Fanny Tertawa Mendapati cara Bicara Miriam yang mirip Orang Batak Ini, Seperti Poltak Saja dia Lupa Kalau Suami Nya Miriam adalah Orang Medan.
"Fanny Kau baru Saja Melahirkan jangan tertawa terlalu Kencang, apa Perut mu baik-baik Saja...?" Tanya Jibrilla yang khawatir pada Fanny ini.
Ya, tentu saja Sakit, Aku Tidak Habis Fikir Saja Saat Kau bisa berbahasa Indonesia kenapa Logat Batak yang kau Pilih Miriam..?" Tanya Fanny.
"Ya Kau tau lah, Aku Ingin lancar berkomunikasi dengan Mertua Ku nanti Saat Suamiku Kembali Lagi, Ya Saat Ia kembali...mungkin Kah Ia Kembali...?? hiks... Tetesan Air mata Miriam berjatuhan Akhirnya Mengingat bertapa Panas Percintaan Mereka dulu di Koloni Hantu, meski Sesungguhnya Ia Sering Mengeluh Pada Nyonya Latta tentang Kemanikan Poltak itu, Menyakitinya, Tapi Miriam Menikmatinya Sebab Ia Belajar Mencintai Poltak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com