean sambil terus menyiramku dengan air dan beberapa kali membenturkan kepalaku membuat darah mulai menutupi wajahku. Setelah itu sean langsung pergi.
Aku sudah lelah sampai batas ini. apa aku masih sanggup bertahan kedepannya?? kehilangan kakek cukup membuat hidup ku hancur.Dan orang itu tanpa belas kasian selalu menyiksa ku seperti ini. Air matapun mengalir dengan deras di pipi ku.
●●●●
Pekan ini aku harus segera terbang menuju London untuk proses syuting film. Setelah kepergian kakek pekan lalu Sallom menerima kontrak untukku, Sallom adalah manager ku. Kesempatan ini aku gunakan untuk menghindari Sean. Syuting menghabiskan waktu selama 2 minggu di london.