webnovel

Kemandirian : Bagian 2

Meski begitu, aku menyadari sesuatu.

Ada sesuatu yang aneh tentang hal ini.

Saat menyadari pertarungan telah berakhir, Nee sama langsung menghilangkan penghalang bagian samping yang masih tersisa.

Pastrea dan Emily langsung menuju ke arah kami untuk melihat keadaan yang terjadi.

" Fredella sama, apa anda baik-baik saja ? "

Pastrea tampak sangat khawatir.

" tidak ada luka..., bagaimana bisa ? "

Emily terlihat tidak memahami keadaannya.

" Pastrea, tolong bawa Fredella ke kamarnya. Kurasa dia memerlukan istirahat total. "

Aku memberi perintah padanya.

" dimengerti Raven sama, tetapi apakah saya perlu memanggil tabib kekaisaran ? "

" tidak perlu, dia sudah kusembuhkan. Secara fisik memang dia sudah sembuh tapi secara psikis dia masih kelelahan. "

" kalau begitu saya tidak akan bertanya lebih jauh, terima kasih atas tindakan anda Raven sama. "

" ya.., laporkan juga keadaan Fredella pada keluarganya. Kurasa mungkin mereka akan khawatir dengannya. "

" dimengerti. "

Aku segera berdiri untuk meninggalkan tempat ini.

Saat aku hendak pergi, Emily memanggilku.

" Raven sama, saya punya laporan penting. "

" begitu ya, Emi san ikut aku sebentar. "

" ya. "

Dia pun mulai berjalan dibelakangku.

" jahat sekali Rav chan, kenapa aku tidak diajak juga. "

Dalam sekejap dia langsung berdiri didepanku.

" jika Nee sama mau membantu, maka kau boleh ikut. "

" tentu saja aku mau, aku juga sudah mulai bosan disini. "

" heh..., kenapa tidak kau kerjakan saja pekerjaanmu saat ini. "

" sudah kuselesaikan semuanya tahu, jadi sekarang aku nganggur lagi deh. "

Nee sama menunjukkan ekspresi cemberutnya yang manis.

" eh, semuanya ? "

" lihat saja laporanku kalau tidak percaya, kenapa kau meragukan Nee sama tercintamu ini Rav chan. "

" kalau begitu, Nee sama boleh membantuku. "

" nah, gitu dong. "

Nee sama langsung memeluk tangan kananku, dambil mengelus-elus kepalanya di pipiku.

" hentikan Nee sama, apa kau tidak malu... "

kurasa ini memang memalukan.

" kenapa harus malu, kita kan keluarga. "

Muka Nee sama terlihat sangat polos saat mengatakan hal itu.

" terserah lah... "

Aku sudah tidak mampu mengaturnya.

" tapi kalau Rav chan menganggapku lebih, mungkin aku akan malu dan tidak akan bertindak berlebihan lagi. "

" Hei, hentikan. Jangan membuka Flag baru seenaknya. "

" eh, apa maksudmu ? "

Dia tampak tidak paham dengan apa yang kumaksudkan.

" sudahlah, Emi san sudah menunggu dari tadi. Biarkan aku menyelesaikan pekerjaanku selanjutnya. "

Kami bertiga pun menuju ke ruangan pribadiku di istana ini.

Keadaan diatas atap istana, aku Shoichi dan Cleopatra sedang mengamati keadaan yang terjadi.

" tampaknya Raven tidak terlalu menahan diri. "

" tidak menahan diri bagaimana, Rav chan menahan diri terus sejak awal. "

Cleo langsung menyanggahku dengan cepat.

" eh, kukira dia sedikit mengamuk tadi. "

" jika dia mengamuk, Fazela chan akan memerlukan mode awakeningnya untuk menahan auranya saja, bahkan kota ini, tidak negara ini bisa menjadi artefak sejarah dalam waktu singkat. "

" eh, dia masih saja hebat seperti biasanya. "

" tentu saja karena dia putraku hihihi. "

" tidak, dia anak kita. Meski waktu telah berlalu, kurasa kemampuannya sama sekali tidak menumpul. "

" tidak Shoichi sama, sebenarnya jika melihat dari respon Rav chan, dia masih sedikit kerepotan menahan serangan Fredella chan. "

" begitu ya, seperti biasa analisamu selalu yang terbaik, apa mungkin efek karena hidup santainya. "

" otot milik Rav chan masih banyak yang kaku, pergerakannya juga tidak secepat dirinya yang dulu, apalagi dia sudah belasan tahun tidak melakukan perkelahian. Itu wajar terjadi. "

" kukira pertarungan itu bisa sedikit lebih lama terjadi, tapi tidak kusangka dia bisa mengakhiri hanya dengan tiga gerakan saja. Hahaha, aku sudah tidak tahu lagi bagaimana dia akan berkembang lagi. "

" aku sendiri juga takut Shoichi sama, bagaimana dia akan berkembang suatu hari nanti. Kuharap dia tidak bosan terhadap dunia ini. "

" eh, apa maksudmu ? "

Aku tampak bingung akan kalimat itu.

" intinya aku ingin dia hidup bebas, dan sebagai keluarganya kita harus mendukungnya dengan sepenuh hati. "

" kalau begitu, akan kuusahakan seratus persen. "

" terima kasih Shoichi sama. "

Senyuman istriku ini memang tidak ada duanya.

" kenapa kau berterima kasih, ini sudah menjadikan menjadi kewajibanku kok. "

Meski begitu, aku memalingkan mukaku untuk mentupi sesuatu, ya seperti itulah.

" aku mengerti kok Shoichi sama. Sekarang, saatnya kembali lagi. Tolong ikuti aku Shoichi sama, Rav chan punya permintaan pada kita. "

" oke, aku ikut. "

" karena keadaan cukup mencekam dari tadi, kurasa sebaiknya kita memberikan hadiah pada warga kota ini. "

Cleo pun hanya menjentikkan jarinya sekali, lalu cuaca yang tadinya hujan petir mulai berubah menjadi cerah dengan sendirinya. Malam yang dingin berubah menjadi malam yang hangat.

" seperti biasa, kemampuanmu memang mengagumkan. "

Aku tidak tahu lagi, kenapa dia bisa sekuat itu.

Tepat setelah itu, dia menjetikkan jarinya untuk kedua kalinya, dan kami berdua pun kembali berteleportasi ke mansion.

Setelah beberapa saat, akhirnya kami bertiga pun sampai diruanganku.

Aku pun segera duduk di kursi kerjaku.

" Nee sama dan Emi san, kalian bisa duduk dimana saja yang kalian inginkan. "

Nee sama pun duduk di tempat yang cukup dekat denganku.

Namun, Emi san masih saja tetap berdiri.

" mohon maafkan saya, tapi akan lebih baik saya melapor langsung didepan anda. "

" begitu ya, katakan saja. "

" baik, terima kasih Raven sama telah meluangkan waktunya. Saya ingin mengatakan bahwa beberapa bangsawan kelas kedua hendak merencanakan pemberontakan pada kekaisaran ini. "

Emi san mengatakan dengan nada tegas.

Aku pun berpikir sebentar untuk menemukan suatu solusi disini.

" secepat itu kah, ya ini wajar terjadi jika melihat tindakan mereka selama ini. "

Nee sama berkomentar atas laporan Emi san.

" tapi Fazela sama, saya rasa ini merupakan masalah besar. "

" ya, perkataanmu memang benar Emily Smith. Akan lebih mudah jika kita membasmi mereka sekarang juga. "

Nee sama mengatakan hal itu dengan nada sedikit mengancam.

" saya rasa sebaiknya memang begitu. "

Emi san mencoba menjawab hal itu.

" jadi, bagaimana menurutmu Rav chan ?, kaulah yang berhak memutuskannya. "

Nee sama segera bertanya padaku.

Setelah berpikir dalam waktu singkat, kurasa aku sudah menemukan langkah pencegahannya.

" sebaiknya kita tunggu saja, keadaan mereka sekarang hanya sebatas rencana. "

" tapi Raven sama, jika hal itu terjadi. Akan ada banyak korban jiwa dalam perang saudara yang akan terjadi nanti. "

Emi san tampak menyanggah perkataanku.

" tenanglah Emily Smith, Rav chan sepertinya belum selesai berbicara, biarkan dia menyelesaikan kalimatnya terlebih dahulu. "

Nee sama mencoba mendinginkan pemikiran Emi san.

" maafkan saya atas ketidaksopanan saya. "

Emi san mulai menunduk padaku.

" tidak perlu melakukan hal itu Emi san, kurasa permasalahan ini memang harus diselesaikan dengan hati-hati, sebenarnya aku sudah memperkirakan hal ini akan segera terjadi. Jadi, aku sudah menyiapkan langkah pencegahannya. Setidaknya Fredella sudah tahu tentang apa yang harus dilakukan jika hal itu terjadi. "

" Fredella sama sudah mengetahui hal ini ?. "

Emi san tampak tidak menduga ucapanku barusan.

" bisa dibilang begitu, akan sangat sulit untuk membuktikan suatu kejahatan yang masih belum dilakukan, apalagi mengumpulkan buktinya. Kita hanya perlu menunggu mereka bergerak hingga ke tahap akhir, dan segera mengeksekusi tindakan mereka. "

" pertumpahan darah memang tidak bisa dihindari ya... "

Kalimat bernada pelan itu seakan menunjukkan suasana hati Emi san.

" sebenarnya, arti eksekusi itu banyak lho Emi san, aku tidak harus membunuh mereka, bisa saja aku memberikan hukuman lain agar mereka bisa sadar akan perbuatan mereka sendiri, meski begitu ada beberapa hal yang harus dicapai untuk mewujudkan hal itu. meski kurasa akan lebih mudah memusnahkan mereka sekaligus, tapi hal itu akan menimbulkan rangkaian rantai kebencian yang lain. "

" maksudnya Raven sama ?, saya sama sekali tidak memahaminya. "

" kita hanya perlu menunggu saja, biarkan bidak pion melakukan tugasnya. Mungkin seperti itu. "

Aku mencoba memberi permisalan yang simpel.

" saya memang tidak mengerti garis besarnya, tapi saya rasa anda sudah tahu apa yang harus dilakukan, saya ucapkan terima kasih banyak Raven sama. "

" sudah kubilang, kau tidak perlu berterima kasih padaku. Ini juga bagian pekerjaanku, ya meski penyelesaian akhirnya akan dilakukan Fredella sih kurasa. "

Aku memberi jawaban yang ambigu.

" lantas, apa saya harus menunggu beberapa waktu untuk berdiskusi tentang langkah kedepannya denga Fredella sama ?. "

" kurasa kau bisa segera menemuinya ketika dia sadar, maafkan aku karena tidak bisa mengarahkanmu karena aku punya urusan lain yang harus diselesaikan Emi san. "

" tidak apa-apa Raven sama, saya sendiri juga minta maaf karena tiba-tiba menganggu waktu istirahat anda saat ini. "

" ternyata kau sangat sopan sekali ya, meski kurasa itu baik sebagai hubungan antara atasan dan bawahan. "

" itu harus bagi saya, tapi bolehkah saya bertanya suatu hal kepada anda ? "

Saat mengucapkan hal itu, Emi san tampak menunduk padaku.

Nächstes Kapitel