webnovel

Satu Titik

Aura hitam di sekelilingku mulai terlihat semakin pekat, tapi tunggu sebentar. Biarkan aku memakai celanaku dengan benar terlebih dahulu.

Beberapa detik kemudian, bayangan hitam mulai terbentuk tepat di belakangku. Aku pun segera menoleh untuk segera menyambut sang hantu, pertarungan didalam toilet, aku tidak pernah memikirkannya, sepertinya menarik, majulah.

Perlahan aura hitam itu mulai membentuk suatu objek, yang jelas itu terlihat seperti tubuh manusia, dan dalam beberapa detik kemudian, tapi sepertinya aku mengenal siapa yang barusan muncul.

Dan seperti yang kuduga, ternyata dia. Seorang wanita berambut hitam yang memakai kimono hitam juga.

" hai, Mizue. Lama tidak berjumpa. "

" muu, dasar bodoh. Kenapa kau bisa pergi sejauh ini, ini Namanya sudah tidak tersesat lagi tapi memang kau berniat kabur dariku. "

Mizue pun mendekat padaku dan dia menggunakan kedua tangannya untuk mencengkeram leherku.

" tunggu, mizue. Kau membuatku sesak. "

" muu, apa kau takut padaku, atau jangan-jangan kau malah mesra-mesraan dengan wanita lain ? "

Mata mizue bersinar terang, dia terlihat seperti seekor singa yang hendak memangsa targetnya.

" aku bisa jelaskan sekarang, bisa kau lepaskan aku. Apa kau ingin membunuhku. "

" tunggu sebentar, aku mencium bau wanita lain. Raven kau ini… "

Sepertinya mizue menjadi liar sendiri, jika dibiarkan provinsi ini bisa hancur hanya dengan shockwave kekuatan mizue saja.

Sepertinya tidak ada cara lain, aku juga harus mengeluarkan sedikit kemampuanku. Saat aku hendak mengerluarkan auraku.

Pintu kamar mandi ini terbelah menjadi kepingan kecil, seseorang yang melakukannya tentu saja Nakame, sepertinya dia menyadari aura iblis dari mizue.

" Raven sama, apa yang kau lakukan sialan. "

Nakame langsung melompat dengan kecepatan tinggi untuk memberikan serangan pada Mizue.

Dalam beberapa detik, nakame dan mizue berada pukulan. Hasilnya, seluruh tempat ini terkena ledakan besar dari tabrakan tinju mereka, lalu kujentikkan jari kanan ku dan kugunakan kemampuan pengatur gravitasi untuk menahan sisi atas kastil ini.

Meski beradu pukulan, tapi mizue masih mencekik ku dengan satu tangannya yang lain.

" hoh, jadi kau kucing pencuri yang hendak mencuri pasanganku ? "

Mizue tampak benar-benar marah.

" apa yang kau katakan, bukankah kau hendak membunuh raven sama. Lepaskan beliau. "

Nakame juga mengeluarkan aura permusuhan yang kuat.

" apa yang kau katakan, raven itu milikku. dan baumu benar-benar menyelimuti tubuh nya, bersiaplah untuk mati gadis pencuri. "

Kali ini mizue melepaskan genggamannya padaku dan hendak menyerang nakame dengan niat membunuh.

Nakame juga sedang bersiap mengeluarkan otoritasnya, tentu saja dia menyadari lawannya itu tidak bisa dianggap enteng, meski sebenarnya dia tidak tahu kalau mizue itu dewi iblis sih.

Dalam sekali lompatan mereka berdua menyerang satu sama lain, percikan tebasan pedang masing-masing mulai membelah apapun disekitar mereka. Mizue menggunakan Katana Mizue no Koto sedangkan Nakame menggunakan pedang birunya.

Mengesampingkan dampak pertarungan ini, ada hal menarik. Dengan ini aku bisa mengetahui tingkat kekuatan para bawahanku dengan baik, sepertinya dengan adanya kejadian ini tidak terlalu buruk.

Mereka terus menyerang satu sama lain dengan Gerakan super cepat, bagi mata orang biasa mereka tidak akan melihat apapun, tapi bagi orang yang punya bakat tingkat tinggi, pertarungan mereka sungguh sengit.

Terlihat seperti lampu yang redup atau berkedip-kedip melawan gelapnya malam. Sepertinya mereka seimbang jika menggunakan wujud tersegelnya. Akan berbahaya jika mereka benar-benar serius mengeluarkan kekuatan mereka.

Seakan mencapai batasnya, mereka menyelimuti senjata mereka masing-masing dengan energi besar. Oke, kali ini benar-benar berbahaya, nasib penduduk benar-benar dipertaruhkan disini.

Keduanya sekali lagi melompat untuk mengadu kekuatan tingkat dasar mereka. Tepat saat pedang mereka hendak saling bersentuhan, aku melompat ditengah mereka berdua. Dan menangkap kedua pedang dengan kedua tanganku.

Karena hal itu, ledakan terhambat pada telapak tanganku, dan energi besar yang menyelimuti mereka menghilang secara tiba-tiba, saat mereka sadar bahwa akulah yang menghentikan mereka.

" sudah cukup, kurasa kalian berdua memang kuat. "

" raven sama, tangan anda…. "

Nakame tampak sangat khawatir

" raven, kenapa kau menghentikanku… "

Mizue juga terlihat khawatir.

Namun aku baru menyadarinya, tanganku sedikit terluka karena menahan serangan mereka berdua, darah pun mengucur dari kedua telapak tanganku.

" ah, aku tidak menyadarinya. Tapi tenang saja, aku punya regenerasi super cepat. "

Kutarik tanganku dari kedua tanganku dari pedang mereka, dan kuangkat keduanya, dalam beberapa detik Lukaku benar-benar menghilang tanpa bekas.

" sekarang, bisakah kalian berdua tenang ? "

Mereka berdua hanya menundukkan kepala setelah menyadari keadaan disekitarnya.

" heh, kalian ini. Bikin repot saja, BACK. "

Kujentikkan jariku, dan kukembalikan keadaannya seperti semula. Seluruh kastil dan segala hal disekitarnya kembali normal seperti tidak terjadi hal apapun

Saat melihatnya, nakame benar-benar terkejut.

" ano, raven sama. Ini terlalu hebat, ada sihir untuk mengembalikan suatu keadaan menjadi 100% Kembali normal, apa ada batasannya ? "

" Batasan kah, aku sendiri belum tahu. Kupikir tidak ada. "

" seperti yang diharapkan dari anda, bisa menciptakan sihir baru yang sempurna. Saya semakin mencintai anda. "

Nakame mengatakan dengan nada yang sangat tulus.

" me—mencintai raven, apa maksudnya ini ??? "

mizue menatap ku dengan ekspresi Tsunderenya.

" makanya tunggu sebentar, akan kujelaskan. "

" itu benar, saya memang mencintai beliau. Jadi kenapa iblis sepertimu tiba-tiba menyerang raven sama ? "

Nakame malah membuat keadaan semakin buruk.

Mereka berdua saling bertatapan sambil terus memancarkan gesekan listrik diantara mereka.

" kalian diamlah. ���

Dengan ucapanku, mereka berdua pun berhenti bertengkar.

" gadis-gadis baik, sekarang akan kujelaskan, mizue dia itu salah satu bawahanku Namanya Munakata Nakame, kupikir kau mengenalnya. "

" eh, ternyata dia si Munakata Nakame kah ?, salah satu dari 7 God Slayer, dia cukup terkenal dikalangan iblis karena bisa membantai para dewa padahal dia sendiri hanya manusia, tapi dengan hanya beradu pukulan dan pedang dengannya, aku bisa memastikan kalau kekuatannya itu memang asli. "

Tampaknya Mizue memuji Nakame.

" tunggu sebentar, 7 god slayer ?, apa itu karena pembantaian dewa yang kau lakukan Nakame ? "

" itu benar Raven sama, meski kami menyebut diri kami 7 pedang tinggi, tapi orang-orang menjuluki kami 7 God Slayer. "

" ah, aku paham. Karena kau terlalu kuat sih, selanjutnya Nakame. Kuperkenalkan, dia Mizue sang Dewi Iblis Ke 4, kurasa kau juga mengenalnya. "

" eh, sang mahluk mitologi kuno para iblis, eksistensi yang disembah para iblis dan dikatakan sebagai pembawa kehancuran bagi para dewa, jadi orang itu telah tunduk pada anda, hebat sekali raven sama. "

Sepertinya mereka berdua saling memahami kemampuan masing.

" karena saling telah mengenal, sebaiknya kalian berjabat tangan dan saling berbaikan. "

Aku mencoba mengakurkan mereka, tapi yang terjadi selanjutnya berbeda.

" tunggu sebentar, kau belum menjelaskan kenapa si Munakata Nakame ini bisa jatuh cinta padamu, dan aku belum memberikan persetujuan padamu untuk menambah selir, muuu. "

Mizue mengatakan hal itu dengan nada cemberutnya yang imut.

" Raven sama, apa maksudnya ini, apa jiwa anda ditawan oleh Mizue ?, jika benar, saya akan membebaskan anda sekarang juga. "

Sedangkan Nakame malah ingin memutuskan kontrak ku dengan Mizue.

Sepertinya situasi akan tambah rumit jika tidak segera ku jelaskan.

" Mizue dengarkan dulu, yang memberikan kekuatan besar padanya itu aku, jadi dia merasa berhutang budi padaku, dan entah kenapa akhirnya dia merasa jatuh cinta padaku, benar begitu kan nakame ? "

" itu benar sekali Raven sama. "

Nakame menjawab dengan senyuman manisnya.

" muu, tetap saja ini begitu mendadak, aku tidak bisa memberikan restu secara tiba-tiba. "

" aku tidak mengatakan kalau nakame itu pacarku, hanya saja sekarang dia itu bawahanku. "

" benarkah itu Raven ?. "

" kau sendiri bisa menyadari jika aku berbohong bukan ? "

" aku hanya ingin mendengar dari mulutmu secara langsung. "

" oke-oke, aku dan nakame tidak berpacaran, sekarang kau puas ? "

" muu, sangat puas. "

Tiba-tiba saja mizue memelukku dari samping, karena hal itu, nakame tiba-tiba kepanasan dan segera ingin menarik keluar pedangnya Kembali.

" dan Nakame, tolong jangan salah paham. Hubunganku dengan mizue adalah sistem kontrak jiwa, sebenarnya aku meminjam Mizue untuk menggantikanku untuk bertarung sampai aku benar-benar menguasai kemampuanku secara utuh. "

" jadi begitu Raven sama, saya mengerti. Jadi mizue itu hanya alat anda, sekarang saya bisa merasa lega. "

" apa yang kau katakan Munakata Nakame, jiwa Raven sudah menjadi milikku. jadi secara tidak langsung aku sekarang menjadi istri sahnya. "

" apa yang kau pikirkan, meski jika kau menyegel jiwa Raven sama, aku akan membebaskan beliau. "

Sekali lagi, mereka berdua saling mengeluarkan aura permusuhan.

Tapi kali ini aku bertindak lebih cepat, Ku pegangi kepala mereka berdua dengan kedua tanganku.

" jika kalian tidak bisa tenang, akan kupecat kalian berdua sekarang juga. "

Aku menunjukkan sedikit kekuatanku sambil meretakkan seluruh tanah di kota ini.

Pondasi kota ini perlahan runtuh dan hasilnya tempat ini benar-benar hancur seketika.

Setelah menyadari hal ini, mereka berdua berhenti bertengkar.

Sekali lagi kukatakan BACK, dan semuanya Kembali seperti semula, bahkan ingatan orang-orang yang terkena dampaknya juga ikut ter reset.

" maafkan saya Raven sama. "

" kau boleh menghukum ku sepuasmu, ini memang salahku. "

Akhirnya mereka berdua jera juga.

" jika kalian mengerti sudah cukup, sekarang lebih baik ke tahap selanjutnya. "

" tahap selanjutnya ? "

Kedua gadisku mengatakan hal itu bersamaan.

" tentu saja rencana melawan kerajaan Parthia. "

" kupikir lebih baik kita memusnahkannya seperti cara sebelumnya. "

Mizue menyarankan hal itu.

" jadi begitu, Mizue juga ikut membantu Raven sama dalam perang sebelumnya. "

Nakame mulai menyadarinya.

" tentu saja, rencana awal kami hanya menyisakan sang putra mahkota, namun tiba-tiba saja Raven mengubah rencananya dan beginilah hasil akhirnya. "

" itu pilihan yang bijak dari Raven sama, dengan sumber daya yang kita miliki sekarang akan cukup sulit jika kita mempunyai wilayah tambahan. "

" hoho, belajarlah seperti Nakame Mizue, dia bisa menyadari motif tindakanku. "

" apa yang kau katakan, aku hanya sengaja mengalah. Selanjutnya aku pasti akan lebih baik soal mengerti tentang dirimu. "

" yah, aku menantikan hal itu. "

" kalau begitu, lebih baik kita menuju ke ruangan kerja saya, tempat itu sangat cocok untuk merapatkan sebuah strategi secara matang. "

" oke, ayo pergi. "

Kami berdua pun mengikuti Nakame dari belakang.

Beberapa saat kemudian sampailah kami ditempat itu, saat masuk. Kami duduk di kursi yang tersedia, dan Nakame mulai mempersiapkan teh hangat.

" kenapa kau tidak menyuruh pelayanmu saja Nakame ? "

" jika itu untuk Raven sama, maka saya sendiri yang lebih baik turun tangan, dan juga saya ingin berguna bagi anda. "

" begitu ya, terima kasih. "

" anda terlalu sering mengucapkan terima kasih untuk hal yang sepele, sebenarnya itu tidak perlu Raven sama. "

" tapi seperti inilah aku di didik Nakame, jika tidak mengatakannya entah kenapa aku merasa bersalah. "

" mou, padahal saya hanya teringat saat anda biasa bersikap egois. "

" apa kau tidak menyukai diriku yang sekarang ? "

" bukan begitu, hanya saja saya terlalu kaget untuk menerima perubahan yang tiba-tiba ini, sepertinya saya perlu sedikit waktu untuk menyesuaikan diri. "

" oke, lakukan saja. "

Saat kami berdua saling menatap satu sama lain, terdengar suara berdehem dari sebelah kami.

" ehem, aku ada disini lho. "

Sepertinya Mizue cemburu.

" jadi Mizue sama, maafkan ketidaksopanan saya. "

" muu, Raven bodoh. "

Dia memalingkan mukanya kearah lain. Sepertinya dewi ini mulai mudah ditebak.

" jika Mizue sama membenciku, maka saya akan bersama Nakame saja. "

Aku pun hendak berdiri dan menuju kesamping nakame. Tapi ada sesuatu yang menghentikanku.

Tanganku dipeluk oleh mizue.

" muu, jangan pergi. "

Wajahnya yang ngambek sangat imut, mempermainkannya seperti ini mungkin akan jadi hobi baruku.

" jadi, apa aku dimaafkan ? "

" duduk lagi. "

" oke. "

Aku Kembali duduk, lalu mizue menyandarkan kepalanya ke pundakku.

" tetaplah diam dan kau akan kumaafkan. "

" dimengerti master Mizue. "

Tapi Mizue hanya diam saja.

Seperti menyadari sikapku, Nakame hanya tersenyum kecil.

" jadi Raven sama, Langkah apa yang harus saya lakukan ? "

Sekarang pembicaraan mungkin akan sedikit serius.

" begini, apa saja kemampuan dasar para pasukanmu ? "

" pasukan saya punya beragam sihir, dan Teknik berpedang dasar mereka wajib menguasai Teknik level 2. "

" Teknik level 2, bisa jelaskan padaku apa itu ? "

" itu serangan tipe jarak dekat dan menengah, total levelnya ada 20, namun hanya beberapa orang yang mampu ke level itu. "

" biar kutebak, pasti hanya kalian bertujuh yang mampu ? "

" sesuai perkataan anda. "

" sebenarnya, tingkat nya hanya ada 10, namun sejak adanya mereka, entah kenapa kemampuan baru juga tercipta dan sekarang muncul lah teknik level 20. "

Mizue masuk dalam pembicaraan.

" oh, jadi apa kau sudah sampai di level itu Mizue ? "

" prinsip dasar level 10 keatas adalah kemampuan unik, tentu saja aku sudah sampai ke tingkat itu. tapi aku masih belum menguasai kemampuan 7 pedang tinggi karena belum pernah sekalipun bertemu mereka. "

" seperti menyalin kemampuan orang lain itu ya ? "

" mudahnya begitu, namun aku bisa mengembangkannya ke arah lain, itulah yang dimaksud level 10 ke atas, semakin luas jangkauannya semakin tinggi levelnya. "

" AoE kah.. "

" AoE ??? "

Mizue dan Nakame tampak kebingungan dengan ucapanku.

" Area of Effect, aku menggunakan Bahasa yang tidak kalian mengerti, maaf. "

" itu memang baru di telingaku. "

" Raven sama, anda yang terbaik. "

Respon mereka terlihat berbeda.

" Kembali ke awal, kalau tingkat 2. Apa saja jenis serangannya ? "

" Slash Sword dan Piercing Sword ? "

" aneh, kenapa kalian tidak tahu Bahasa inggris tapi kalian menamai serangan dengan hal itu ? "

" itu yang tertulis di catatan Teknik berpedang para pahlawan masa lalu. "

" dih, para world traveller yang tidak bertanggung jawab, jadi kemampuan dasar anak buahmu didasarkan pada kemampuan para pahlawan sebelumnya ? "

" begitulah Raven sama. "

" mereka semua pengguna pedang ? "

" ada yang bisa menggunakan panah serta tombak, namun kebanyakan pengguna pedang. "

" kalau begitu, nanti bagi saja pasukan berpedang didepan, sekarang berapa banyak yang menggunakan sihir ? "

" jika sihir tingkat dasar mereka semua bisa menggunakannya. "

" benarkah ?, mantap. "

" setidaknya mereka bisa mengeluarkan elemen spesialisasi diri mereka masing-masing. "

Wah, ini mulai menarik.

Nächstes Kapitel