webnovel

Kamu Adalah Wanitaku (5)

ketika tatapannya menuju ke Wanita di depannya, ada kelembutan di mata Rio,

Rio segera mendekati Salsa,

"Sa, sudah cukup! jangan minum lagi. kamu sudah cukup banyak minum" Rio dengan Lembut mengambil gelas di tangan Salsa dengan lembut.

"kamu! bukannya kamu yang pernah mendatangi ku di Rumah sakit? mau apa kamu kesini?" jawab Salsa dengan Curiga.

'Siapa laki-laki ini? aku tidak mengingat kalau akrab dengannya?'

"Sa, aku Rio, kita sudah bersama sebelum kamu kecelakaan" jelas Rio. tetapi sayang sekali Salsa masih tidak bisa mengingat apa-apa.

"tidak! kamu bohong! semua orang membohongi ku, semua orang kejam. semua orang meninggalkanku.. huhuhuhu hixz.. " berhubungan dengan kejadian yang di lihatnya, Jiwa Salsa merasa sangat tertekan. Ia hanya Menangis, sambil menundukkan kepalanya.

"kenapa? kenapa kehidupan ini tidak adil, orang tua ku di ambil, kekasihku berkhianat, siapa? siapa lagi yang peduli padaku, aku sekarang hanyalah sampah" gumam Salsa pada dirinya sendiri.

Di samping Salsa, Rio mendengar Gumaman Salsa, hatinya sakit untuknya. Rio memeluk Salsa dengan erat sambil berkata.

"tenanglah Salsa, aku yakin kamu adalah wanita yang kuat, Salsa, jangan takut, aku akan melindungi mu mulai dari sekarang. dan berjanji lah padaku kamu tidak akan menangis lagi" Setelah mengatakan bagiannya Rio tidak mendengar tangisan atau suara Salsa, segera Panik Rio langsung menunduk melihat Salsa,

"oh.. ternyata tertidur, syukurlah" Rio membelai Rambutnya dan segera menggendong nya lalu membawanya ke mobil. Rio berfikir untuk membawanya pulang ke Rumahnya tapi, Rio ingin membersihkan Zuan dan Billa terlebih dahulu. jadi Rio membawa Salsa ke Villanya.

tak butuh waktu lama mereka sampai. Rio meletakkan Salsa ke atas Ranjang, menyelimutinya lalu pergi ke ruang tamu.

Rio mangambil Ponselnya dan memulai panggilan

📞 Author :"Hallo! Rio mengapa kamu meneleponku?"

📞 Rio : "Author!! beraninya kamu membuat Cerita yang berputar-putar, Salsa itu Wanitaku. gak ada yang boleh menyentuh nya..kenapa jadi Zuan yang terus bersamanya!😠😠😠"

📞 Author :"hihihi.. Cie lagi Cemburu.. Rio jangan Protes! Salsa Wanita Siapa tentunya tidak ada yang tau.😂😂UPS!!🤭"

📞 Rio :" Humph. Sungguh malang nasibku di atur oleh Author Tiri! 😒😒"

📞 Author :"weeeww... beraninya kamu mengeluh! jadilah anak baik ya, jalan kan peranmu dengan baik, bye bye!😜😜"

tut.. tut.. tut... -Panggilan di Akhiri-

'siapa yang kau sebut Anaaaakkkk! siapa yang mau jadi anakmu😠!! siial!!! beraninya menutup telepon ku! ya Sudah lah Di jalani aja 😭😭'

Rio memulai panggilan lagi, kali ini Rio menghubungi Ayah Salsa

📞"Hallo! Paman, bagaimana keadaan paman?" tanya Rio

📞"saya baik-baik saja Nak Rio, ngomong-ngomong ada keperluan apa Nak Rio malam-malam menghubungi saya?" jawab Ayah Salsa dengan Ramah.

📞"begini Paman, jika Paman tidak keberatan saya ingin menemui Paman dan Bibi, ada yang perlu saya sampaikan"

'mungkin masalah Salsa, kebetulan aku juga ingin memberitahu kan sama Rio tentang masalah tadi siang!' pikir Ayah Salsa

📞"Tentu, Tentu Nak, datanglah kami tidak merasa terganggu. lagian ini kan Rumah Nak Rio"

📞"Baiklah, Saya akan segera Sampai dalam 30menit, saya tutup dulu telponnya Paman,"

setelah mendengar Ayah Salsa tidak keberatan Rio segera menutup ponselnya dan Segera Pergi ke Rumahnya.

Tapi sebelum itu Rio menyuruh dua Orang pelayan untuk menjaga Salsa.

-------30menit kemudian------

Rio sampai dan menekan tombol bell. setelah mendengar bel pintu berbunyi Ayah Salsa dan ibu Salsa segera menyambutnya.

"Nak Rio Sudah sampai? Silakan duduk dulu. mau minum apa biar Bibi buatkan" tanya Ibu Salsa.

"Tidak perlu repot-repot Bi, saya hanya ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting, dan saya juga sedang buru-buru" tolak Rio dengan Sopan

"Bibi, silakan duduk saya juga ingin Bibi mendengar nya"

"um.. baiklah, ngomong-ngomong ada apa Nak Rio?" tanya Ibu Salsa.

"Begini Paman, Saya sudah membawa Salsa ke Villa keluarga kami. Paman dan Bibi tidak perlu khawatir lagi, saya akan menjaganya. tetapi saya belum bisa membawa Salsa Bertemu dengan kalian...

"Kenapa Nak Rio? apa Salsa baik-baik saja? tidak terluka kan? tanya Ayah Salsa dengan Panik. jika sesuatu terjadi pada putriku aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri sebagai seorang ayah. renung Ayah Salsa.

"Tenang Paman, Bibi. Salsa baik-baik saja. Paman dan Bibi tidak keberatan kan, jika saya menjaga Salsa?" Tanya Rio Sopan.

"Syukurlah kalau Salsa Baik-baik Saja. dan Jika Nak Rio, ingin menjaga Salsa sementara waktu saya tidak keberatan, Saya yakin Nak Rio bukan orang yang jahat" kata Ibu Salsa.

Rio Lega mendengar Jawaban Ibu Salsa, tetapi ketika melihat Ayah Salsa Rio merasa tidak Yakin jika Ayah Salsa mengizinkan Rio merawat Salsa.

"Paman, bagaimana denganmu? apa Paman tidak setuju?" tanya Rio.

"tidak begitu Nak, sebenarnya tadi siang Zuan menelpon Saya, dia meminta Perusahaan Paman.. Saya tidak yakin dia tau dari mana, tapi mungkin Zuan tidak tau kalau perusahaan saya memiliki anak Cabang, ya.. walaupun perusahaannya kecil dan cabangnya juga kecil tapi saya sebagai Ayah hanya bisa berharap Zuan melepaskan Salsa, tidak di sangka Zuan begitu cepat melepaskannya, karena pengawal Nak Rio melarang saya keluar jadi saya hanya bisa mengutus asisten saya!" Kata Ayah Salsa dengan Malu.

"Apa? Paman memberikan perusahaan Paman kepada Zuan?"

Rio terkejut juga merasa tidak enak. api amarah bergejolak jika saja Zuan ada di sana mungkin Rio sudah membunuh nya.

"eh Eto.. tenanglah Nak, Saya mungkin sudah tua tapi saya juga tidak bodoh. saya hanya memberikan Anak Cabang perusahaan saya, dan tidak benar-benar memberikan perusahaan saya. Anak perusahaan saya yang saya berikan sama Zuan, masih baru dan belum ada yang bekerja sama dengan anak cabang ini. karna baru mau saya buka .. hahaha mungkin Zuan akan Mati karna terkejut. Asisten Saya mengatakan Zuan hanya melihat sekilas dan tidak memprotes, seharusnya Dia tidak mengetahui rencana saya. saya berencana akan menjemput Salsa besok pagi, tapi sepertinya sudah Nak Rio yang lebih dulu." Ayah Salsa menjelaskan dengan Bangga.

ya .. memang semua sudah di rencanakan secara diam-diam oleh Ayah Salsa, sampai Ayah Salsa membawa Putrinya keluar dari sarang Monster..

Nächstes Kapitel