webnovel

Raja yang Kesepian

" Joichiro Yukihira, Bertandinglah memasak melawanku! " Ucap Akira sambil mengarah jari teunjuknya kearah Joichiro. Joichiro yang mendengar perkataan Akira hanya mlebarkan matanya dan berkata dengan wajah bertanya.

" Hmm? Kenapa aku harus melakukan itu? " Tanya Joichiro yang membuat Akira mati kutu, karena bingung harus menjawab apa.

" Eh? Benar juga, kenapa kau harus melakukan it- TUNGGU DULU, tentu saja kau harus melakukannya. " Ucap Akira yang kembali ke tempramennya yang sebelumnya.

" Kan sudah kubilang, Kenapa aku harus melakukan Duel Memasak melawanmu? Apa untungnya untukku? " Ucap Joichiro, naun Akira tidak mati kutu seperti tadi, ia lalu membuat seringai sombong diwajahnya dan berkata.

" Tentu saja, perintah seorang raja harus diikuti oleh semuanya, jadi ayo kita bertanding! " Ucap Akira dengan nada memerintah.

Akira melakukan semua ini karena dia merasa darahnya mendidih saat melihat Kemampuan, Bakat, dan Gairah Joichiro, dan hal itu semua, diperkuat setelah ia memakan masakan Joichiro, Akira tidak bisa disalahkan, selama ini, Kepribadian keduanya sama sekali tidak menemukan lawan dalam memasak, karena itu, setelah masuk sekolah ini, ia cukup memperhatikan Souma, karena ia adalah bibit yang menjanjikan.

Namun, bibit itu belum tumbuh, saat ini Souma masih terlalu lemah untuk melawan Akira, namun, saat Akira melihat Joichiro, ' ini adalah pohon yang sudah matang ' begitulah pikir Akira, hasratnya langsung memuncak, dan disinalah dia.

Joichiro yang melihat Akira hanya bisaberpikir.

' Kepribadiannya berbeda saat di ruang makan tadi, dari anak yang sopan menjadi seseorang yang sombong seperti ini, apa dia memiliki kepribadian ganda, atau semacamnya.' Pikir Joichiro.

Lalu Akira kembali bertanya.

" Jadi bagaimana? " Tanya Akira, kemudian Joichiro bertanya.

" Aku hanya ingin bertanya satu hal untuk memastikan, kenapa kau menantangku? " Tanya Joichiro kepada Akira, karena pasti ada alasan kenapa Akira sampai menantangnya seperti ini.

Akira yang mendengar pertanyaan Joichiro hanya membuat pandangan bosan, dan berkata dengan wajah datar.

" Joichiro Yukihira, seseorang koki hebat sepertimu, pasti pernah merasa di gurun tanpa batas itu bukan? " Tanya Akira, Joichiro yang mendengar pertanyaan Akira hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara.

Akira kemudian melanjutkan perkataannya sambil menunduk dan melihat telapak tangannya.

" Aku merasakan badai itu saat umur 12 tahun, itu sangat mengerikan, awalnya, langkahku sangat mudah, aku berjalan langkah demi langkah dengan tegas dan pasti, namun, aku menyadari, semakin lama, langkah yang kuambil semakin berat, semua itu berlanjut hingga suatu saat, aku menemukan gairahku yang sebenarnya, lalu Kepribadianku terbagi menjadi dua, kau pasti juga sudah menyadarinya. " Ucap Akira, yang membuat Joichiro menganggukan kepalanya.

Akira kemudian melanjutkan perkataanya.

" Kepribadian pertamaku memusatkan gairahnya kepada Melukis, sedangkan Aku memusatkan Gairahku didalam memasak, namun Aku tetap melakukan kedua hal itu. Aku terus mengasah kemampuan, pengetahuan, dan segala hal tentang memasak, hingga aku menyadari satu hal. Aku mengalami Stagnan, aku hanya beputar-putar di tempat yang sama, aku bahkan berkata bahwa jalan memasakku adalah Berkeliling dunia atau semacamnya, tapi itu semua bohong. " Ucap Akira saat pandangannya kelihatan sangat rapuh, tidak seperti dirinya yang sombong.

Akira kemudian melanjutkan.

" Aku bahkan berbicara kepada seseorang, bahwa gairahnya dalam memasak kurang atau semacamnya, tapi itu hanya sebagai pengalihan diri, aku bahkan sama sekali tidak mengerti apa Gairahku, aku hanya melarikan diri dari kenyataan bahwa aku adalah yang paling cacat dari semua orang, karena itu aku mencoba untuk menjadi sombong dan angkuh, aku sempat berpikir bahwa Kemampuan dan bakat memasakku sempurna, aku merasa superior, aku menganggap diriku sebagai ' manusia ' yang lebih dari yang lain. " Ucap Akira, Joichiro masih diam, tanpa membuka mulutnya sedikitpun. Kemudian Akira melanjutkan.

" Tapi itu semua bohong, aku sangat kesepian, kemampuan memasakku terlalu sempurna hingga menjadi cacat, aku bertahan didalam badai itu karena bakatku, bakatku membuatku tidak merasakan sakit ataupun kelelahan saat menerjang badai. Namun, Aku hanya berputar ditempat, seperti orang bodoh. Mungkin saja, aku menantangmu kali ini adalah sebagai usaha yang kulakukan, apadengan melawan yang cukup kuat akan membuatku kembali berjalan dibadai, dan lepas dari stagnanku. " Ucap Akira, lalu pandangan sedihnya digantikan kembali dengan tatapan merendahkan dan senyum sombang yang dia miliki.

" Yah, kira-kira begitulah Alasanku utnuk menantangmu, jadi bagaimana? Joichiro Yukihira. " Ucpa Akira.

Joichiro yang mendengarkan keseluruhan cerita Akira, hanya dapat berpikir.

' Bocah ini, dia mengalami hal yang sama dengan yang kualami, tidak, dia bahkan lebih buruk, aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia masih tetap dapat memasak saat mengahadapi badai itu, di umurnya yang masih sangat kecil.

Yang dia bilang benar, bakatnya sangatlah luar biasa, itu ada di puncak, tidak, itu sudah menembus puncak, karena dia mengalami badai yang baru kurasakan saat Umurku menginjak 18 tahun, diumurnya yang masih 12 tahun.

Karena itulah... dia bahkan tidak dapat menyadari sendiri, apa yang kurang dari kemampuan memasaknya, dia sendiri bingung, dia tidak tahu, dia seperti orang yang berjalan dalam gelap untuk mencari cahaya, karena itu... ' Pikir Joichiro, ia lalu mengambil ikat rambutnya dan berkata kepada Akira dengan senyum yang sama ganasnya.

Joichiro lalu berkata.

" Baiklah, aku akan menerima tantanganmu. " Ucap Joichiro dengan senyum ganas.

Akira yang mendengar perkataan Joichiro langsung melebarkan matanya karena kegirangan, ia lalu berkata.

" Kalau begitu, ayo langsung ke dapur dan memulai Duel memasaknya. " Ucap Akira, ia lalu berbalik dan berjalan menuju dapur.

Joichiro masih diam saat Akira berjalan, ia melihat punggung Akira sambil berpikir.

' Walaupun aku tidak bisa membuatnya menemukan kekurangan dari jalan memasaknya, aku akan memberitahunya, apa yang kurang dari Jalan memasaknya itu. ' Pikir Joichiro.

______________________________________________________________________

Saat ini, Akira dan Joichiro telah berada di dapur untuk menyiapkan peralatan mereka masing-masing, tiba-tiba, Akira menyadari bahwa ada yang kurang dari duel memasak ini.

" Tunggu dulu, kita belum memiliki Juri untuk menilai hidangan kita. " Ucap Akira kepada Joichiro, yang hanya mengangguk.

" Benar juga. " Ucap Joichiro sambil memegang dagunya.

Tiba-tiba terdengar suara yang menepuk bahu Akira dari belakangnya.

" Ada aku disini. " Ucap Suara itu, yang membuat Akira melompat kaget.

' Geh! apa itu barusan. ' Pikir Akira, lalu sesosok pria muncul, dia telanjang dan hanya menggunakan Celemek, pria ini adalah satu-satunya penghuni yang berada di tahun kedua Totsuki, Isshiki Satoshi.

Isshiki muncul sambil tersenyum riang seperti biasanya, Akira yang melihat itu hanyalah orang aneh yang bertelanjang, yang ia lihat sebelumnya, lalu kembali ke sikapnya sombongnya yang biasa.

Isshiki lalu kembali membuka mulutnya.

" Biarkan aku saja yang menjadi jurinya. " Ucap Isshiki sambil mengangkat tangannya.

Akira yang melihat itu kembali tersenyum sombong, lalu melirik ke arah Joichiro.

" Jurinya sudah ditentukan, sekarang tinggal Tema dan Genrenya. " Ucap Akira.

Joichiro yang mendengar itu kembali memegang dagunya dan berpikir.

" Hmm... bagaimana kalau kita mengambil Tema Nasi, dan untuk Genrenya... kita bebaskan saja. " Ucap Joichiro, Akira kemudian memasang tatapan berpikir untuk sementara, lalu berkata.

" Nasi ya? Baiklah, aku setuju. " Ucap Akira, setuju dengan tema yang diusulkan Joichiro.

Setelah melihat bahwa kedua peserta sepakat dengan Tema dan Genrenya, Isshiki selaku Juri kemudian membuka mulutnya.

" Kalau begitu, waktu memasaknya adalah 2 jam, Temanya adalah Nasi, Pertandingannya.... DIMULAI ! "

Nächstes Kapitel